Berbagi Makanan – Di kota tim cahaya islam, ada satu hal yang ternyata menjadi sebuah hal yang berkesinambungan sampai sekarang sejak zaman covid kemarin. Covid ternyata membuka inisiatif masyarakat untuk saling membantu. Salah satunya yang banyak dilakukan disini adalah dengan berbagi makanan. Dulu ketika masa masa lock down, para relawan menaruh lemari kaca di jalan jalan. Lemari itu bertuliskan: Silakan ambil, silakan isi, secukupnya. Keren ga tuh idenya?
Islam Sangat Menganjurkan Kepedulian dalam Tindakan Amal Sedekah (Bisa Dengan Cara Berbagi Makanan)
Bagi makanan adalah tindakan yang banyak para alim ulama menganjurkannya dalam Islam dan percaya sebagai amal kebajikan yang mulia. Faktanya, Islam mengajarkan pentingnya tolong-menolong dan membantu sesama, terutama dalam hal memberi makan orang yang membutuhkan.
إِنَّ ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
Kalo kata Surat Al Hadid ayat 18 diatas, ibaratnya kita meminjami uang kepada Allah. Yakni, dengan bersedekah. Niscaya Allah adalah sebaik baiknya yang mengganti. Allah akan memberikan pahala yang sangat berlimpah untuk kebajikan itu.
Kita tahu bahwa berbagi makanan dengan orang lain merupakan sebagai amal kebajikan yang mendatangkan pahala besar di hadapan Allah. Allah menjanjikan imbalan bagi mereka yang memberi makan orang yang membutuhkan. Hal ini terdapat dalam banyak ayat Al-Quran dan hadis yang menekankan bahwa memberi makanan kepada orang yang kelaparan adalah salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam hal ini, bertujuan untuk mengamalkan ajaran Islam, berbagi makanan dan memberi bantuan kepada orang lain, terutama yang membutuhkan, adalah tindakan mulia dan bermanfaat bagi individu dan masyarakat. Dengan berbuat demikian, umat Muslim dapat mencerminkan nilai-nilai kasih sayang, kebaikan, dan persaudaraan yang menjadi inti dari ajaran Islam.
Pahala Sedekah Makanan yang Berantai Kayak Bisnis MLM (haha)
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ شَقِيقٍ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَائِشَةَ ـ رضى الله عنها ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ إِذَا أَنْفَقَتِ الْمَرْأَةُ مِنْ طَعَامِ بَيْتِهَا غَيْرَ مُفْسِدَةٍ فَلَهَا أَجْرُهَا، وَلِلزَّوْجِ بِمَا اكْتَسَبَ، وَلِلْخَازِنِ مِثْلُ ذَلِكَ ”.
Dalam hadits Bukhari 1425 di atas menjelaskan sesuatu yang shocking! Gimana enggak, soalnya hadits itu menjelaskan bagi siapa istri muslimah sholehah yang berbagi makanan dari harta keluarganya tanpa mengganggu kenyamanan keluarganya. Maka dari itu, dia bakal dapet pahala, Suaminya pula dapat Pahala. Selanjutnya, Orang yang Nganterin makanan dapat pahala, Sampai orang yang bantu menyiapkan makanan juga kena cipratan pahalanya. Gila ga tuh? Bisa berantai gitu kayak mlm.
Kesimpulan nya islam sangat mendorong umatnya untuk bersedekah dan beramal kebajikan, termasuk berbagi makanan dengan orang lain. Dalam banyak hadis, Rasulullah mengingatkan umatnya tentang keutamaan dan manfaat memberi makan orang yang lapar.