Bersyukur di Saat Sulit, Apa Mungkin?

0
318
Bersyukur di Saat Sulit
. One-third of the Afghanistan population do not get enough food to live healthy, active lives, and another third hover around the borderline of "food insecurity", or not knowing where their next meal will come from.

Bersyukur di Saat Sulit – Allah sudah memberikan nikmat kepada kita semua setiap hari. Tapi, masih ada saja orang yang tidak bersyukur. Apalagi saat tertimpa musibah atau dalam situasi sulit. Memang, tidak mudah untuk terus bersyukur dalam setiap keadaan. Tapi, bukan berarti hal itu mustahil. Ada beberapa tips yang bisa sobat Cahaya Islam lakukan agar menjadi orang yang bisa selalu mensyukuri taqdir Allah.

Bersyukur di Saat Sulit Karena Rezeki Sudah Diatur Allah

Agar kita bisa mensyukuri hidup ini, terlebih ketika mengalami situasi yang sulit, maka tanamkan keyakinan dalam hati bahwa Allah sudah mengatur rezeki setiap hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah:

وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

“Tak ada satu makhluk pun di bumi ini yang tidak dijamin rezekinya oleh Allah.” (1)

Artinya, setiap orang punya rezeki masing-masing. Hal ini dapat menghindarkan kita memiliki rasa iri pada orang lain. Jadi, sobat Cahaya Islam cukup berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja dan tak perlu sibuk memikirkan kapan rezeki akan datang. Cukup Yakini saja bahwa rezeki dari Allah pasti akan datang di waktu yang tepat.

Yang tak kalah penting, kita harus tahu bahwa rezeki bukan hanya tentang uang. Namun, rezeki juga bisa berupa kesehatan, keluarga yang harmonis , anak yang solih, dll. Bahkan, sampai detik ini kita masih beriman kepada Allah, juga merupakan nikmat yang paling besar yang harus kita syukuri.

Lihat ke Bawah dalam Masalah Dunia

Salah satu sebab kenapa kita sering mengeluh adalah karena kita terus-terusan melihat orang yang berada di atas kita, yakni mereka yang lebih kaya, lebih tinggi jabatanyya, dan lain sebagainya. Maka dari itu, Rasulullah menyuruh ummatnya untuk sesekali melihat ke bawah, sebagaimana hadits berikut:

 انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ

“Lihatlah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah.” (2)

Dengan melihat ke bawah, kita akan sadar bahwa masih banyak orang yang lebih miskin dari kita, lebih susah dari kita, dan seterusnya. Kita pun akan sadar bahwa kita masih lebih beruntung dibanding mereka. Hal itulah yang akan membuat kita lebih mudah bersyukur.

Senang dengan Pencapaian Orang Lain

Terkadang, hati kita merasa tidak terima saat orang lain punya pencapaian yang lebih baik dari kita. Ini termasuk penyakit hati yang harus segera kita hilangkan. Itulah kenapa Rasulullah bersabda:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian hingga ia menyukai milik saudaranya seperti ia menyukai miliknya sendiri.” (3)

Dengan semangat keimanan, hendaknya kita tidak lagi merasa iri dengan apa yang orang lain capai atau miliki. Sebaliknya, kita harus ikut senang saat orang lain merasa senang. Dengan begitu, tidak sulit rasanya untuk selalu bersyukur, tanpa harus menunggu datangnya rezeki yang melimpah terlebih dahulu.


Referensi:

(1) Q.S. Hud: 6

(2) Jami’ at-Tirmidhi 2513

(3) Arbain Nawawi 13

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY