Hari Buruh 1 Mei, Taukah Bahwa Dalam Islam Suatu Kemuliaan Seorang Yang Pekerja?

0
795
Hari Buruh dan Kemuliaan Untuk Yang Bekerja

Hari buruh – Pada tanggal 1 Mei merupakan hari yang diperingati sebagai hari peringatan buruh. Biasanya pada hari peringatan untuk para buruh ini diadakan acara berupa unjuk rasa atau turun ke jalan untuk menyuarakan perjuangan para pekerja. Namun menjelang tanggal 1 Mei 2020 ini, hari untuk peringatan buruh kali ini tidak bisa dilakukan dengan unjuk rasa atau acara untuk turun ke jalan. Mengingat bahwa saat ini sedang pandemi covid-19, yang mengharuskan kita untuk tetap berada di rumah.

Hari Buruh 1 Mei Biasanya Dengan Aksi Demo

Pada hari sebagai peringatan untuk para pekerja ini memberikan kebebasan bagi mereka untuk menyuarakan pendapat dan isu perjuangan buruh. Namun wabah corona ini tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan acara yang melibatkan banyak orang apalagi berkerumun. Bukannya menyuarakan pendapat atau isu perjuangan, justru bisa menimbulkan penyakit dan kemudian menjadi masalah baru. Bicara mengenai buruh, bagaimana menurut islam tentang seorang pekerja?

Hari Buruh? Ini Seorang Pekerja Dalam Pandangan Agama Islam

Hari buruh merupakan salah satu peringatan yang mana selain menyuarakan pendapat atau isu perjuangan para buruh. Ini juga merupakan salah satu cerminan bahwa seorang pekerja juga memiliki nilai sehingga cukup dihargai. Dalam agama islam, bekerja adalah sesuatu yang dimuliakan. Sehingga seorang yang bekerja juga termasuk orang yang dimuliakan. Itu sebabnya Allah pun memerintahkan kita untuk mencari rezeki atau pergi bekerja.

Hari Buruh dan Pandangan Islam Tentang Pekerja

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.(1)

Dari sini kita mengetahui bahwa Allah menyediakan bumi sebagai tempat untuk kita mencari rezeki. Jadi, Allah meminta kita untuk mencari rezeki atau bekerja. Selama hal yang dilakukan halal maka bekerja adalah salah satu hal yang dimuliakan oleh Allah. Karena bekerja mengajarkan kita apa artinya kerja keras dan bukannya pasrah dengan keadaan apalagi berputus asa.

Bekerja Merupakan Anjuran Agama, Terutama Bagi Laki-Laki

Hari Buruh dan Keutamaan Laki-Laki Untuk Bekerja

Dalam agama islam, seorang yang bekerja ini memiliki kemuliaan. Hal ini karena agama pun menganjurkan untuk kita bekerja dan mencari rezeki. Allah tidak akan mengubah nasib kita sampai kita sendiri yang mengubahnya. Namun bekerja ini lebih utama bagi kaum laki-laki, karena laki-laki berkewajiban untuk memberikan nafkah untuk keluarga.

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.(2)

Seorang Yang Lelah Bekerja Diberikan Pahala Sebagai Balasannya

Allah menganjurkan kita untuk mencari rezeki yang mana adalah bekerja. Bekerja dimuliakan dalam agama, dibandingkan meminta-minta yang dianggap sebagai perbuatan tercela. Selama pekerjaan yang kita jalani adalah pekerjaan halal, maka Allah memberikan ridho dan juga pahala sebagai balasannya. Untuk seorang yang lelah bekerja, Allah akan mengganti dengan pahala yang berlipat-lipat.

Hari buruh – Dimana buruh bebas menyuarakan pendapat dan isu perjuangannya, ini berarti seorang pekerja bagaimanapun adalah seorang yang dihargai serta seharusnya dimuliakan. Sebagaimana Allah memerintahkan kita untuk bekerja dan keutamaannya.

Sobat cahaya islam, bekerja memang melelahkan. Namun Allah memberikan banyak pahala bagi mereka yang lelah selepas bekerja seharian. Itu sebabnya, jangan berputus asa dan semangat untuk bekerja.


Catatan Kaki:

(1) – Surat Al-Jumu’ah Ayat 10

(2) – Surat An-Nisa Ayat 34

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY