Menolong Teman Saat Susah – Dalam pertemanan, jangan hanya di saat senang saja kita ada di samping teman kita. Namun, saat mereka susah pun, kita tetap harus bersamanya. Tentu saja, ini adalah ajaran Islam yang mengedepankan tolong-menolong kepada orang lain.
Menolong Teman Saat Susah dan Kekurangan
Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak mulia. Dalam sebuah Riwayat, Abu Sa’id Al-Khudri berkata bahwa saat mereka dalam perjalanan, seorang pria tiba-tiba menunggang unta miliknya yang mulai mencari sesuatu yang bisa mengganjal perutnya. Kemudian, Rasulullah bersabda:
مَنْ كَانَ مَعَهُ فَضْلُ ظَهْرٍ فَلْيَعُدْ بِهِ عَلَى مَنْ لاَ ظَهْرَ لَهُ وَمَنْ كَانَ لَهُ فَضْلٌ مِنْ زَادٍ فَلْيَعُدْ بِهِ عَلَى مَنْ لاَ زَادَ لَهُ
“Barangsiapa punya kelebihan kendaraan, hendaknya ia berikan kepada yang tidak punya. Barangsiapa punya kelebihan bekal, hendaknya ia berikan kepada yang tidak punya.” (1)
Hadits di atas mengajarkan kepada kita semua untuk membantu siapapun yang membutuhkan. Oleh karena itu, kita harus peka terhadap orang lain. Jika kita merasa punya kelebihan sesuatu sedangkan ada orang lain yang membutuhkannya tapi tidak punya, maka kita sebagai sesama makhluk Allah hendaknya segera membantunya.
Teladan Saling Membantu di Kala Susah
Salah satu kisah teladan di masa Rasulullah adalah saat perang Tabuk di mana para sahabat yang berjumlah 30 ribu pasukan tidak memiliki cukup unta sebagai kendaraan. Alhasil, tiap 18 orang secara menaiki satu unta secara bergantian.
Dalam perjalanan dari Madinah menuju Tabuk, bekal makanan pun habis, hingga mereka menyembelih unta satu demi satu. Ini adalah bentuk tolong-menolong di kala susah yang patut kita jadikan teladan untuk ditiru.
Membantu dan Mendoakan yang Lemah
Tak hanya itu, sahabat Jabir mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَتَخَلَّفُ فِى الْمَسِيرِ فَيُزْجِى الضَّعِيفَ وَيُرْدِفُ وَيَدْعُو لَهُمْ
“Rasulullah biasa berada di belakang rombongan saat dalam perjalanan guna membantu, memboncengkan, dan mendoakan yang lemah.” (2)
Rasulullah dan para sahabatnya telah mencontohkan bagaimana umat Islam harus tolong menolong, baik di kala senang maupun susah. Tak hanya itu, mendoakan yang lemah juga termasuk bagian dari tolong-menolong, sebagaimana yang Rasulullah selalu lakukan.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua agar mendapatkan kemudahan dan keikhlasan dalam menolong sesama. Aamiin.
Referensi:
(1) Sahih Muslim 1728
(2) H.R. Abu Daud no 2639