Ketua PWNU Jatim Resmi Ditunjuk

0
208
Ketua-PWNU-Jatim-Gus-Kikin

Ketua PWNU Jatim – Belum lama ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberhentikan K.H. Marzuki Mustamar sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim). Tak butuh waktu lama, PBNU melalui Rapat Harian Syuriah dan Tanfidziyah Menetapkan K.H. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin sebagai Penjabat (PJ) Ketua PWNU Jawa Timur.

Pemberhentian K.H. Marzuki Mustamar

Sebenarnya, masa kepengurusan K.H. Marzuki Mustamar sudah habis sejak bulan September tahun 2023. Namun, PBNU kemudian memberikan SK perpanjangan sementara kepada beliau. Sayangnya, perpanjangan masa jabatan tersebut tidak berlangsung lama.

Pasalnya, PBNU melayangkan surat pemberhentian kepada K.H. Marzuki. Terkait alasannya, Gus Ipul menjelaskan bahwa ini adalah masalah internal sehingga tidak perlu mempublikasikan alasan tersebut. Selain itu, pemberhentian tersebut juga sudah memenuhi syarat.

Memang, pemberhentian tersebut adalah atas usualan Rais Syuriah PWNU Jatim. Kemudian, K.H. Anwar Manshur juga telah menandatangai usulan tersebut. Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya terjadi pemberhentian Ketua PWNU. Dulu, K.H. Ali Maskan Moesa pun pernah pengalaminya.

Penunjukan Gus Kikin Sebagai PJ Ketua PWNU Jatim

Bukan tanpa alasan, PBNU menunjuk Gus Kikin untuk menggantikan K.H. Marzuki. Salah satu alasannya adalah karena faktor pengalaman. Selain itu, beliau adalah cicit dari K.H. Hasyim Asy’ar, pendiri NU, yang membuatnya sangat pantas untuk menduduki jabatan ini.

Tapi, yang terpenting adalah bahwa beliau merupan orang alim dan termasuk salah satu yang berkompeten di bidangnya. Pasalnya, Gus Kikin sendiri saat ini mengasuh Pondok Pesantren Tebuireng.

Tentu saja, menjadi Ketua PWNU Jawa Timur adalah tanggung yang besar karena memimpin sebuah organisasi sebesar NU. Terkait pemimpin yang ideal, Rasulullah bersabda:

إِذَا وُسِّدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ

“Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.” (1)

Beratnya Tanggungjawab Seorang Pemimpin

Jelas, tanggung jawab seorang pemimpin sangatlah besar. Pasalnya, tidak mudah memimpin ormas Islam terbesar ini, meski hanya di Tingkat Pengurus Wilayah. Ketika seseorang mendapatkan amanat sebagai pemimpin, maka wajib hukumnya ia menunaikan amanat tersebut dengan penuh tanggungjawab. Rasulullah bersabda:

أَدِّ الأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ

“Tunaikanlah amanat kepada orang yang menitipkan amanat kepadamu.” (2)

Dalam hal ini, Gus Kikin mendapatkan amanat dari warga para pengurus Nahdlatul Ulama untuk memimpin PWNU Jatim. Artinya, beliau harus bertanggungjawab kepada para kyai yang telah menunjuknya untuk menjaga dan memajukan PWNU Jatim.

NU sendiri adalah organisasi Masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia, bahkan dunia. Di Indonesia, organisasi ini telah berjasa besar dalam dakwah agama Islam, khususnya melalui pondok-pondok pesantren yang tersebar luas di seluruh pelosok Indonesia. Mudah-mudahan, NU dan ormas-ormas Islam lainnya dapat saling mendukung untuk menyebarkan dakwah Islam, khususnya di Indonesia tercinta ini.


Referensi:

(1) Sahih al-Bukhari 59

(2) Sunan Abi Dawud 3534

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY