Motivasi Islam – Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang remeh dan hina. Coba saja kita telaah dan runtutkan asal mula kita terlahir di dunia ini. Dengan memahami betapa remehnya keberadaan kita di dunia ini, maka secara fitrah kita tidak boleh meremehkan orang lain atau memiliki sifat sombong serta takabur. Sikap merasa lebih hebat daripada orang lain harusnya tidak berada pada diri manusia, karena sebenarnya yang berhak merasa sombong hanyalah Allah seorang. lalu bagaimana kehidupan islami seharusnya?
Kehidupan Islami dan Perspektif Tentang Rasisme?!
Nah, islam sendiri yang merupakan agama yang dirahmati oleh Allah telah membumi hanguskan sikap-sikap yang pada dasarnya merendahkan orang lain. Islam lewat ajarannya menyebarkan kebaikan antar sesama manusia dan menekankan kepada hak dasar manusia dan kedudukannya yang pada hakikatnya sama. Meskipun memiliki suku, ras yang berbeda. Allah tidak memandang kemuliaan seseorang dari aspek-aspek visual yang hanya terlihat dari luar semacam itu. Namun Allah lebih melihat kepada ketaqwaan dan hatinya.
Allah menciptakan manusia dan segala macam perbedaannya untuk saling memahami
Ayat yang berkaitan dengan isu rasisme dan dilarangnya sikap menyepelekan orang lain adalah surat Al Hujurat ayat 13. Dimana disitu Allah berfirman bahwa Dia telah menciptakan manusia, baik berjenis kelamin lelaki atau perempuan dengan berbangsa dan suku yang berbeda. Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. [1]
Di akhir ayat surat Al Hujurat 13 tersebut bahkan Allah menekankan kembali bahwa dari banyaknya manusia ciptaan Allah yang memiliki banyak perbedaan itu, sungguh yang paling mulia diantara semuanya adalah mereka yang memiliki taqwa yang tinggi kepada Allah.
Bersikap dalam menghadapi permasalahan rasisme
Tentu sebenarnya dari nukilan surat Al Hujurat ayat 13 pada poin sebelumnya kita sudah diberi semacam ‘kode’ oleh Allah tentang bagaiman seharusnya kita bersikap pada banyak perbedaan ciptaan Allah tersebut. Yakni saling mengenal dan memahami. Tips-tips yang bisa dilakukan antara lain adalah (1) mengubah cara pandang atau perspektif anda tentang perbedaan-perbedaan itu dan (2) memupuk rasa kasih sayang dihati kita dan menyuburkannya setiap hari.
Dalam beberapa artikel tim cahayaislam yang banyak mengangkat tema tentang cara-cara menjadi insan yang berbahagia. Kami banyak menjelaskan bahwa untuk menjadi lebih bahagia, sebenarnya tergantung dari cara pandang kita pada sesuatu. Ketika kita memandang hal tersebut dengan kacamata keindahan, maka hal burukpun akan terlihat indah. Namun bila kita hanya memandang segala sesuatu dengan kacamata keburukan. Maka bahkan hal yang indahpun akan tetap tampak buruk dimata anda.
Cara kedua dengan memupuk rasa kasih sayang dihati kita adalah salah satu cara yang sangat bagus. Selain efeknya yang bisa membuat diri kita memiliki rasa toleransi tinggi dan bisa saling memahami orang lain, kita juga bisa berevolusi menjadi pribadi-pribadi yang selalu dipenuhi kebaikan dalam hati kita.
Insha Allah dengan membiasakan dua tips tadi, kita akan menjadi pribadi yang jauh dari permasalahan rasisme yang dilarang oleh Allah dan Rasulullah. Hati kita akan mudah bersatu dan persaudaraan akan terjalin dengan erat dengan agama Allah. Seperti yang dicanangkan oleh Allah dalam firmannya di surat Ali Imran ayat 103.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. [2]
Catatan Kaki:
[1] Q.S. Al-Hujurat (49) ayat 13
[2] Q.S. Ali-Imron (3) ayat 103