Tips Islami – Apa yang dimiliki oleh manusia didunia ini tidaklah abadi, semua bisa saja hilang jika Allah menghendakinya. Kehidupan ini Allah yang berikan dan Allah juga yang kelak akan mengambilnya. Jangan takut kehilangan, setiap manusia pasti pernah merasakan yang namanya kehilangan, dalam bentuk apapun itu.
Pernah kehilangan barang, kehilangan uang, kehilangan seseorang yang disayangi, dan kehilangan lainnya yang bersifat duniawi. Kehilangan pasti membuat seseorang bersedih, patah hati, galau, dan kecewa tapi apa mau dikata, Allah lah yang menetapkannya.
Kadang, seseorang mengalami musibah berupa kehilangan harta, harta yang selama ini diperjuangkan dengan kerja keras, dan kemudian terjadi musibah kebakaran hingga semua habis dimakan ganasnya api. Atau seseorang yang kehilangan orang terkasih, baik meninggalkannya dalam keadaan hidup atau meninggalkannya karena ajal, rasanya hancur sekali.
Jangan Takut Kehilangan
Sahabat cahaya Islam, takut akan kehilangan sesuatu membuat kita selalu berhati-hati, menjaga apa yang kita miliki dengan baik, tapi terkadang sebagian manusia melupakan ada hal yang bahkan harus lebih kita perhatikan yaitu Allah, jangan sampai kita kehilangan Allah hanya karena urusan dunia, karena jika kita kehilangan Allah, maka dunia dan isinya juga meninggalkan kita.
Sesungguhnya kehilangan dunia dan isinya tidak akan menjadi masalah yang besar selama kita masih memiliki Allah. Kehilangan pekerjaan bukan masalah, Allah masih punya banyak stok, kehilangan orang tua jangnalah berlarut dalam kesedihan karena Allah akan cukupkan kebutuhan kita, ditinggalkan (dikhianati) oleh pasangan jangan khawatir Allah punya pengganti yang lebih baik, dan takut kehilangan teman-teman jika kita hijrah ke jalan yang lebih baik. Sesungguhnya tak ada duka yang abadi, semua akan berganti bahagia selama kita percaya pada Allah.
Ikhlas
Ketika kehilangan, apapun bentuknya, sudah seharusnya manusia harus ikhlas menghadapinya. Ikhlas adalah kunci dalam menghadapi setiap kehilangan, menyerahkan segalanya pada takdir Allah, juga ketika harus meninggalkan sesuatu yang tidak baik, sesuatu yang mengarah pada maksiat, maka jangan takut kehilangan kesenangan dunia atau kehilangan teman-teman yang meninggalkan kita karena telah berubah pada kebaikan.
Akan diganti dengan yang lebih baik
Ketika kehilangan sesuatu, dan seseorang ikhlas akan itu, maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Dalam kehilangan ada kenikmatan, kenikmatan hati yang ikhlas.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ وَأَبِي الدَّهْمَاءِ قَالَا أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ فَقُلْنَا هَلْ سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا قَالَ نَعَمْ سَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
Telah menceritakan kepada kami [Waki’] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Qatadah] dan [Abu Ad Dahma`] keduanya berkata: Kami mendatangi [salah seorang pedalaman], kami bertanya: Apa kau pernah mendengar sesuatu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Ia menjawaba: Ya, aku mendengar beliau bersabda: “Tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah AzzaWaJalla melainkan Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik darinya untukmu.” [1]
Jibril datang kepadaku dan mengatakan “Wahai Muhammad, hiduplah semaumu; namun sungguh engkau akan mati. Cintailah seseorang sesukamu, tapi sungguh engkau akan berpisah darinya. Dan berbuatlah sesukamu, sungguh engkau akan dimintai pertanggungjawaban kelak”. “Ketahuilah bahwa kemuliaan seseorang terletak pada shalat malamnya dan kewibawaannya terletak pada sikap merasa cukup dari bantuan orang lain”. [2]
Kehilangan memang sesuatu yang menakutkan, sesuatu yang menyakitkan, dan tak ada satupun manusia yang ingin mengalami kehilangan tapi hidup tak selalu seperti itu, akan ada masa dimana kita merasa kehilangan dan yang harus kita persiapkan adalah hati, bukan memelihara ketakutan di dalam hati. Rasulullah SAW pun mengajarkan do’a yang sangat indah bagi kita yang ditimpa musibah:
“Ya Allah, jadikanlah hatiku ridha untuk menerima segala ketetapan-mu dan berkahilah segala apa yang engkau takdirkan bagiku agar aku tidak ingin mempercepat apa yang engkau lambatkan bagiku dan agar aku tidak ingin memperlambat apa yang engkau cepatkan bagiku.“ (HR. Ibnu Sunni)
[1] HR Ahmad 21996
[2] HR. Bukhari-Muslim (shahih)