Mengenal Weton Tulang Wangi dan Hukum Mempercayainya

0
317

Weton Tulang Wangi – Masyarakat Indonesia sangat kental dengan budaya di setiap daerah. Misalnya saja di suku Jawa yang mengenal istilah Weton. Menariknya belakangan ini, pembahasan tentang Weton Tulang Wangi menjadi perhatian banyak orang.

Menurut informasi, weton tersebut mempunyai keistimewaan tersendiri dalam pandangan masyarakat Jawa. Seperti apa keistimewaannya? Sobat Cahaya Islam bisa simak pembahasan lengkapnya sebagai berikut.

Keistimewaan Pemilik Weton Tulang Wangi

Jawa merupakan salah satu suku di Indonesia yang kental dengan hal mistis dan kaya akan kepercayaan serta tradisi. Hal itu juga berlaku bagi orang yang termasuk mempunyai Weton Tulang Wangi.

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, weton tersebut mempunyai keistimewaan membuat jin ketakutan, sampai membuat raja jin tunduk. Katanya, weton satu ini biasa disematkan kepada mereka yang tulang renggang atau berdarah manis.

Berdasarkan primbon Jawa, jenis weton satu ini bukan milik orang sembarangan. Sebab pemilik weton ini biasanya merupakan bawaan atau keturunan dari nenek moyangnya.

Tetapi, orang dengan weton ini umumnya sering mengalami sakit-sakitan, terutama sewaktu kecil. Hal itu karena, seseorang yang mempunyai weton bernama Tulang Wangi kerap bergesekan dengan bangsa jin.

Itulah mengapa energi yang dihasilkan membuat fisiknya menjadi lebih sering sakit. Tak hanya itu, orang dengan weton tersebut biasanya peka terhadap hal-hal gaib di sekitarnya.

Weton dalam Kacamata Islam

Berbicara tentang Weton Tulang Wangi, masyarakat Indonesia memang mengenal weton dan sering menjadikannya sebagai patokan, terutama penentu tanggal pernikahan. Dalam bahasa Jawa, weton diambil dari kata wetu yang berarti lahir atau keluar.

Oleh karenanya, orang Jawa biasanya menentukan perhitungan angka weton jodoh berdasarkan neptu kedua pasangan. Nantinya angka tersebut menjadi pedoman sebelum melanjutkan ke prosesi pernikahan.

Menurut pandangan islam, mempercayai weton baik untuk menentukan tanggal pernikahan atau mengetahui kepribadian seseorang hukumnya dosa besar. Sebab, tidak ada takdir selain milik Allah yang harus manusia percayai.

Weton Tulang Wangi

Baik hari pernikahan ataupun kelahiran seseorang sejatinya takdir dari Allah SWT. Oleh karena itu, apapun weton yang dimiliki seseorang tak berpengaruh terhadap kepribadian atau pernikahannya.

Di samping itu, ada beberapa alasan mengapa umat islam tidak boleh percaya weton, yaitu:

1.      Tidak Ada Hari Buruk

Sobat, dalam agama islam tidak ada yang namanya hari buruk. Baik itu seseorang yang lahir di hari tertentu sehingga mempunyai Weton Tulang Wangi, ia tetap lahir dalam keadaan suci. Ini juga berlaku bagi mereka yang menentukan hari untuk pernikahan.

Memang menurut islam, hari terbaik adalah hari Jumat. Tetapi islam tidak percaya dengan hari buruk atau sial. Sebagai seorang muslim, Sobat pun dilarang untuk mencela waktu, seperti yang tertuang dalam,

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: يُؤْذِينِي ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ، بِيَدِي الأَمْرُ أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Anak Adam telah menyakiti-Ku (karena) dia suka mencela waktu (masa). Padahal Aku-lah pencipta (pengatur) masa. Aku-lah yang menggilir antara siang dan malam”.” (HR. Bukhari no. 4826 dan Muslim no. 2246)

2.      Bukan Penyebab Sesuatu

Sobat, percaya weton sebagai penyebab keberuntungan atau kesialan termasuk syirik kecil. Pasalnya yakin terhadap suatu sebab padahal itu bukanlah sebab merupakan bentuk tiyarah. Menurut ajaran agama islam, tiyarah sama seperti syirik kecil.

Weton Tulang Wangi

Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda,

“Tidak ada ‘adawa dan tidak ada tiyarah, tapi saya suka optimisme”. “Apa itu optimisme?” Dia bersabda, “Kata yang bagus” (HR. al-Bukhari, no. 5756; Muslim, no. 2220).

Sobat Cahaya Islam, hendaknya jangan percaya akan apapun tentang weton, termasuk Weton Tulang Wangi. Apabila Sobat katanya pemilik weton tertentu, percayakan keselamatan dan semua hal kepada Allah dengan mendekatkan diri kepada-Nya.  

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY