Perdana Menteri Thailand Kekeh dengan Kekuasaan, Islam Berbicara tentang Mempertahankan Kekuasaan

0
673

Perdana Menteri Thailand – Bernama Prayuth Chan-ocha diburu para pedemo yang memintanya untuk segera turun dari kursi jabatan. Akan tetapi, dia bersikeras untuk turun, dan kekeh bertahan di jabatannya.

Ternyata, pendemo yang turun di jalanan Thailand menuntut Prayuth Perdana Menteri Thailand lengser dari jabatannya. Sebab diduga ia mencurangi hasil pemilu pada tahun yang lalu, dengan tujuan agar tetap bisa berkuasa.

Sobat Cahaya Islam, hidup di dunia pasti selalu berada dalam lingkup kekuasaan. Berita tentang kekuasaan tidak pernah redup dari media  setiap tahunnya. Apalagi, negara yang berbentuk demokrasi seperti Indonesia, sering terjadi keramaian karena menuntut kekuasaan

Dimulai tahun 2004 pengangkatan lembaga negara di Indonesia, ditentukan berdasarkan pemilu, beberapa suara rakyat yang mendukung. Kekuasaan berhasil memberi warna. Mulai dari acara kampanye, sampai unjuk rasa kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan pihak rakyat atau kalangan bawah.

Perdana Menteri Thailand tidak Ingin Mundur,  Mempertahankan Kekuasaan dalam Islam

Kekuasaan dan agama adalah dua aspek penting dalam kehidupan, yang saling berhubungan. Layaknya saudara kembar. Menurut Imam Al-Ghazali  agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaganya. Sesuatu tanpa pondasi akan runtuh, dan sesuatu tanpa penjaga akan hilang.

Menjalani roda pemerintahan bukan menurut semaunya sendiri, tetapi perlu mengacu pada ketentuan yang berlaku, sesuai dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 58.

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”(An Nisa ayat:58).

Adapun terkait bagaimana mempertahankan kekuasaan apa dibenarkan? Jikalau dengan maksud yang tidak baik, mempertahankan kekuasaan perlu ditinjau dahulu.

Penyebab Mempertahankan Kekuasaan tidak Diperkenankan

Hukum kausalitas (sebab-akibat) mempengaruhi jalannya kekuasaan. Apabila banyak yang menuntut jabatan dilepaskan, sedangkan masih ingin duduk di bangku kekuasaan. Berikut ini penyebab mempertahankan kekuasaan tidak diperkenankan.

  1. Membuat Kerugian untuk Orang Banyak

Kebijakan wakil rakyat serta keberhasilan kekuasaannya dapat dikatakan berhasil sesuai harapan dengan melihat reaksi masyarakat. Bila banyak orang memberikan respons negatif menuntut untuk lengser, yang menyebabkan gedung-gedung fasilitas umum dirusak.

Tidak hanya itu, apabila dikhawatirkan golongan yang pro tetap bertahan dan kontra saling beradu, sehingga bisa menyebabkan perpecahan internal di wilayah kekuasaan. Mungkin, merelakan kekuasaan jauh lebih bijaksana dari terus bertahan mengingat kemungkinan hal yang tidak diinginkan terjadi.

  1. Tujuan Mempertahankannya untuk Kepentingan Golongan

Suatu wilayah pasti memiliki beberapa golongan di dalamnya. Apabila seorang pemimpin memilih mempertahankan kekuasaan semisal karena kepentingan golongan atau partai politik tidak diperkenankan mempertahankannya. Why?

Islam mengajarkan dalam muamalah untuk lebih mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan suatu kelompok maupun golongan.

  1. Termakan Ambisi

Ambisi, harkat yang besar untuk mencapai sesuatu. Jangan sampai kekuasaan dipertahankan hanya karena ambisi semata. Semisal, agar tetap menduduki posisi tinggi dan dipandang mempunyai power tidak diperkenankan.

Seorang muslim dianjurkan untuk tidak terbawa nafsu, keinginan yang berlebih-lebihan. Tidak baik diperbudak oleh nafsu, terkekang hanya karena kata “ingin”. Pasalnya, ambisi yang berlebihan bisa menuntun seseorang berbuat kecurangan ataupun kriminalitas lainnya.

Tiga poin alasan penyebab mempertahankan kekuasaan tidak diperkenankan ditinjau dari segi agama Islam. Semoga permasalahan terkait Perdana Menteri Thailand menemukan titik terang, dan tidak terjadi pertumpahan darah. Aamiin.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY