Siapa Mahmoud Darwish? Bagaimana Islam Memandang Puisi?

0
238
Siapa Mahmoud Darwish

Siapa Mahmoud Darwish – Belakangan ini, nama Mahmoud Darwish menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Banyak orang yang menyorot kisah cinta seorang Mahmoud Darwish. Namun siapa Mahmoud Darwish yang tengah viral ini sebenarnya?

Mahmoud Darwish sendiri merupakan seorang penyair yang cukup terkenal di dunia. Cerita cinta Mahmoud Darwish mencuri perhatian warganet karena ia menjalin hubungan dengan seorang wanita asal Israel. Tentu saja banyak yang penasaran bagaimana akhir kisah cinta kepadanya.

Jawaban Siapa Mahmoud Darwish?

Siapa Mahmoud Darwish? Diketahui, Mahmoud Darwish adalah seorang penyair Palestina sekaligus salah satu seniman ternama di dunia Arab. Darwish lahir tepat tahun 1942 di Desa Al Birwa Palestina. Tetapi di umurnya yang baru menginjak 6 tahun, ia menyaksikan bagaimana kekejaman Israel.

Sebab ia melihat sendiri Israel masuk sekaligus memporakporandakan desanya. Darwish pun awalnya terpaksa pindah ke Lebanon untuk mengungsi. Beberapa tahun setelahnya, ia kembali namun tanah yang ditempati sudah menjadi milik Israel.

Di usia 19 tahun, Darwish menerbitkan buku yang berisi puisi tentang bagaimana ketertindasan Palestina karena Israel dan menjadikannya dikenal patriotik. Namun ia justru jatuh cinta dengan Rita, wanita asal Israel yang terpaksa masuk IDF.

Darwish pun kemudian menuliskan banyak puisi yang menggambarkan rasa cintanya kepada Rita. Hal yang mengharukan adalah, keduanya tak bisa bersatu walaupun saling mencintai.

Puisi dalam Kacamata Islam

Sobat Cahaya Islam, kini terjawab sudah pertanyaan siapa Mahmoud Darwish sebenarnya. Berbicara tentang Mahmoud Darwish tentu tak akan lepas dari karya-karya puisinya. Puisi adalah sebuah ragam karya sastra yang bahasanya terikat irama.

Siapa Mahmoud Darwish

Banyak orang menilai, puisi mempunyai keindahan tersendiri yang pantas mendapatkan apresiasi. Bahkan tidak sedikit aktivitas yang memakai puisi sebagai media menyampaikan kritik.  Puisi erat kaitannya dengan syair yang berasal dari bahasa Arab yakni syu’ur.

Arti dari kata syu’ur adalah perasaan yang termasuk ke dalam sastra Melayu dan berkembang sebagai puisi. Bisa dibilang, puisi adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan serta pemikiran penulisnya.

Semua gabungan pada puisi pada akhirnya menciptakan keindahan estetika dalam perasaan para pembacanya. Namun bagaimana islam memandang puisi tersebut? Terdapat beberapa pandangan islam terhadap puisi, di antaranya:

1. Hal yang Diperbolehkan

Sobat, tidak ada larangan menulis puisi, syair, ataupun sajak dalam ajaran islam. Selain itu, islam juga tidak melarang seorang muslim berpuisi, baik menulis atau membacanya. Allah SWT berfirman:

  “dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap- tiap lembah. Dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)? Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman.” (QS. Asy-Syu’ara`: 224-227)

Walaupun tidak terlarang, perlu Sobat garis bawahi yang terpenting adalah makna dari puisi tersebut. Sebab inti dari keindahan puisi adalah makna yang disampaikan. Maknanya yang terbalut rangkaian ritme serta irama diharapkan mampu menyentuh hati pembacanya.

2. Boleh Selama Tidak Berlebihan

Siapa Mahmoud Darwish

Meskipun boleh, hendaknya Sobat jangan berlebihan ketika menulis syair atau puisi. Apalagi jika Sobat sampai meninggalkan kewajiban sebagai seorang muslim. Nabi Muhammad SAW bersabda,

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ، حَدَّثَنَا حَفْصٌ، وَأَبُو مُعَاوِيَةَ وَوَكِيعٌ عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏ “‏ لأَنْ يَمْتَلِئَ جَوْفُ الرَّجُلِ قَيْحًا حَتَّى يَرِيَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمْتَلِئَ شِعْرًا ‏”‏ ‏.‏ إِلاَّ أَنَّ حَفْصًا لَمْ يَقُلْ يَرِيَهُ

Jika seseorang memenuhi perutnya dengan luapan nanah hingga menghancurkan (mematikan) dirinya, maka itu lebih baik daripada memenuhi pikirannya dengan syair. (HR Sunan Ibnu Majah  nomor 3759)

Pasalnya makna puisi yang baik adalah bisa melembutkan hati serta menanamkan perilaku positif untuk para pembacanya.

Sobat Cahaya Islam, setelah mengenal siapa Mahmoud Darwish, tak ada salahnya Sobat meneladani semua perilaku positifnya. Apalagi ia menanamkan semangat juang melalui puisi yang ditulisnya sendiri. 

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY