Muslim itu Adalah Orang-orang yang Menyerah! Maksudnya?!

0
4479
menyerah

Motivasi Islami – Menurut KBBI atau kamus besar bahasa indonesia, kata menyerah diartikan sebagai mengaku kalah, takhluk dan tidak bisa berbuat apa-apa. Islam yang merupakan agama kita ini juga sebenarnya secara istilah dan bahasa asalnya dari kata aslama yang memiliki arti menyerah. Lalu bagimana sih sebenarnya maksud dari menyerah yang disini? Simak detail penjelasannya ya!

Muslim itu Adalah Orang-orang yang Menyerah! Maksudnya?!

Orang islam adalah ia yang ta’at dan tunduk pada aturan Allah dan Rasul

Banyak dari para alim ulama disini yang menjelaskan bahwasanya salah satu bentuk ‘menyerah’ nya orang islam adalah terwujud dari keta’atan dan sikap tunduknya pada aturan yang telah dicanangkan oleh Allah dan Rasulullah SAW. Tunduk disini adalah dengan sebenar-benarnya tunduk. Bukan hanya mau tunduk dan mematuhi aturan ketika aturan itu kebetulan disukai saja lho ya. Bukanlah seorang islam yang sesuai definisi menyerah bila ketika aturan dari Allah dan Rasul tidak terlalu sreg dengan hatinya, lalu dia tidak mau menta’atinya.

Dalam hadits Abu Dawud 2626 dituturkan oleh Rasulullah tentang hakikat sebenarnya tentang keta’atan tersebut:

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنِي نَافِعٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ ‏ “‏ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ

Mau mendengar dan patuh adalah ikatan pada seorang muslim entah dia menyukainya atau tidak. Selama apa yang diperintahkan kepadanya tidak maksiyat dan mengarah kepada menentang Allah, maka dia harus patuh dan ta’at. [1]

Orang islam ialah dia yang dengan ikhlas berserah diri pada Allah dalam banyak hal

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. [2]

Dari kutipan surat An Nisa Ayat 125 diatas kata aslama muncul dengan definisi orang-orang yang terbaik agamanya. Dijelaskan secara gamblang dalam ayat tersebut bahwasanya orang yang menyerah ialah dia yang dengan tulus dan mukhlis menyerahkan dirinya kepada Allah dengan melaksanakan ajaran-ajaran islam secara benar.

Sebagai orang islam yang memenuhi kriteria menyerah, kita harus menyerahkan seluruh jiwa raga untuk Allah. Bahkan Allah sendiri telah berfirman tentang hal itu sebagai perintah-Nya kepada kita dalam surat Al An’am ayat 162.

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Katakanlah, sungguh sembahyangku, peribadatanku, hidup serta matiku hanya untuk Allah sang Tuhan seluruh alam. [3]

Islam mengajarkan untuk memiliki keyakinan kepada Allah

Segala bentuk penyerahan diri yang dimaksudkan dalam definisi aslama tersebut menurut banyak alim ulama berujung kepada keyakinan kita atas Allah. Dalam hidup kita sebagai orang islam yang beriman. Setiap hari keyakinan kita kepada Allah haruslah semakin berkembang dan menguat. Kembalikan semua permasalahan dan beratnya hidup ini kepada Allah. Datangnya pertolongan-Nya itu pula tergantung dari seberapa besar keyakinan kita kepada Allah.

Seperti saat Nabi Musa yang terjebak di pesisir laut merah mencoba lari dari raja Firaun dan bala tentaranya yang siap membantai mereka. Seperti Rasulullah dan para sahabat yang berdebar ketika perang badar dimana kaum muslimin yang hanya berjmlah tiga ratusan orang harus berhadapan dengan ribuan tentara kafir quraish. Karena tingkat keyakinan mereka yang tinggi, Allah memberikan pertolongan kepada mereka.

Kehidupan seperti itulah yang seharusnya dimiliki seorang muslim. Menjadi sosok pribadi yang menyerah kepada Allah dan selalu menggantungkan diri kepada Allah. Namun perlu diingat, menggantungkan diri disini bukan berarti tidak mau berusaha lho! Semoga bermanfaat ya sobat cahayaislam semuanya!


Catatan Kaki

[1] H.R. Abu Daud no. 2626 (sahih)

[2] Q.S. An-Nisa (4) ayat 125

[3] Q.S. Al-An’am (6) ayat 162

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY