Cerita Islami – Assalamualaikum sobat cahayaIslam, bagaimana kabarnya? semoga Allah selalu memberikan nikmat sehat, dan tentunya kita perlu mensyukurinya. Berbicara mengenai bersyukur kami ingin membahas hikmah islami dibalik kisah Seorang Pemuda yang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni. Penasaran dengan kisah pemuda ini? yuk simak hikmah dibalik kisahnya!
Seorang Pemuda yang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni
Dikisahkan sebuah kapal besar menghantam sebuah batu karang dengan hebat hingga akhirnya karam dan tenggelam. Penumpang kapal tersebut terjebak dalam dinginnya air laut pada malam hari itu beserta ganasnya para ikan predator yang menyambut para manusia yang panik di laut lepas. Teriakan-teriakan bersahutan dihening malam ditengah laut tersebut. Hanya debur decak laut yang menyeru diantaranya.
Dalam keadaan terombang-ambing diatas kayu serpihan kapal karam tersebut. Ternyata ada satu orang pemuda yang selamat dari insiden tersebut. Beberapa hari terhuyun-huyun arus laut hingga akhirnya sampailah ia di sebuah pulau tak berpenghuni. Dia selamat mencapai daratan. Dia terdampar di pulau tersebut. Dia berdoa kepada Allah agar ada orang yang menjemputnya pergi dari pulau itu. Akan tetapi tiada orang yang kunjung menepikan sauhnya dipulau untuk menyelamatkannya.
Pemuda itu kemudian berinisiatif untuk bertahan hidup sembari menunggu pertolongan datang. Dia membangun sebuah gubuk kecil dari dahan dan dedaunan kering agar dia bisa berteduh dari hujan, dinginnya malam dan panas matahari. Setelah gubuk itu jadi, dia merasa kelaparan ketika malam tiba. Pemuda itu kemudian memutuskan untuk berburu disekitar pulau tersebut.
Setelah mendapatkan beberapa buruan yang dirasa cukup untuk dimakan dia kembali ke gubuk. Namun alangkah terkejutnya ketika dia kembali karena mendapati gubuk yang dengan susah payah dibuatnya terbakar dan berkobar-kobar oleh api unggun yang tadi dia buat. Dia mencoba memadamkan apinya, Api berkobar dan asap mengepul kemana-mana membuatnya tidak kuat untuk mendekati gubuk itu. Api sudah terlanjut menjalar kemana-mana dan membakar hangus gubuk pemuda itu.
Dia merasa marah dan kemudian berteriak ke atas langit! “yaa Allah kenapa Engkau melakukan ini kepadaku? Ini tidak adil! ini tidak adil!” – ungkap pemuda itu mencaci Allah dan menangis. Terus begitu hingga dirinya kelelahan dan terlelap dengan air mata yang telah mengering di pipinya.
Kapal besar yang menepi di pesisir pantai pulau tak berpenghuni
Keesokan harinya, pemuda itu dikagetkan oleh seseorang yang membangunkannya dari tidur. Dia tertegun karena melihat sebuah kapal besar menepi di bibir pantai tak berpenghuni, tempat dia terdampar. Dia kebingungan tentang bagaimana mereka bisa tahu bahwa ada orang yang terdampar di pulau ini. Mereka menjawab bahwa mereka melihat tanda SOS (minta tolong) dari asap hitam mengepul yang dibuat oleh pemuda itu.
Pemuda itu kemudian menyadari bahwa asap itu berasal dari gubuk buatannya yang terbakar oleh api. Pemuda itu kemudian merasa bersalah karena telah menghardik Allah karena gubuknya yang terbakar, padahal Allah menolongnya dengan membakar gubuk tersebut.
Apa yang bisa dipetik dari kisah ini?
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan bilamana Allah menimpakan suatu kemudharatan padamu, maka tak ada yang menghilangkan (kemudharatan) itu melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia (Allah) mendatangkan kebaikan untukmu, maka Dialah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Allah itu maha luas (segala-galanya). Sedangkan kita manusia adalah makhluk yang penuh dengan keterbatasan. Kita sering menghardik dan mencaci Allah karena mengira bahwa Allah mempersulit jalan hidup kita. Padahal dibalik itu, sebenarnya Allah menolong diri kita dengan rahmatnya. Apa yang kita yakini sebagai hal yang buruk belum tentu buruk bagi kita. Bisa jadi itu malah merupakan hal yang baik untuk kita. Itulah sedikit kisah hikmah islami kali ini. Semoga kita selalu menjadi hamba Allah yang bisa menyadari pertolongan-pertolongan-Nya. Amiin.