Keistimewaan Bulan Muharram – Tahun baru umat Islam (Hijriah) dimulai dari bulan Muharram. Masyarakat Jawa menyebutnya dengan bulan Suro, karena dalam bulan ini terdapat hari ‘Asyuro. Dalam Islam, bulan Muharram termasuk salah satu dari 4 bulan yang agung (asyhurul hurum). Bukan tanpa alasan, bulan ini memiliki beberapa keistimewaan yang penting untuk sobat Cahaya Islam ketahui.
Muharram adalah Bulan Allah (Syahrullah)
Tahukah sobat Cahaya Islam, bahwa bulan Muharram punya nama lain, yaitu shahrullah yang artinya bulan Allah. Hal ini berdasarkan hadits Nabi dari Abu Hurairah berikut ini:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ
“Sebaik-baik puasa setelah puasa di bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (1)
Imam Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menyebutkan bahwa hadits di atas menunjukkan bahwa bulan Muharram merupakan bulan paling mulia untuk berpuasa sunnah. Sementara itu, Imam Suyuti mengatakan bahwa bulan Muharram Berbeda dengan bulan lainnya.
Dulu, orang-orang menyebut bulan ini dengan istilah Shafar Awwal. Lalu, saat Islam datang, Allah mengganti Namanya dengan nama Al-Muharram dan Allah menyandarkan nama bulan ini kepada diri-Nya (syahrullah).
Bulan Kemenangan Nabi Musa atas Raja Fir’aun
Menurut Riwayat dari Ibnu ‘Abbas, saat Rasulullah tiba di Madinah, beliau merasa heran karena orang-orang Yahudi melakukan puasa pada 10 Muharram (hari Asyura). Lalu, beliau bertanya kenapa mereka melakukan hal tersebut. Orang-orang Yahudi pun menjawab bahwa 10 Muharram adalah hari yang baik karena di hari itulah Allah menyelamatkan Nabi Musa dari Raja Fir’aun dan bala tentaranya sehingga Namu Musa berpuasa pada tanggal 10 Muharram sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Allah.
Mendengar keterangan tersebut, Rasulullah mengatakan bahwa kaum muslimin lebih berhak dan layak untuk menghormati Nabi Musa dibanding mereka. Kemudian, Ibnu ‘Abbas menceritakan:
فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
“Kemudian beliau (Rasulullah) berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa.” (2)
Atas dasar dalil inilah kita ummat Islam mendapat kesunnahan untuk berpuasa di bulan Muharram, terlebih pada tanggal 10 Muharram (puasa Asyuro).
Keistimewaan Bulan Muharram: Bulan Suci yang Mulia
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit & bumi, di antaranya 4 bulan haram.” (3)
Dari 12 bulan tersebut, ada 4 bulan haram yang terdiri dari Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Itulah 4 bulan yang suci dan mulia di sisi Allah sehingga kita sebagai umat muslim wajib menghormati dan memuliakannya.
Referensi:
(1) Sahih Muslim 1163
(2) Sunan Ibn Majah 1734
(3) Q.S. At-Taubah 36