Ilmu Tanpa Adab – Menuntut ilmu tanpa adab merupakan pangkal kehancuran bagi umat manusia. Dikutip dari kalimat yang diucapkan oleh Abu Zakariya An Abari yaitu,
علم بلا أدب كنار بلا حطب، و أدب بلا علم كروح بلا جسد
“Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh”
Ada hal yang jauh lebih penting bagi manusia selain pengetahuan, yaitu adab. Manusia yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi namun tidak memiliki adab yang baik adalah ancaman. Ia hanya akan menggunakan ilmunya tanpa arah dan membawa kehancuran bagi manusia di sekitarnya.
Ilmu Tanpa Adab Membawa Kerusakan
Kehancuran umat manusia sesungguhnya diawali oleh perilaku manusia yang mengesampingkan adab dan moral. Di zaman modern ini, adab dan moral seolah seolah tidak memiliki nilai. Manusia lebih mementingkan pengetahuan sebagai bekal untuk kehidupan.
Ibnu Hajar menerangkan definisi adab dalam Fathul Bari sebagai berikut,
وَالْأَدَبُ اسْتِعْمَالُ مَا يُحْمَدُ قَوْلًا وَفِعْلًا وَعَبَّرَ بَعْضُهُمْ عَنْهُ بِأَنَّهُ الْأَخْذُ بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ
“Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul Bari, 10/400).
Adab diartikan sebagai perbuatan menerapkan akhlak yang mulia. Allah SWT memerintahkan manusia untuk lebih mengutamakan adab di atas segalanya. Tanpa adab, moral dan akhlak yang mulia maka seorang manusia tidak ada nilainya di mata Allah SWT.
Betapa pentingnya adab dalam kehidupan diajarkan oleh Rasulullah dan diriwayatkan dalam hadits berikut,
أكملُ المؤمنين إيمانًا أحسنُهم خُلقًا
“Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi no. 1162)
Pengetahuan tanpa adab adalah pangkal kerusakan di muka bumi karena ilmu tersebut hanya akan menyakiti orang dan lingkungan di sekitarnya. Manusia yang memiliki ilmu tinggi namun dibekali adab yang rendah, jiwanya akan dipenuhi sifat buruk. Dalam dirinya muncul rasa sombong dan takabur sehingga merasa lebih hebat dari orang lain.
Pentingnya Mengutamakan Adab Sebelum Menuntut Ilmu
Banyak sekali contoh ilmu pengetahuan yang menimbulkan kerusakan di muka bumi. Bahkan manusia seringkali merendahkan sesamanya yang dianggap memiliki ilmu lebih rendah. Hal ini terjadi akibat hilangnya prioritas mendahulukan adab daripada pengetahuan.
Rasulullah Muhammad SAW bersabda,
إنَّ أثقَلَ ما وُضِع في ميزانِ المؤمِنِ يومَ القيامةِ خُلُقٌ حسَنٌ وإنَّ اللهَ يُبغِضُ الفاحشَ البذيءَ
“Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan amal bagi seorang Mu’min adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak menyukai orang yang berbicara keji dan kotor” (HR. At Tirmidzi no. 2002)
Manusia yang mengedepankan ego dan kesombongan karena tinggi ilmunya sangat dibenci oleh Allah SWT. Sementara akhlak yang mulia akan dicatat sebagai amalan baik yang membantu kelak di akhirat. Mengapa mengutamakan adab lebih penting sebelum menuntut ilmu?
1. Adab Dapat Membersihkan Diri Dari Sifat Tercela
Dengan memiliki adab yang baik sebelum menuntut ilmu, maka dirinya terbebas dari sifat tercela yang akan menggerogoti keimanan. Iri dengki (hasad), sombong dan takabur merupakan sifat tercela yang harus dihindari. Orang yang memiliki sifat seperti ini hanya akan menggunakan ilmunya untuk keburukan.
2. Adab Akan Menjaga Keimanan
Ilmu tanpa adab membuat manusia lupa akan penciptanya. Karena itu sangat penting untuk mendahulukan adab dan akhlak yang mulia agar keimanan tetap terjaga. Setinggi apapun ilmu yang dimilikinya, manusia beradab tetap memiliki rasa takut kepada Allah SWT sehingga akan selalu menjaga perbuatannya.
3. Ilmu Menjadi Lebih Berkah dan Bermanfaat
Manusia yang memiliki adab akan menggunakan ilmunya untuk hal yang bermanfaat. Ilmu yang dimilikinya pun akan terus bertambah dan menjadi berkah bagi kehidupannya. Ia akan menjauhi hal-hal yang berpotensi merugikan dirinya sehingga terhindar dari ilmu yang tidak bermanfaat.
Sobat Cahaya Islam, manusia adalah makhluk yang dibekali akal dan budi pekerti. Namun seiring perkembangan zaman, adab menjadi hal yang tidak lagi dianggap penting. Begitu banyak manusia yang menuntut ilmu tanpa adab sehingga menimbulkan kerusakan dan kerugian di muka bumi.