Kontroversi Perceraian Gunawan Dwi Cahyo, Bagaimana Etika Bercerai Dalam Islam?

0
932

Gunawan Dwi Cahyo – Belakangan ini, cukup banyak pasangan selebriti yang mengakhiri hubungan pernikahannya di meja hijau. Salah satunya ada pesepakbola Gunawan Dwi Cahyo dengan Okie Agustina. Proses perceraian keduanya pun masih dalam proses persidangan.

Kabar perceraian antar Gunawan dengan Okie Agustina memang mengejutkan banyak pihak. Bukan tanpa alasan, diketahui keduanya sudah membina rumah tangga selama bertahun-tahun. Karena itulah, tidak sedikit orang yang bertanya penyebab berakhirnya rumah tangga mereka.

Perceraian Gunawan Dwi Cahyo dan Okie Agustina

Di balik kabar perceraian antara Gunawan Dwi Cahyo dan Okie Agustina, sayangnya kedua pasangan tersebut kini saling sindir. Gunawan secara terang-terangan menyindir perangai ibu dari Keisha Alvaro itu. Ia menyebut bahwa istri yang tidak mau menurut dengan suaminya layak diceraikan.

Tetapi, Okie Agustina mengatakan ia enggan menanggapi sindiran yang disebutkan suaminya itu. Walaupun begitu, Okie Agustina mengingatkan agar Gunawan tidak merasa menjadi seorang suami yang paling benar.

Di sisi lain, proses perceraian keduanya masih dalam tahap mediasi. Namun Okie Agustina sudah mengatakan ia tidak akan hadir pada sidang tersebut. Lebih lanjut, Okie mengaku bahwa setiap hidup akan ada ujian dan cobaan.

Sebagai manusia, ia hanya dapat menikmati setiap ujian yang datang kepadanya. Ia mengatakan akan terus bertahan menghadapi cobaan dan ujian yang Allah berikan.

Etika Perceraian dalam Islam

Gunawan Dwi Cahyo

Sobat Cahaya Islam, saling sindir dalam perceraian Gunawan Dwi Cahyo dan Okie Agustina bukanlah hal yang dibenarkan. Memang islam memperbolehkan pasangan suami istri yang mengalami masalah tertentu untuk bercerai.

Namun ada etika dan prosedur yang harus pasangan ikuti dalam proses perceraiannya. Dengan begitu, proses perceraian akan berjalan sesuai dengan ajaran islam dan norma sosial. Etika perceraian dalam islam ini mencakup beberapa aspek.

Aspek yang dimaksud antara lain kewajiban mencoba memperbaiki hubungan, menghindari permusuhan dan konflik, serta memberi nafkah untuk mantan pasangan. Oleh sebab itu, penting bagi pasangan memperhatikan etika perceraian dalam islam yakni:

1. Menceraikan Istri dengan Talak Satu

Sobat, hak untuk talak berada di tangan suami. Oleh sebab itu, suami hendaknya dapat mengontrol emosi supaya tidak sembrono mengucapkan talak tiga sekaligus. Sebab dengan talak satu, kedua pasangan memiliki waktu untuk intropeksi diri.

Bahkan pasangan tersebut bisa kembali rujuk kalau memang menghendaki satu sama lain. Dengan demikian, besar harapan perjalanan rumah tangga akan menjadi lebih baik.

2. Mengikuti Langkah Sesuai Al Qur’an

Apabila Sobat sudah merasa tidak cocok dengan pasangan dan harus berpisah, baiknya mengikuti langkah perpisahan sesuai Al Qur’an yang berbunyi,

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا

Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.” (QS. An-Nisa’ Ayat 34)

Kalau pasangan berbuat kesalahan, Sobat perlu mengingatkannya terlebih dulu. Jika tetap tidak berubah, maka pisah ranjang bisa menjadi alternatif sebelum bercerai.

3.  Tidak Membuka Aib Masing-Masing

Gunawan Dwi Cahyo

Sama seperti masih menikah, suami istri ibarat pakaian yang saling melindungi dan memperindah. Hal yang sama juga berlaku setelah menikah. Sobat sepatutnya tidak membuka aib mantan pasangan, sebab sama saja seperti membuka aib sendiri.

Ini sejalan dengan sabda Nabi Muhammad SAW,

مَثَلُ الَّذِي يَجْلِسُ عَلَى فِرَاشِ المُغِيبَةِ مَثَلُ الَّذِي يَنْهَشُهُ أَسْودُ مِنْ أَسَاوِدِ يَوْمِ القِيَامَةِ

Perumpamaan orang yang menggibahi istrinya seperti orang yang digigit ular hitam di Hari Kiamat” (Mu’jam Kabir Thabarani no. 14410)

Sobat Cahaya Islam, itulah beberapa etika perceraian yang sepatutnya Sobat pahami dan jalankan. Semoga saja, Gunawan Dwi Cahyo dan Okie Agustina mendapat jalan keluar terbaik tanpa menyindir satu sama lain. 

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY