Penyakit Hati: Perusak Sifat Manusia!

0
2902
Penyakit Hati: Perusak Sifat Manusia!

Kajian Islam – Hati adalah bagian tubuh manusia yang memiliki peran penting dalam kehidupan seorang manusia. Dalam dunia kesehatan , hati adalah organ tubuh yang berfungsi menyerap racun-racun yang masuk ke dalam tubuh. Begitu pentingnya peran hati bagi manusia.

Pada tulisan ini, kami tidak akan membahas hati secara medis tapi hati yang dijelaskan dalam Islam. Hati adalah tempat dimana letak keimanan seseorang. Hati adalah penentu sifat seseorang, jika ia baik maka baiklah semuanya tapi jika ia buruk maka buruklah semuanya. Hati juga tempat bersemayamnya syaithan dan keburukan yang disebut juga dengan penyakit hati.

Lebih spesifik, kami akan menuliskan sedikit tentang penyakit hati. Penyakit hati adalah salah satu keburukan yang dimiliki oleh hati seseorang, kita wajib tahu apa saja yang termasuk penyakit hati agar kita dapat mencegahnya karena penyakit hati dapat mempengaruhi perbuatan seseorang.

Penyakit Hati: Perusak Sifat Manusia!

Allah berfirman,

وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ

“Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir”. [1]

Penyakit hati dalam Islam

Hasad, iri, dan dengki. Ketiga penyakit ini hampir sama dengan perasaan hasad atau iri adalah perasaan tidak melihat orang melihat bahagia atau sukses, sementara dengki lebih parah, bahkan orang yang dengki mendo’akan orang tersebut agar celaka dan kebahagiaannya atau kesuksesannya berpindah pada dirinya. Allah berfirman,

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. [2]

Penyakit hati ini juga disebutkan dalam hadits berikut ini :

“Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu”. (HR. Abu Dawud)

Sombong atau takabur

Sombong atau takabur adalah perbuatan tercela yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT. Orang yang sombong adalah orang yang merasa dirinya hebat, dia lupa jika Allah lah yang memberinya kemampuan bukan karena dirinya sendiri, manusia tidak punya untuk sombong karena sesungguhnya kita tidak punya apa-apa. Hanya Allah lah yang punya hak untuk sombong karena Allah yang memiliki segalanya. Allah berfirman,

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا

 “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [3]

Riya’

Riya’ atau suka pamer adalah salah satu penyakit hati. Riya’ merupakan perbuatan yang sangat tercela bagi orang yang suka riya’ karena merupakan sifat sombong akan suatu ibadah yang dilakukannya. Ibadah yang kita lakukan seharusnya tidak perlu kita umbar-umbar kepada orang lain, cukup diri kita dan Allah yang tahu. Sungguh hanya Allah yang tahu isi hati setiap hambanya. Riya’ dapat menghilangkan pahala suatu kebaikan, seperti dalam firman Allah,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. [4]

Bakhil atau kikir

Bakhil atau kikir adalah penyakit hati dimana seseorang tidak mau mengeluarkan sedikit hartanya bahkan untuk kebaikan padahal dia orang yang mampu. Terasa berat baginya untuk memberikan sedikit uangnya kepada orang yang membutuhkan, sifat tersebut sangatlah tercela, seperti dalam firman Allah disebutkan,

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [5]

Ujub

Sifat ujub adalah sifat yang suka membangga-banggakan dirinya. Sifat ujub dapat merusak hati dan akan berujung pada kesombongan.

Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan:  tamak lagi kikir, mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub (takjub pada diri sendiri)”. (H.R. Abdur Razaq, hadist hasan)

Sahabat cahaya Islam, itulah penyakit hati yang wajib kita tahu dan wajib kita hindari agar hati tidak terkena penyakit tersebut. Hati adalah tempat bermuara segala perasaan, kita harus menjaganya baik-baik agar hati kita tidak kotor. Semoga kita dianugerahi hati yang bersih, jauh dari penyakit hati, dan semoga segala kebaikan hati kita bisa menuntun kita ke kehidupan yang lebih baik. Aamiin.


Catatan Kaki :

[1] Q.S. At Taubah (9) ayat 125

[2] Q.S. An Nisa (4) ayat 32

[3] Q.S. Al Isra (17) ayat 37

[4] Q.S. Al Baqarah (2) ayat 264

[5] Q.S. Al Imran (3) ayat 180

 

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY