Cara Islam Mengatur Harta – Banyak dari orang-orang bijak termasuk para alim ulama yang berkata bahwa ketika kita membicarakan tentang materi, maka pembicaraan kita tidak akan pernah ada habisnya. Melihat dari kehidupan kita, kalau kita pikirkan lebih detail maka kita bisa menyadari bahwa banyak sekali kebutuhan-kebutuhan manusia yang harus dipenuhi sehari-hari, belum lagi tentang kebutuhan lainnya yang dalam ilmu ekonomi disebut kebutuhan sekunder dan tersier.
Cara Islam Mengatur Harta
Islam memiliki caranya tersendiri dalam perkara pengaturan harta benda. Ada banyak ketentuan-ketentuan yang harus kita patuhi dengan baik, termasuk yang jelas adalah menyisihkan sebagian harta kita untuk disedekahkan dan dizakati bila telah mencapai nishof. Kami akan mengulas 3 aspek Cara Islam Mengatur Harta dari makna harta itu sendiri, cara mendapatkan dan bagaimana seharusnya kita membelanjakannya.
Makna Harta benda menurut islam
Dalam islam memang kita diajarkan bahwasanya harta (seberapapun banyaknya) adalah merupakan titipan dari Allah. Tidak ada harta didunia ini yang merupakan ril milik kita kecuali 2 hal, yakni pakaian yang kita pakai hingga rusak dan makanan yang kita makan. Harta benda sering digambarkan oleh Allah dan Rasul dalam Al Quran dan Hadits sebagai cobaan atau fitnah. Namun menjadi cobaan tidaknya sebuah harta benda manusia tergantung nanti dari cara pembelanjaannya.
Bagaimana cara mendapatkan harta benda menurut islam?
Ada salah satu rekan tim Cahayaislam yang merupakan seorang theologist dan filsuf di salah satu Universitas di Yogyakarta bertanya kepada kami: Rejeki itu semuanya dari Allah dan pastinya semua yang dari Allah itu baik kan? Lalu bila kita mendapatkan rezeki dari menjual minuman keras atau menjual narkoba, apakah rezeki itu bukan dari Allah? Lalu bila semua Rezeki dari Allah, maka apa gunanya membedakan antara rezeki halal dan haram, ketika semua yang berasal dari Allah itu baik?
Memang orang-orang theologist selalu membahas tentang suatu hukum agama dengan pemikiran logika. Namunk ini bukan persoalan boleh tidaknya kita berpikir kritis akan suatu ketentuan Allah Rasul. Mencari Rezeki halal yang selalu diharuskan oleh Allah dan Rasul merupakan sebuah pilihan untuk kita, dan lagi selalu mencari jalannya rezeki yang halal merupakan bentuk ikhtiar kita kepada Allah yang menunjukkan bahwa kita adalah orang yang ingin mendapatkan rasa sayang dan Ridho dari Allah.
Jadi sebagai orang islam yang beriman, hendaklah kita selalu mengusahakan mendapatkan harta benda dan mencari rezeki yang halal agar mendapatkan ridho dari Allah. Cara Islam Mengatur Harta dimulai dari bagaimana kita mendapatkannya terlebih dahulu.
Bagaimana cara membelanjakan harta kita?
Setelah kita tahu betul makna dari harta benda kita dan kita telah mendapatkannya dengan cara yang halal, baru kita melanjutkan Cara Islam Mengatur Harta pada aspek ketiga, yaitu cara membelanjakannya. Cara yang benar dalam membelanjakan harta menurut islam erat kaitannya dengan membiasakan kehidupan yang Zuhud. Kehidupan Zuhud lebih mementingkan investasi untuk kehidupan akhirat kita kelak.
Orang islam yang memiliki sifat Zuhud akan selalu mengimpikan menjadi insan mulia yang selalu berada di garis depan dalam membela agama Allah dengan hartanya. Menjadikan dirinya gudang sedekah dan tak pernah lalai dalam zakat adalah ambisi hidupnya. Selain itu, menjadi Zuhud juga erat pula dengan sikap yang tidak bakhil (pelit) serta tidak gampang menyia-nyiakan hartanya dengan hidup yang Mujhidul muzhid.