Ingin Hidup Enak, Harus Bagaimana?

0
3030
Ingin Hidup Enak, Harus Bagaimana?

Kehidupan Islami – Sejatinya, setiap manusia menginginkan kehidupan yang baik. Baik bagi setiap orang berbeda-beda tergantung persepsi masing-masing, tapi umumnya baik adalah yang tidak membuat sedih, takut, marah, kecewa, hancur, dan perasaan-perasaan buruk lainnya. Ingin Hidup Enak, Harus Bagaimana? Sebagai umat Muslim yang beriman, dalam menjalani hidup agar memiliki hidup enak sudah pasti harus mengikuti perintah Allah dan ajaran Rasulullah berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sungguh apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya pasti untuk kebaikan manusia.

Ingin Hidup Enak, Harus Bagaimana?

Bertobat dari dosa-dosa

Fitrah manusia adalah berbuat kesalahan yang mana dapat menimbulkan dosa bagi pelakunya. Maka dari itu sangatlah penting ilmu agama agar manusia paham yang boleh dan tidak boleh, dan apa yang baik dan tidak baik dalam Islam. Ketika manusia telah memiliki pemahaman atas Islam, maka akan ada rasa menyesal atas apa (dosa) yang dilakukan pada masa lalu. Bertobat adalah pilihan selanjutnya agar mensucikan diri dari dosa-dosa lalu dan berjanji untuk memperbaikinya. Jika ingin hidup enak, inilah langkah awal yang harus dilakukan, meninggalkan segala keburukan dan dijadikan pelajaran. Allah berfirman :

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ

“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal sholih, kemudian tetap di jalan yang benar”. [1]

Istiqomah dalam takwa

Seseorang yang telah bertobat dan kemudian hijrah maka dia harus tetap istiqomah (lurus dan teguh) dalam takwa. Takwa, taat dan ibadah yang selalu dia jaga agar tidak kembali ke masa suram dulu.

Sibuk memperbaiki diri

Dalam takwa kepada Allah, akan ada perbaikan yang dilakukan setiap waktu karena semakin sadar bahwa diri ini masih jauh dari kata baik, masih tertatih menuju Allah, masih harus banyak belajar dan berjuang. Sibuk memperbaiki diri akan membuat kita lupa pada maksiat karena kita hanya fokus pada kebaikan yang membuat hati menjadi tenang dan damai.

Syukur dan sabar

Syukur dan sabar, kunci hidup bahagia. Bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah, dan bersabar atas apa yang dikehendaki oleh Allah. Sejatinya, seorang hamba hanya bisa menerima takdir Allah, tak ada kuasa untuk menolaknya jadi syukur dan sabar adalah pilihan yang paling tepat dalam menjalani takdir Allah. Syukur dan sabar akan membuat hidup menjadi damai. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya”.

Yakin pada Allah

Sudah seharusnya setiap Muslim yakin pada Allah, yakin bahwa Allah Tuhan yang Esa, yakin bahwa Allah Maha kuasa, yakin bahwa Allah adalah tempat kembali. Yakin yang seyakin-yakinnya akan takdir Allah akan membuat hati tenang, tak ada rasa takut dan khawatir akan kehidupan di dunia ini karena Allah adalah penjamin bagi setiap hambanya.

Selalu khusnudzan pada Allah

Jika keyakinan dihati akan takdir Allah, maka selalu menjaga khusnudzan pada Allah agar memaknai hidup selalu dengan sisi positif karena yakin Allah yang maha tahu yang terbaik bagi setiap hambanya. Khusnudzan pada Allah tidak akan membuat hati kecewa karena memasrahkan segalanya kepada Allah.

Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu a’laihi wasallam bersabda : Allah subhanahu wata’ala berfirman : “Aku (akan memperlakukan hamba-Ku) sesuai dengan persangkaannya kepada-Ku” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Sahabat cahaya Islam, hidup adalah misteri Ilahi, tak ada yang tahu kejadian yang akan terjadi dalam hidup, setidaknya kita telah menjalankan hidup ini dengan baik agar hidup menjadi enak. Semoga kita selalu mampu menjalankan amalan-amalan di atas agar hidup menjadi damai. Aamiin.


Catatan Kaki :

[1] Q.S. Ath Thahaa (20) ayat 82

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY