LDII Ajak Berjuang Lawan Krisis Plastik Memperingati Hari Bumi 2024

0
28
LDII ajak berjuang lawan krisis plastik

LDII ajak berjuang lawan krisis plastik pada hari Bumi 2024. Hari Bumi kali ini mengambil tema Plant vs Plastic.

Ide ini mengacu pada keberlanjutan bumi dan eskalasi krisis plastik yang mengancam kesehatan manusia. Plastik sendiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

LDII Ajak Berjuang Lawan Krisis Plastik

Edwin Sumiroza selaku Ketua DPP LDII mengungkapkan kini plastik menghadirkan ancaman serius bagi keseimbangan ekosistem bumi. Oleh karena itu, berbagai macam upaya ditempuh masyarakat global untuk mengolah dan mengurangi plastik.

Namun, ternyata laju sampah plastik sudah tidak terbendung lagi. LDII terus berupaya mengerem laju sampah plastik itu, dengan berbagai kegiatan lingkungan.

1. Kondisi Sampah Plastik

LDII ajak berjuang lawan krisis plastik

Edwin mengatakan kondisi sampah plastik saat ini sudah mencapai tingkat darurat dari hulu sampai hilir. Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, Edwin sendiri telah mendorong masyarakat untuk mengambil langkah nyata.

Terutama, dalam hal praktek reuse, reduce, beserta recycle di kehidupan sehari-hari. Perlu disadari bahwa plastik perlu waktu ratusan tahun untuk terurai oleh alam dan bersifat toksik.

Namun, volume plastik sendiri akan terus bertambah di sekitar manusia. Bahkan, dapat mengancam kehidupan manusia, fauna serta flora. Oleh karena itu, kesadaran akan bahaya plastik harus lebih  ditingkatkan.

2. Mengadakan Dakwah Lingkungan

Edwin juga menegaskan pentingnya mengadakan dakwah lingkungan untuk bisa membangun kesadaran umat terkait bahaya plastik bagi kehidupan. Penerapan konsep reuse, reduce, recycle harus terus diawasi lebih ketat.

Mulai dari komunitas, rumah, masjid, hingga pondok pesantren. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta lembaga terkait saat ini menjadi kunci dalam upaya tersebut.

Edwin mengunggah, masyarakat juga bertanggung jawab untuk bisa menjaga kesehatan planet ini  Hal ini tentu agar layak dihuni oleh generasi mendatang.

Selain itu, kolaborasi lintas sektor dan langkah-langkah konkret juga bisa menjadi kunci. Tentu, untuk mewujudkan perubahan positif dalam melawan krisis plastik global tersebut.

3. Peran Penting Generasi Muda

Edwin juga mengamati peran penting generasi muda dalam melestarikan dan menjaga lingkungan. Di mana LDII ingin memotivasi generasi muda terkait isu lingkungan hidup.

Selain itu, generasi muda juga bisa berpartisipasi aktif di bidang lingkungan hidup. Di mana manfaatnya tidak hanya untuk menyelamatkan keluarga, atau Indonesia, melainkan juga menyelamatkan dunia.

4. Solusi atas Krisis Sampah Plastik

LDII ajak berjuang lawan krisis plastik

LDII terus berkomitmen untuk serangkaian upaya ini. Hal tersebut agar menjadi bagian dari solusi atas krisis sampah plastik yang kian memburuk.

Bahkan, percaya bahwa langkah kecil yang dilakukan oleh setiap individu secara konsisten akan membawa perubahan besar. Hal ini tidak lain dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Sementara itu, KH Chriswanto Santoso, Ketua Umum DPP LDII, mengungkapkan permasalahan sampah plastik merupakan tantangan yang tidak boleh diabaikan. Dirinya mengacu pada data dari National Plastic Action Partnership.

Di mana telah menerangkan bahwa tahun 2020, volume sampah plastik di Indonesia telah mencapai angka yang mengkhawatirkan sebesar 6,8 juta ton per tahun. Hal tersebut terus tumbuh setiap tahunnya sekitar 5 persen.

Berdasarkan data pada tahun 2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan timbunan sampah yang ada di Indonesia mencapai 67,8 juta ton per tahun. Di mana saat itu plastik menyumbangkan sebesar 15% dari totalnya.

Pada akhirnya, untuk mengatasi hal ini perlu sekali aksi yang tepat. Oleh karena itu, LDII ajak berjuang melawan krisis plastik secara konkrit.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY