Orang islam yang tahu sejarah pastinya familiar dengan Imam Ahmad, seorang yang dijadikan pimpinan para alim ulama karena terkenal kecerdasannya hingga dikisahkan mampu menghafalkan lebih dari satu juta hadits selama hidupnya. Banyak kisah-kisah yang diceritakan tentang perjalanan beliau dan semangat beliau dalam menjalankan prinsip “belajar sampai liang lahat”, salah satunya yang paling terkenal adalah Kisah Inspiratif Imam Ahmad tentang istighfar. Baca kisah lengkapnya disini ya:
Pembuat Roti dan doa-doa yang dipanjatkannya kepada Allah
Dalam Kisah Inspiratif Imam Ahmad ini diceritakan suatu ketika Imam Ahmad yang sedang mengembara mencari ilmu merasa lelah dan berniat untuk sejenak melepaskan penat dan lelah perjalananya. Dengan barang bawaan seadanya berupa pena dan kitab untuk mencatat serta beberapa bungkus pakaian Beliau sampai kepada sebuah surau. Sesampainya di surau tersebut, duduklah beliau sembari berteduh dari teriknya matahari saat itu.
Seseorang yang merupakan takmir masjid tersebut melihat imam Ahmad yang sedang duduk dengan baju lusuhnya dimasjid. Orang tersebut mengira kalau Beliau adlah seorang gelandangan. Singkat cerita, diusirlah beliau agar pergi dari surau tersebut. Bahkan diceritakan dalam beberapa penuturan para ulama, bahwa beliau diusir 3 kali. Dari dalam surau, kemudian pindah ke tangga masjid, dan pindah lagi keteras surau tersebut.
Melihat kejadian itu, kemudian datanglah seorang yang setengah tua dan berbicara kepada Imam Ahmad “Wahai bapak, maukah anda beristirahat dan menginap saja dirumah saya?” – Imam Ahmad kemudian mengiyakan saja, karena Beliau hendak diusir pergi dari surau tersebut oleh takmir tadi.
Sesampainya dirumah orang yang setengah tua tersebut, Imam Ahmad dipersilakan masuk dan diberi tempat untuk istirahat sedangkan orang setengah tua tadi meminta izin untuk melanjutkan pekerjaannya dibelakang. Ternyata orang setengah tua tadi adalah seorang pembuat roti. Yang unik dari orang setengah tua tadi adalah dia selalu mengucapkan istighfar ketika mengaduk adonan roti yang dia buat. Imam Ahmad yang mendengar hal itu, kemudian mendatangi orang tersebut dan bertanya.
“sejak kapan anda melakukan hal ini? (Beristighfar saat mengaduk adonan roti)” tanya imam Ahmad kepada orang setengah tua tadi. Kemudian dijawablah bahwa dia telah melakukan hal itu sejak dia masih usia muda sampai sekarang. “lalu apa yang engkau dapatkan dari melakukan hal itu” tambah Imam Ahmad bertanya penasaran.
Orang setengah tua itupun kemudian menjawab dengan lirih “tiada semua doa-doa dan keinginan yang aku panjatkan kepada Allah selama masa hidupku yang belum dikabulkan oleh Allah karena aku melakukan hal ini – Kecuali satu!” – Imam Ahmad bertanya lagi tentang apa satu hal yang belum dikabulkan oleh Allah tersebut? Kemudian orang setengah tua itu menjawab “satu-satunya permintaanku kepada Allah yang belum dikabulkan adalah bertemu dengan ahli ilmu bernama Imam Ahmad” . Mendengar hal itu, Imam Ahmad kemudian tersenyum sembari melafalkan istighfar kepada Allah.
Istighfar tidak hanya membuat kita diampuni, namun juga mempercepat dikabulkannya doa kita!
Dari Kisah Inspiratif Imam Ahmad diatas, kita bisa memetik hikmah bahwasanya istighfar memiliki banyak kefadholan. Selain dosa-dosa kita diampuni oleh Allah karena kita selalu meminta ampun kepadaNya, ternyata istighfar bisa lebih mempercepat doa dan harapan kita untuk terkabul. Dalam artikel lain, kami juga telah membahas bahwa istighfar merupakan salah satu amalan yang mendekatkan rejeki (disini). Untuk itu, marilah sobat Cahayaislam semua untuk senantiasa melantunkan istighfar kepada Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang dirahmati oleh Allah. Amiin.