Sejarah islam dunia: Sumbangan Islam untuk Geografi Awal

0
1318
sejarah islam

Cerita IslamiJika kita melihat di dalam sejarah Islam, pencapaian sarjana-sarjana muslim zaman dahulu banyak yang spektakuler. Bahkan kalau dibandingkan dengan kondisi Barat pada zaman yang sama, Barat sangat terbelakang. Semua itu sebenarnya didorong oleh Islam yang memang memandang tinggi ilmu pengetahuan. Yuk kita simak Sejarah islam dunia: Sumbangan Islam untuk Geografi Awal

Sejarah islam dunia: Sumbangan Islam untuk Geografi Awal

Jika melihat pada pencapaian-pencapaian masa kini dalam berbagai bidang keilmuan, kita seringkali melihat bahwa kebanyakan pencapaian itu dilakukan oleh orang-orang Barat. Pada titik itu kita mungkin bertanya-tanya mengapa umat Islam sendiri seperti tidak mampu melakukan pencapaian-pencapaian spektakuler di bidang pengetahuan.

Islam dan Ilmu Pengetahuan

Islam memberi posisi yang sangat tinggi terhadap Ilmu Pengetahuan. Dikatakan bahwa islam mengajarkan umatnya untuk mencari ilmu dari buaian sampai ke liang lahat, dan tuntutlah ilmu sejauh mungkin sampai ke negeri Cina.

Dalam sejarah Islam, sahabat-sahabat nabi juga dikisahkan merupakan orang-orang yang haus ilmu pengetahuan. Bahkan dikisahkan bahwa Nabi pernah mengatakan beliau sebagai gudang ilmu dan Ali bin Abi Thalib adalah pintunya. Tak ada di antara sahabat-sahabat nabi yang dikatakan bermalas-malasan dalam mencari ilmu. Karena itulah tidak mengherankan juga jika penyebaran dakwah ajaran islam pada masa awal selalu mengalami kesuksesan.

Di dalam Alquran sendiri ada ayat-ayat tentang ilmu pengetahuan yang menunjukkan betapa tingginya penghargaan islam terhadap ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [1]

Jelas dari ayat ini dikatakan bahwa orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Itu merupakan motivasi belajar Islam yang sangat menggiurkan. Betapa tidak, siapakah dalam sejarah Islam yang tidak ingin mendapatkan derajat yang tinggi? Jaminan dari Allah SWT semacam itu sudah jelas pula merupakan jaminan yang pasti ditepati. Berbeda dengan manusia, Allah SWT tak pernah ingkar janji.

Ilmu Geografi dan Imam Qazwini

Sobat cahayaislam, di antara berbagai ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh para ilmuwan muslim adalah ilmu geografi. Ada beberapa tokoh di bidang ilmu geografi yang sangat sering disebut dalam sejarah Islam. Yang menarik adalah ada salah satu tokoh yang selama ini jarang disebut, beliau adalah Imam Qazwini. Nama lengkap beliau adalah Zakariyya Muhammad bin Mahmud Abu Yahya al-Qazwini. Beliau lahir di Persia meskipun beliau merupakan seorang keturunan Arab, pada tahun 1200 M.

Sebenarnya dalam sejarah Islam, dikatakan bahwa Imam Qazwini bukan hanya ahli dalam bidang Geografi melainkan juga dalam beberapa bidang lain, termasuk botani. Salah satu alasan mengapa beliau kemudian menjadi ahli di bidang geografi adalah karena beliau banyak melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu.

Dalam salah satu perjalanannya itu dikatakan juga bahwa beliau sempat bertemu dengan Ibnu Arobi, salah satu tokoh sufi yang kontroversial di dalam agama islam karena ajaran-ajarannya yang ekstrem. Ahli geografi pada zaman dahulu memang biasa bertolak dari kebiasaan mereka bepergian ke berbagai daerah. Dari sanalah kemudian biasanya mereka menulis risalah-risalah mereka.

Salah satu risalah Imam Qazwini yang paling terkenal adalah kitab Gharaibul Mahluqat wa Ajaibul Maujudat. Judul kitab itu kalau diterjemahkan adalah kitab tentang Makhluk-makhluk Menakjubkan dan Penampakan-penampakan yang Ajaib. Sebagaimana tersirat dalam judulnya itu, kitab ini memang memuat cerita-cerita yang direkam oleh Imam Qazwini sepanjang penjelajahannya.

Selain itu, beliau juga mencantumkan perkiraan pemetaan wilayah-wilayah di bumi. Dalam hal ini dikatakan bahwa ada pengaruh dari cendekiawan-cendekiawan Yunani Kuno pada pandangan Imam Qazwini dalam hal geografi ini. Meskipun catatan-catatannya tidak selalu akurat, tetapi kitabnya itu termasuk salah satu kitab terkenal dalam sejarah Islam dan masih dicetak sampai sekarang.


Catatan Kaki

[1] Q.S. Al-Mujadilah (58) ayat 11

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY