Obrolan Yang Membuat Waktu Berkumpul Sia-Sia Bagi Ibu-Ibu

0
1920
Waktu Berkumpul Sia-Sia

Waktu Berkumpul Sia-Sia – Seperti sesuatu yang sudah menjadi fitrahnya, ibu-ibu cukup suka berkumpul dan membahas beragam hal dengan tetangga atau teman-temannya. Berkumpul dalam Islam sebenarnya tidak dilarang dan justru dianjurkan. Dengan sering berkumpul dengan tetangga misalnya, kita akan saling mengenal satu sama lain dan hal tersebut bisa meningkatkan hubungan sosial antar tetangga.

Namun, Islam juga mengajarkan bahwa kita harus senantiasa menghindari obrolan yang membuat waktu berkumpul sia-sia bagi ibu-ibu. Apa yang membuat waktu berkumpul tersebut menjadi sia-sia? Ada beberapa penyebab yang sebaiknya kita ketahui bersama sebagai berikut.

Obrolan Yang Membuat Waktu Berkumpul Sia-Sia Bagi Ibu-Ibu

Bergosip tentang tetangga

Salah satu hal yang mengakibatkan berkumpul yang sia-sia bagi ibu-ibu adalah ketika mereka bergosip tentang tetangga mereka. Hal ini cukup beralasan karena biasanya, apa yang menjadi bahan gosip mereka adalah perihal aib atau hal lain yang cenderung tidak mereka sukai dari tetangga tersebut. Dalam hal ini, tentu, gosip semacam ini adalah ghibah yang sangat dilarang Islam. Islam secara tegas mengatakan bahwa ghibah adalah salah satu dosa yang jika dilakukan maka ia sama seperti memakan bangkai teman sendiri. Perkara ghibah ini juga diatur dalam HR. Muslim 2589 :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ، وَقُتَيْبَةُ، وَابْنُ، حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، عَنِ الْعَلاَءِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ ‏”‏ ‏.‏ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ ‏.‏ قَالَ ‏”‏ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ‏”‏ ‏.‏ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ ‏”‏ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Apakah kamu tahu apa yang fitnah? Mereka (Sahabat) berkata: Allah dan Rasul-Nya tahu yang terbaik. Kemudian dia (Nabi Suci) berkata: fitnah menyiratkan Anda berbicara tentang saudaramu dengan cara yang tidak dia sukai. Dikatakan kepadanya: Apa pendapat Anda tentang ini bahwa jika saya benar-benar menemukan (yang gagal) pada saudara laki-laki saya yang telah saya sebutkan? Dia berkata: Jika (yang gagal) benar-benar ditemukan (dalam dia) apa yang Anda tegaskan, sebenarnya Anda mendukungnya, dan jika itu tidak ada dalam dirinya, itu adalah fitnah. inti dari hadist ini tidak ada kebaikan sama sekali dari ghibah yang dilakukan. [1]

Tidak hanya berisi tentang keburukan-keburukan, ghibah juga bisa menyebabkan masalah lain yang juga pelik. Tidak jarang, ghibah menjadi penyebab munculnya permusuhan di kalangan tetangga. Oleh karena itu, sebaiknya kita senantiasa untuk menghindari ghibah dan selalu berusaha untuk menghindar jika diajak untuk bergosip ria yang menjadikan waktu berkumpul sia-sia.

Bercerita tentang keadaan suami masing-masing

Jika tidak membicarakan tentang tetangga, maka kebanyakan dari ibu-ibu akan bercerita tentang keadaan suami masing-masing ketika berkumpul. Membicarakan tentang pribadi suami masing-masing merupakan hal yang sebenarnya tidak diperkenankan dalam Islam. Hal ini dikarenakan dalam pembicaraan mereka seringkali ada aib yang diungkapkan dan inilah yang menjadi hal yang kurang baik.

Larangan menceritakan keadaan suami masing-masing ditetapkan sebagai salah satu usaha untuk mencegah waktu berkumpul sia-sia. Mengenai larangan ini, sebaiknya seorang istri hanya membicarakan hal umum saja terkait suaminya, bukan justru merendahkan suami di depan tetangga atau berbangga karena suaminya lebih sukses dan lain sebagainya yang bisa memicu adanya perasaan tidak suka dari orang lain.

Menggunjing karena hasad

Hasad adalah perkara yang timbul karena seseorang membenci nikmat yang didapatkan oleh orang lain. Misalnya, seseorang tidak suka karena tetangganya membeli mobil baru. Dengan timbulnya rasa iri dan hasad tersebut, timbullah kegiatan bergunjing ria saat berkumpul.

Dalam masalah hasad, Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa, “Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad.” (Majmu’ Al-Fatawa, 10: 111).

Hasad merupakan salah satu waktu berkumpul sia-sia. Hal ini dikarenakan ketika hasad sudah masuk ke dalam hati seseorang, maka hanya sesuatu yang tidak baik-lah yang akan ia pikirkan. Sebagai contoh, ketika tetangga mereka membeli mobil dan mereka tidak suka, maka mereka berharap bahwa mobil tersebut cepat rusak atau tetangga tersebut beroleh kecelakaan karena mobil tersebut. Oleh karena itu, perkara hasad adalah salah satu hal yang sangat penting untuk diketahui dan dicegah.

Membicarakan fashion secara berlebihan

Hal lain yang membuat waktu berkumpul sia-sia adalah membicarakan fashion secara berlebihan. Pada umumnya, wanita memang sangat menyukai tampil dengan cantik dan lainnya. Namun, Islam memberlakukan batasan untuk menghormati seorang wanita dengan lebih baik. Ketika membicarakan fashion berlebihan, hal tersebut adalah waktu berkumpul yang sia-sia karena pandangan mereka akan terlalu mengarah pada materi dan melupakan hal penting lainnya.

Beberapa poin tersebut yang membuat ibu-ibu seringkali mendapati waktu berkumpul sia-sia. Nah, mari kita saling introspeksi diri agar tidak terjerumus kedalam hal tersebut. Aamiin.


Catatan Kaki :

[1] H.R. MUSLIM (Shahih) no. 2589

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY