Hidup Hemat – Berhemat termasuk akhlak mulia yang telah Rasulullah contohkan. Lewat ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits, banyak anjuran untuk umat muslim agar hidup sederhana, tidak boros, dan hemat. Pasalnya, berhemat dapat membawa pada hidup yang berkah, baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya, boros dapat mengantarkan manusia ke neraka dengan adzab-Nya yang pedih.
Anjuran Hidup Hemat dalam Islam
Dalam hidup, memang kita harus berhemat. Sebagai umat muslim, kita harus sabar karena kemewahan yang kita tahan di dunia ini akan dapat kita rasakan di surga. Dalam sebuah hadits sahih, Rasulullah bersabda:
لاَ تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ وَلاَ الدِّيبَاجَ وَلاَ تَشْرَبُوا فِي آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلاَ تَأْكُلُوا فِي صِحَافِهَا، فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَلَنَا فِي الآخِرَةِ
“Janganlah engkau mengenakan pakaian dari sutra, baik polos maupun bercorak, dan janganlah engkau makan & minum di atas piring/gelas dari emas & peral, karena sutra, emas, dan perak itu diperuntukkan bagi orang-orang kafir di dunia, sedangkan bagi kamu di akhirat.” (1)
Menggunakan pakaian sutra dan piring/gelas emas/perak termasuk perilaku bermewah-mewahan yang bertentangan dengan anjuran untuk berhemat dalam Islam. Meski di dunia kita tidak boleh bermewah-mewahan, namun kemewahan itu nantinya akan dapat umat muslim nikmati di akhirat, yakni di surga.
Hemat Itu Tidak Boros dan Tidak Kikir
Hidup hemat artinya hidup sederhana. Maksudnya, kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam segala hal. Namun, terlalu hemat juga tidaklah baik karena bisa menjadi pelit atau kikir. Dalam hal ini, Allah berfirman:
وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا
“Dan orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan (pembelanjaan itu) adalah di tengah-tengah yang demikian.” (2)
Ayat di atas menyebutkan bahwa orang mukmin tidak boleh terlalu boros. Namun, ia juga tidak boleh terlalu pelit atau kikir. Maksudnya, seseorang hendaknya membelanjakan hartanya secara wajar saja.
Hematlah, Karena Boros Saudaranya Setan
Dalam ayat lainnya, Allah juga melarang perilaku boros karena orang yang boros adalah saudaranya setan. Sebagaimana ayat Al-Qur’an ini:
اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros adalah saudaranya setan.” (3)
Begitu buruknya sifat boros, sampai-sampai Allah menyebut para pemboros sebagai saudaranya setan. Padahal, setan itu sangat ingkar kepada Allah. Artinya, seseorang yang pemboros adalah tanda ia ingkar terhadap nikmat Allah.
Sementara itu, hemat adalah salah satu bentuk rasa Syukur kita terhadap nikmat Allah. Dengan berhemat, kita bisa menggunakan harta untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Maka, tak heran ada pepatah bahasa Indonesia yang berbunyi hemat pangkal kaya.
Referensi:
(1) Sahih al-Bukhari 5426
(2) Q.S Al-A’raf Ayat 31
(3) Q.S. Al-Isra’ Ayat 27