Hari berganti hari dunia ini menjadi semakin tua dimana fitnah sudah mulai menyebar dan kerusakan-kerusakan dalam bentuk variasi maksiyat yang berbeda telah memasuki setiap layer kehidupan kita. Sebagai muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, sudah selayaknya kita memiliki kekhawatiran akan datangnya fitnah akhir zaman yang telah diprediksikan oleh Rasulullah pada beberapa Hadits bab fitnah. Tidak hanya menceritakan seperti apa fitnah akhir zaman yang akan menerpa kita, Rasulullah juga memberikan solusi bagaimana menghadapi fitnah akhir zaman secara detail.
Menghadapi Fitnah Akhir Zaman
Beberapa saat yang lalu, ketika tim Cahayaislam sedang mengikuti pengajian lailatul Qadar yang kebetulan sedang mengkaji hadits-hadits Ibnu Majjah sebagai salah satu menu utamanya, kami banyak belajar. Hadits yang kami pelajari waktu itu memang kebetulan banyak mengkaji pada kitabul fattan. Bila sobat Cahayaislam menanyakan bagaimana tipikal fitnah akhir zaman yang akan terjadi besok, maka kami bisa mendefinisikannya dengan satu kata: pertikaian.
Banyaknya pertikaian dan pembunuhan diakhir zaman nanti
حَدَّثَنَا أَبُو مَرْوَانَ الْعُثْمَانِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ، عَنِ الْعَلاَءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ ” لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَفِيضَ الْمَالُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ ” . قَالُوا وَمَا الْهَرْجُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ” الْقَتْلُ الْقَتْلُ الْقَتْلُ ” . ثَلاَثًا .
Dalam hadits shahih riwayat ibnu Majjah diatas menceritakan bahwa Rasulullah bersabda sesungguhnya akan ada masa-masa yang disebut masa harj diakhir zaman kelak. Masa itu adalah masa dimana ilmu telah dicabut dan kebodohan-kebodohan telah menyebar. Pada masa itu manusia dipimpin oleh orang-orang yang lalim dan tidak berakal. Sahabat Rasulullah yang mendengarkan hal itu kemudian bertanya lagi kepada Rasulullah perihal apa itu masa harj?
Rasulullah menjawab pertanyaan itu dengan definisi: masa-masa pembunuhan. Namun dalam hadits tersebut dijelaskan lebih lanjut bahwa pembunuhan tersebut bukanlah seperti pembunuhan orang-orang yang menyekutukan Allah seperti pada masa itu, namun pembunuhan-pembunuhan diantara satu golongan yang sama (pembunuhan sesama orang islam).
Tidak Memihak dan tidak terpengaruh adalah solusi kunci
Banyak dari pembunuhan-pembunuhan pada masa harj tersebut disebabkan karena pertikaian dan perselisihan yang tak berujung antara satu kumpulan orang islam dengan kumpulan orang islam lainnya. Dalam hadits lanjutan bab masa harj diatas, kami menemukan bahwa kebanyakan wejangan menghadapi fitnah akhir zaman dari Rasulullah adalah agar kita tidak memihak diantara mereka (pihak yang bertikai) dan tidak terpengaruh dengan cara lebih bersabar.
Agar selamat dan bisa menghadapi fitnah akhir zaman dimana pembunuhan ada dimana-mana tersebut, kita perlu bersifat netral. Beberapa Sahabat Rasulullah dalam beberapa riwayat hadits ibnu majjah yang kami pelajari saat itu juga memberi contoh untuk “merusak senjata-senjata mereka” atau “mengganti senjata-senjata mereka dengan sesuatu yang tidak membahayakan” (misalnya mengganti pedang asli dengan pedang kayu). Hal ini bertujuan agar ketika kita diprovokasi untuk memihak dan ikut serta dalam pembunuhan, kita bisa berdalih bahwa kita tidak memiliki senjata untuk digunakan.
Pasrah dan Berserah diri kepada Allah
Selain memberi wejangan dengan tidak berpihak dan tidak terpengaruh, Rasulullah juga memberi solusi menghadapi fitnah akhir zaman dengan pasrah dan berserah diri kepada Allah. Dalam satu hadits ibnu Majjah di kitab yang sama, kami menemukan hadits yang mengatakan dimana bahkan mereka yang mencoba membela diri dari tebasan pedang tetap akan dimasukkan ke neraka. Bila anda menemui keadaan seperti itu kelak dimasa depan, maka hendaklah kalian pasrah dan memiliki keyakinan bahwa hidup mati ada ditangan Allah.
Sebenarnya masih banyak tipikal-tipikal fitnah akhir zaman beserta cara menghadapi fitnah akhir zaman yang kami pelajari dari hadits-hadits sahih. Namun kami akan membahasnya pelan-pelan dikesempatan yang lain. Semoga bisa dipahami dan diambil hikmahnya. Amiin.
Artikel terkait: Menjawab tantangan akhir zaman