Tafsir Al-qur’an dan Sunnah – Sebagai seorang muslim, kita wajib percaya kepada Al-Qur’an sebagai kitab suci, yang digunakan untuk pedoman hidup. Benarkah Orang Baik Pasti Mendapat Jodoh Orang Baik? pertanyaan tersebut kadang sering terngiang di kepala kita, sudahkah kita menjadi pribadi yang baik atau belum. Dalam salah satu ayat di Al-Qur’an dijelaskan perihal jodoh. sudah tahukah kamu?
Benarkah Orang Baik Pasti Mendapat Jodoh Orang Baik?
لْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga). [1]
Itulah yang menjadi landasan banyak orang percaya bahwa Allah pasti memberikan jodoh yang baik. Namun, apakah pada kenyataannya demikian? Untuk menjelaskan itu, kita harus melihat tafsir Al-Quran tentang ayat tersebut. Mari kita pahami bersama.
Tidak Semua Orang Baik Mendapat Jodoh yang Baik
Menyinggung masalah tafsir Qur’an ayat di atas, kita perlu melihat beberapa fakta yang terjadi. Misalnya, Nabi Nuh dan Luth memiliki istri-istri yang tidak mau beriman kepada Allah hingga mereka mendapatkan adzab dari Allah. Selain itu, Asiyah memiliki suami yang sangat kejam bahkan mengaku sebagai tuhan, raja Fir’aun. Dan masih banyak lagi contoh wanita memiliki suami keji ataupun laki-laki memiliki istri yang keji, bahkan di kehidupan saat ini. Itulah kenapa kita perlu memahami tafsir Al-Quran yang benar pada ayat ini.
Janji Allah Atau Anjuran
Perintah, larangan, dan anjuran dalam Al-qur’an bersifat umum, artinya berlaku untuk semua umat Islam kecuali memang jelas ada pengkhususan. Mari kita bandingkan dengan surat An-Nur ayat 3 bahwa pezina hanya akan mengawini pezina juga. Namun, ayat 26 tersebut mengandung makna untuk menciptakan kondisi tersebut. Jadi, berdasarkan tafsir Al-Quran, ayat ini adalah anjuran untuk kita semua umat Islam.
Makna yang Terkandung
Dari tafsir Al-Quran ini, ada 2 makna yang terkandung dalam ayat ini. Yang pertama adalah anjuran bagi kita untuk menjadi wanita atau laki-laki yang baik. Jika kita ingin mendapatkan suami atau istri yang baik, maka kita harus menjadi pribadi yang baik. Karena segala sesuatu harus dimuali dari diri sendiri. Jika kita tidak ingin mendapatkan pasangan seorang yang keji, maka kita juga tidak boleh berbuat keji.
Makna kedua yang terkandung dalam ayat ini adalah anjuran untuk memilih pasangan yang baik. Seorang laki-laki harus mencari istri yang baik, begitu juga sebaliknya seorang wanita hedaknya memilih suami yang baik. Dengan begitu, akan tercipta keluarga yang harmonis. Jika salah memilih pasangan, maka bisa terjadi perpecahan dalam rumah tangga. Itulah tafisr Al-Quran pada surat An-Nur ayat 26 yang menganyuruh kita untuk menjadi pribadi yang baik serta memilih pasangan yang baik. Seperti hadits berikut:
“Wanita dinikahi karena 4 hal: karena hartanya, kedudukan nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah yang bagus agamanya niscaya kamu akan beruntung!” (H.R. Bukhari-Muslim)
Catatan Kaki:
[1] Q.S. An-Nur (24) ayat 26