Cerita Islami – Beberapa waktu yang lalu tim cahayaislam telah membuat satu artikel tentang menyadari rahmat dan pertolongan dari Allah disetiap inchi kehidupan kita. Nah, tentu setiap orang memiliki cerita dan perjalanan yang berbeda ketika datang pada perjuangan menuju kesadaran itu. Kali ini kami akan menceritakan kisah islami mengenai ikan yang mencari lautan.
Ikan yang Mencari Lautan
Kami percaya bahwa apa yang terjadi diluar merupakan bentuk refleksi dari dunia yang ada di dalam diri kita. Seperti layaknya kacamata yang kita gunakan. Semua hal akan terlihat hijau ketika kita menggunakan kacamata berwarna hijau. Segala hal yang ada didunia ini aik yang baik atau buruk adalah tergantung dari cara pandang kita pada hal itu. Sama halnya dengan menyadari rahmat dari Allah. Pertanyaannya adalah kita mau atau tidak menyadari dan menerima hal itu sebagai bentuk kebesaran Allah.
Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menceritakan satu kisah yang cukup unik dari seekor ikan dalam perjalanannya mencapai kesadaran dan bagaimana hal tersebut berkaitan erat dengan keyakinan yang tinggi dan jiwa yang tak pantang menyerah untuk terus berusaha mendapatkan kesadaran tersebut.
Ikan kecil yang mencari dimana lautan
Hiduplah seekor ikan kecil yang tinggal diantara terumbu karang didasar laut. Ikan itu suka menjelajah dan selalu ingin tahu akan banyak hal disekitarnya. Dia menghabiskan hari-harinya untuk mengunjungi tempat-tempat baru, berenang berputar-putar kesana kemari memuaskan rasa penasarannya akan banyak hal.
Suatu saat dia tampak gelisah berenang kesana kemari tanpa tahu arah tujuannya. Kegelisahannya itu dikarenakan tidak tahan dengan rasa ingin tahunya tentang tempat yang bernama “Laut”. Banyak makhluk-makhluk lain yang hidup disekitarnya berkata tentang laut, dan sudah berulang kali dia mendengar kata itu dari teman-temannya. Namun mereka juga tidka pernah melihat dimana tempat bernama laut itu berada.
Sampai akhirnya si ikan kecil mulai berenang ke tempat dimana para ikan-ikan yang lebih besar tinggal. Si ikan kecil bertanya kepada ikan-ikan yang lebih besar, dan mendapatkan jawaban yang sama dari semua ikan-ikan besar yang ditemuinya: “Ya inilah yang disebut laut”
Dia terus menerus mendapatkan jawaban yang sama bahkan dari ikan-ikan yang lebih besar dan binatang-binatang laut lainnya. Merasa kurang puas dengan jawaban-jawaban yang sama tersebut. Si ikan kecil akhirnya memberanikan diri untuk bertanya kepada sang penguasa lautan, yakni ikan hiu yang hidup di dekat permukaan.
Pertemuan dengan sang hiu
Ketika si ikan kecil akhirnya bertemu dengan para penguasa laut, yakni ikan hiu. Mereka kemudian tertawa dan memberikan jawaban yang tidak lazim. Ikan hiu berkata “hei makhluk mungil, jika engkau benar-benar ingin melihat laut, caranya mudah! Engkau hanya perlu berenang sekuat tenagamu keatas sana (permukaan). Berenanglah secepat mungkin dan jangan menyerah, dengan begitu kamu akan bisa melihat dimana laut itu”
Si ikan kecil itupun kemudian mengikuti instruksi dari sang ikan hiu. Dia melenggak lenggokkan badannya, melesat secepat dan sekuat tenaga berenang ke atas dengan penuh keyakinan. Ikan kecil itu melihat cahaya terang diatas dan berfikir bahwa cahaya terang itulah yang dinamakan laut. Dia terus memaksakan dirinya untuk melesat keatas hingga pada suatu titik dia merasakan sesuatu yang aneh.
Tubuhnya merasakan sensasi kering dan tidak bisa naik keatas lebih jauh lagi dan terjatuh kebawah. Namun sebelum ikan kecil jatuh kembali, ada waktu sepersekian detik dimana dia bisa melihat pemandangan berwarna biru yang sangat luas tak terbatas.
Ya, ikan kecil itu keluar dari laut dan kembali lagi. Untuk kali pertama dia menyadari apa dan dimana itu laut. Pengalaman sepersekian detik yang dia alami kala itu membuat dirinya tercerahkan dan mencapai kesadaran.
Apa yang bisa dipetik dari kisah tersebut?
Setiap orang itu mampu mencapai kesadaran. Kesadaran akan rahmat dan karunia Allah. Namun hanya segelintir saja yang mau berusaha keras untuk mencapai kesadaran tersebut. Si ikan kecil terus berusaha untuk mendapatkan jawaban atas rasa ingin tahunya terhadap laut, dan dengan jiwa pantang menyerah dia akhirnya menemukan jawabannya.