Puasa Sunnah Bulan Rajab, Benarkah Termasuk Bid’ah?

0
360
Puasa-Sunnah-Bulan-Rajab-Sunnah-atau-Bidah

Puasa Sunnah Bulan Rajab – Setiap masuk bulan Rajab, sobat Cahaya Islam pasti sering mendapatkan informasi mengenai puasa sunnah Rajab dan keutamaan-keutamannya, baik melalui ceramah atau media sosial. Namun, puasa di bulan Rajab juga selalu menuai pro dan kontra. Pasalnya, Sebagian kelompok umat Islam menganggapnya sebagai perbuatan bid’ah. Lalu, bagaimana dengan para ulama dengan tegas mengatakan bahwa puasa Rajab adalah sunnah? Tentu saja, mereka tidak asal bicara tanpa dalil.

Puasa Sunnah Bulan Rajab, Ini Dalilnya!

Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin al-Harith, Rasulullah memberikan indikasi kesunnahan puasa di bulan Rajab:

صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

“Berpuasalah di bulan-bulan haram dan tinggalkanlah!” (1)

Hadits ini menjadi dasar dalil anjuran melakukan puasa Rajab sekaligus meninggalkannya. Artinya, kita sebagai umat Islam hendaknya berpuasa di bulan-bulan haram semampunya saja. Jika tidak mampu, maka jangan memaksakannya. Dalam Islam, ada 12 bulan dalam setahun dan 4 di antaranya adalah bulan haram dan Rajab adalah salah satunya.

Di bulan-bulan haram, umat Islam tidak boleh melakukan perang karena termasuk bulan suci. Maka, melakukan amal saleh di bulan haram pahalanya lebih besar. Begitu juga sebaliknya, melakukan maksiat di bulan haram dosanya juga lebih besar.

Keutamaan Puasa Rajab

Lalu, benarkah puasa Rajab punya keistimewaan tersendiri? Tentu saja! Dalam kitab Mafatih al-Ghaib Juz 16 halaman 54, Imam Fakhrudin al-Razi mengutip sebuah hadits yang menerangkan bahwa barangsiapa berpuasa satu hari di bulan-bulan haram, maka dia akan mendapatkan pahala puasa 30 hari.

Bahkan, dalam kitab Ihya’ ‘Ulumiddin Juz 3 halaman 431, Imam Al-Ghazali menyebutkan hadits serupa yang intinya adalah satu hari berpuasa di bulan haram lebih utama dari berpuasa di bulan-bulan lainnya. Dan satu hari puasa di bulan Ramadhan lebih utama dari puasa 30 hari di bulan haram.

Masih dalam kitab yang sama, Imam Al-Ghazali juga mengutip hadits bahwa seseorang yang berpuasa 3 hari di bulan haram, maka Allah akan membalas setiap harinya dengan pahala ibadah 900 tahun. Intinya, pahala berpuasa di bulan-bulan haram, termasuk bulan Rajab, sangatlah Istimewa.

Apa Saja Bulan-bulan Haram Itu?

Dalam Islam, yang disebut bulan-bulan haram antara lain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Lalu, bulan Rajab sendiri berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban. Pada tahun 2024 ini, 1 Rajab sendiri jatuh pada tanggal 13 Januari 2024.

Pada dasarnya, puasa selain di bulan Ramadhan adalah hukumnya sunnah, kecuali di hari-hari yang memang tidak boleh berpuasa seperti hari tanggal 1 Syawal dan hari-hari tasyrik. Bahkan, Rasulullah memberitahu bahwa sunnah melakukan puasa 3 hari di setiap bulan.

مَنْ صَامَ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ فَقَدْ تَمَّ صَوْمُ الشَّهْرِ أَوْ فَلَهُ صَوْمُ الشَّهْرِ

“Barangsiapa berbuasa 3 hari di setiap bulan, makai ia telah menyempurnakan puasa sebulan penuh atau baginya (pahala) puasa sebulan. (2)

Sekarang, sudah jelas bahwa puasa Rajab bukanlah perbuatan bid’ah, bukan? Oleh karena itu, jangan sampai kita melewatkan kesempatan mendapatkan pahala besar dari puasa di bulan Rajab ini.


Referensi:

(1) Sunan Abi Dawud 2428

(2) Sunan an-Nasai 2410

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY