Peringatan No Bra Day, Seharian Tanpa Beha, Bagaimana Islam Menanggapinya?

0
703
Peringatan No Bra Day

Peringatan No Bra Day – Setiap tahun, 13 Oktober diingat menjadi peringatan “No Bra Day” atau “Hari Tanpa Bra”. Momen ini dirayakan untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara dan untuk menghormati mereka yang telah berjuang melawannya.

Hari tanpa bra bukanlah ajang untuk memamerkan payudara. Sebaliknya, ini adalah hari ketika wanita tidak memakai bra selama sehari penuh untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker payudara.

Hari tanpa bra ini, yang dimulai oleh Mitchell Brown, seorang ahli bedah plastik di Kanada pada tahun 2011. Pada awalnya dikenal sebagai Hari BRA.

BRA Day adalah singkatan dari Breast Reconstruction Awareness. Tujuan dari BRA Day adalah untuk mendorong wanita yang telah selamat dari kanker payudara untuk nmempertimbangkan operasi rekonstruktif.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak mengakui Hari Tanpa Bra sebagai bagian resmi dari Bulan Peduli Kanker Payudara. Serta tidak ada organisasi penelitian kanker yang melakukannya.

Di sisi lain, perayaan itu secara tidak langsung bertujuan untuk mengumpulkan dana untuk pencegahan kanker.

Wanita didorong untuk mengikuti gerakan pemeriksaan payudara sendiri pada hari ini ketika mereka tidak memakai bra.

Caranya dengan mencari benjolan yang bisa menjadi tanda kanker payudara. Mulai dari puting hingga ketiak, periksa area payudara.

Peringatan No Bra Day, Seharian Tanpa Beha, Bagaimana Islam Menanggapinya?

Nah, Sobat Cahaya Islam, dari paparan di atas pastinya Sobat penasaran seperti apa Islam menanggapi hal-hal tersebut?

1.   Picu kontroversi di Negara Mayoritas Muslim

Hari Tanpa Bra bukan tentang memamerkan payudara Anda. Hari ini dirayakan oleh beberapa kelompok untuk mengingatkan bahaya kanker payudara. Namun, ini tidak berarti bahwa memakai bra dikaitkan dengan mengembangkan kanker payudara.

Cassano Blake, MD, seorang spesialis kesehatan payudara, menegaskan bahwa mengenakan bra tidak meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara, meskipun kejadian tersebut dikaitkan dengan penyakit tersebut.

Namun, karena belum ditentukan apakah ada hubungan antara memakai bra dan berkembangnya kanker payudara, hal tersebut masih menjadi perdebatan di Indonesia.

Dalam kampanye Hari Tanpa Bra, beberapa orang bisa merayakannya dengan membawa pita merah muda. Ini lebih bermanfaat daripada memamerkan payudara di balik pakaian tipis.

Peringatan No Bra Day

fakta bahwa mengambil selfie tanpa bra dapat merusak hak dan martabat perempuan.

Apa yang harus dilakukan? Indonesia pun tidak menolak atau bahkan mengikutinya. Yang paling penting adalah tidak bertentangan dengan standar yang telah ditetapkan.

Sebab ketika orang-orang berfoto selfie tanpa bra, maka itu yang memicu kontroversi karena bertentangan dengan norma Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim

2.   Menyalahi Syariat Islam

Kita bisa mempromosikan No Bra Day tanpa harus selfie karena sifat kita mengikutinya. Cara lainnya adalah dengan mengkampanyekan selfie tanpa bra seperti di atas, dengan menggunakan pita pink.

Kita juga bisa melakukannya dengan poster, tulisan, atau video yang tidak harus menunjukkan lekuk tubuhnya. Pandangan positif yang bisa kita ambil adalah kita tidak harus menganut budaya barat yang menekankan kebebasan individu.

Perspektif Islam menegaskan bahwa Hari Tanpa Bra melanggar peraturan Indonesia. Sehari tanpa bra tidak lebih dari hari ketika kaum muda, khususnya wanita, dipaksa untuk membuka auratnya. Sisihkan hari yang tidak penting itu. Jilbab Anda akan menutupi aurat Anda.

Peringatan No Bra Day

Perhatikan hadis berikut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَالْمُسْلِمُونَ عَلَى شُرُوطِهِمْ، إِلَّا شَرْطًا حَرَّمَ حَلَالًا، أَوْ أَحَلَّ حراما

”Setiap muslim harus memenuhi setiap aturan yang mereka sepakati. Kecuali kesepakatan dalam rangka menghalal yang hram atau mengharamkan yang halal.” (HR. Abu Daud 3594, Turmudzi 1352, dan dishahihkan al-Albani).

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ عَلَى المَرْءِ المُسْلِمِ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ، مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ، فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ

“Wajib bagi setiap lelaki muslim untuk mendengar dan taat (kepada atasan), baik ketika dia suka maupun tidak suka. Selama dia tidak memerintahkan untuk bermaksiat. Jika dia memerintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada kewajiban mendengarkan maupun mentaatinya.” (HR. Bukhari 7144, Abu Daud 2626)

Untuk Indonesia yang lebih positif, kita hanya bisa berharap generasi muda mampu menghadapi situasi seperti ini dengan kedewasaan.

Demikian di atas merupakan ulasan mengenai peringatan No Bra Day. Semoga bermanfaat!

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY