Serangan Militer Israel Lumpuhkan Pelayanan Kesehatan Warga Palestina

0
85
Serangan militer Israel

Serangan militer Israel, baru-baru ini terus berlanjut di Rafah, tepatnya di selatan Jalur Gaza. Di mana Palestina telah dilumpuhkan Israel hampir seluruh rumah sakit di wilayah tersebut.

Terdapat enam rumah sakit yang berada di selatan Jalur Gaza. Di mana saat ini hanya RS Bersalin Tal Al-Sultan yang masih beroperasi, meskipun dengan kondisi sangat terbatas.

Serangan Militer Israel Lumpuhkan Pelayanan

Rumah Sakit Bersalin Tal Al-Sultan saat ini sudah menjadi satu-satunya fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di wilayah Rafah. Meskipun, rumah sakit itu mengalami tekanan besar serta kekurangan sumber daya.

Namun, hingga saat ini rumah sakit tersebut masih berjuang untuk bisa bertahan dan terus memberikan pelayanan kepada pasien. Sejak dimulainya serangan di Rafah, terdapat enam rumah sakit utama yang tidak bisa beroperasi.

1. Enam Rumah Sakit Rusak Parah

Serangan militer Israel

Keenam rumah sakit yang rusak, diantaranya Klinik Pusat Abu Al-Walid, RS Lapangan Rafah (2), RS Abu Youssef Al-Najjar, RS Khusus Kuwait, RS Lapangan Indonesia, serta Klinik Tal Al-Sultan. Serangan militer Israel tersebut juga sudah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur.

Bahkan, juga menargetkan fasilitas kesehatan secara langsung.  Selain serangan terhadap rumah sakit, ada juga pusat kesehatan yang secara signifikan terjadi kerusakan fisik.

Namun, juga telah menewaskan sejumlah petugas kesehatan yang bekerja di sana. Hal itu mempersulit warga untuk bisa mendapatkan layanan medis yang diperlukan. Selain itu, juga meningkatkan krisis kesehatan di wilayah tersebut.

Serangan Israel terhadap rumah sakit dan pusat kesehatan tentunya juga telah menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Hal ini terbukti dengan menewaskan sejumlah petugas kesehatan yang bekerja di sana. Bahkan, juga mempersulit warga untuk menjangkaunya.

2. Menargetkan Sistem Kesehatan Bajakan Staf

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta berbagai organisasi internasional lainnya, kini telah memperingatkan bahwa tentara pendudukan Israel menargetkan sistem kesehatan bajakan staf medis di Jalur Gaza.

Dimana menekankan bahwa tindakan tersebut melanggar hukum internasional serta memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza.

Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), mengungkap saat ini jumlah korban tewas Palestina telah mencapai angka lebih 36 ribu jiwa. Di mana angka dari 86 ribu korban mengalami luka.

Bahkan, militer Israel telah dilaporkan membunuh sedikitnya 36.569 warga Palestina. PCBS ini juga mencatat bahwa sekitar 36.050 korban jiwa berada di Jalur Gaza.

3. Korban Jiwa Cukup Banyak

Serangan militer Israel

Sementara itu, terdapat 519 korban jiwa di Tepi Barat. Mayoritas dari korban kekejaman tersebut merupakan perempuan serta anak-anak. 

Di mana banyak juga rumah sakit di Gaza yang tidak memiliki perlengkapan memadai. Di tengah, buruknya situasi terhadap serangan Israel yang ada di Rafah.

Di sisi lain, serangan Israel di Rafah ini akan berlangsung selama tiga minggu juga telah memicu kemarahan komunitas internasional. Terlebih lagi, Israel telah berhasil melancarkan serangan udara.

Serangan udara Israel itu, tentu akan mengarah kepada tenda pengungsian yang ada di distrik barat Gaza. Serangan tersebut juga telah menewaskan sedikitnya 45 warga Palestina.

Kemudian pada hari Selasa (28/5/2024), sudah ada sebanyak 21 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya yang luka-luka. Serangan militer Israel tersebut, mengakibat adanya penembakan tank Israel di sebuah daerah yang terdapat tenda-tenda pengungsi.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY