3 cara menasehati dalam islam memang harus diterapkan agar seseorang yang membutuhkan nasihat tidak merasa terpojok serta disalahkan. Seseorang juga tidak diperbolehkan untuk menasehati dengan cara yang mempermalukan orang lain. Kata nasehat sendiri telah memiliki arti ajaran atau pelajaran baik.
Nasihat juga sebenarnya berisi anjuran seperti petunjuk, peringatan, serta teguran yang baik. Sebagian besar orang membutuhkan nasihat untuk setiap permasalahan hidup yang dijalani. Orang-orang yang telah dianggap dewasa, tokoh masyarakat ataupun tokoh agama kerap diminta untuk memberikan nasihat.
3 Cara Menasehati dalam Islam
Dalam Islam, nasihat sendiri sebenarnya boleh diberikan dengan tujuan untuk memberi masukan yang baik. Setiap umat muslim juga nantinya akan senantiasa menasehati serta dinasehati.
Ada beberapa adab yang harus dilakukan saat menasehati orang lain. Berikut ini penjelasan terkait 3 cara menasehati dalam islam, antara lain:
1. Menasehati sesuai Syariat
Selain niat yang harus ikhlas, tentu cara memberikan nasehat juga harus benar atau sesuai dengan syariat. Dalam hadits dari Abu Sa’id Khudri, Rasulullah SAW telah berhasil memberikan tingkatan urutan dalam mengingkari kemungkaran. Beliau juga bersabda bahwa:
“Barangsiapa dari Sobat Cahaya Islam yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Apabila tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa juga, maka ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Hadits tersebut tentunya telah menunjukkan bahwa ketika tidak mampu untuk mengingkari suatu kemungkaran dengan tangan. Maka nantinya tidak boleh nekat tetap melakukan pengingkaran dengan tangan, meski niatnya baik.
Namun harus berpindah kepada cara selanjutnya yakni mengingkari dengan lisan. Ini sebenarnya telah mengisyaratkan wajibnya mengikuti tuntunan syariat dalam mengingkari kemungkaran dan juga dalam nasehat.
2. Menasehati dengan lembut
Saat seseorang datang dan meminta nasihat maka hendaklah untuk menyambutnya dengan lemah lembut. Seseorang yang ingin sekali memberikan nasehat haruslah memiliki sikap lembut, sensitif, serta beradab dalam menyampaikan nasehat.
Meskipun orang yang telah meminta nasihat berada di jalur yang salah. Namun, cukup hindari untuk menghardik serta mengungkapkan kalimat yang seolah-olah memojokkan. Rasulullah SAW sendiri telah bersabda,
“Setiap sikap kelembutan yang ada pada sesuatu, maka akan menghiasinya. Dan tidaklah dirinya dicabut dari sesuatu, terkecuali akan memperburuknya. (HR. Muslim).
3. Menasehati secara Rahasia
Sebaik-baiknya nasehat merupakan tindakan yang dilakukan secara empat mata tanpa diketahui oleh siapapun. Bahkan, apabila perlu diberitahukan secara rahasia. Hendaknya Sobat Cahaya Islami memberi nasehat kepada orang lain tidak dihadapan pada orang banyak sehingga tujuan dari nasehat tersebut akan tercapai.
Menasehati seseorang di tengah keramaian juga nantinya akan membuat orang tersebut malu. Imam Asy Syafi’i rahimahullah sendiri telah berkata: “Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri. Jauhilah ketika ingin memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian.
Sesungguhnya nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk ke dalam sesuatu pelecehan yang Allah tidak suka mendengarkannya. Apabila engkau menyelisihi dan menolak saran. Maka janganlah engkau marah apabila kata-kata tersebut tidak dituruti” (Diwan Asy Syafi’i, hal. 56).
Melalui penjelasan di atas, 3 cara menasehati dalam islamdiharapkan bisa menjadi referensi yang tepat untuk Sobat Cahaya Islami.