Baim Wong – Beberapa waktu lalu Baim menjadi salah satu perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Terutama di kalangan para pengguna twitter. Hal ini dikarenakan adanya tagar #ShameOnYouBaimWong yang menjadi trending. Setelah sebelumnya Baim banyak menuai kritik karena kolom komentarnya yang dimatikan dan juga program give away yang dianggap menggunakan hasil sponsor. Pemberitaan ini akhirnya membuat Baim angkat bicara dan memberikan klarifikasi.
Pemberitaan di media sosial memang cepat sekali menyebar, bahkan jika itu adalah pemberitaan hoaks sekalipun. Masyarakat yang kurang bijak dalam menerima pemberitaan, tentu saja akan menelan mentah-mentah apapun yang diberitakan media. Hingga akhirnya menjadi prasangka dan berita hoaks karena tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Jika dikaji dalam segi agama islam, prasangka tentu saja bukan sikap yang benar. Lalu bagaimana islam menanggapi hal ini?
Baim Wong Klarifikasi, Begini Hukumnya Mempercayai Berita Yang Belum Pasti Kebenarannya Menurut Islam
Baim Wong menjadi trending di twitter beberapa waktu lalu dengan tagar yang ditujukan untuk dirinya. Hal tersebut akhirnya memancing Baim untuk klarifikasi. Dalam klarifikasinya ia menjelaskan beberapa alasan tentang mematikan komentar dan menanggapi anggapan bahwa give away yang diberikannya adalah dari sponsor. Baim juga meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam membicarakannya agar tidak membuat sang istri tertekan.
Dalam ajaran islam, mempercayai berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya tentu saja sama dengan prasangka. Sedangkan prasangka ini dilarang dalam islam. Itu sebabnya, islam mengajarkan dan mengingatkan untuk tidak mudah percaya dengan berita yang belum diketahui kebenarannya. Jika benarpun, membicarakan orang lain adalah perbuatan dosa. Apalagi berprasangka yang bisa merujuk pada fitnah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.(1)
Ayat ini menegaskan bahwa berita bisa menyebabkan musibah bagi orang lain. Itu sebabnya sebagai seorang muslim, kita harus bisa memilih mana yang baik dan tidak untuk diterima. Termasuk ketika mendengar berita, maka jangan mudah untuk percaya. Apalagi ikut menyebarkan yang akhirnya membawa kita pada penyesalan.
Islam Melarang Perbuatan Berprasangka Buruk Terhadap Orang Lain
Tahukah sobat Cahaya Islam? bahwasanya mempercayai berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya sama saja dengan berprasangka. Apalagi jika berita yang datang adalah pembicaraan buruk tentang orang lain. Dalam agama islam, prasangka buruk adalah perbuatan keji dan dilarang oleh agama. Bukan hanya merugikan untuk orang lain, ini juga merugikan untuk diri kita sendiri.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.(2)
Baim Wong klarifikasi terkait tudingan atas dirinya menjadi salah satu contoh dimana prasangka ini merugikan bagi orang lain. Sehingga ketika kita berprasangka, apalagi mempercayai berita yang tidak benar dan ikut menyebarkannya. Ini sama dengan menimpakan kesusahan untuk orang lain. Sebagai seorang muslim, kita pasti tahu bagaimana berdosanya kita jika melakukan tindakan seperti ini.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Al-Hujurat Ayat 6
(2) – Surat Al-Hujurat Ayat 12