Mengenal Perbedaan Arsy dan Sidratul Muntaha

0
1768
perbedaan arsy dan sidratul muntaha

Perbedaan Arsy dan Sidratul Muntaha – Meski sama-sama dinobatkan sebagai tempat istimewa, tetapi pernahkah Sobat Cahaya Islam mendengar perbedaan arsy dan sidratul muntaha? Di mana, tempat yang disiapkan oleh Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW tersebut ternyata memiliki letak dan bentuk masing-masing. Bahkan perbedaan tersebut telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam beberapa surah Al-Qur’an.

Mengenal Perbedaan Arsy dan Sidratul Muntaha dalam Al-Qur’an

Berikut adalah beberapa perbedaan tempat istimewa dan mulia  yang telah disiapkan oleh Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW.

1. Berdasarkan Pengertiannya

Menurut ahli bahasa, ‘Arsy berasal dari kata ‘arasya – ya’rusyu (membangun) yang diartikan sebagai bangunan, singgasana, istana atau tahta. Sementara para ulama berpendapat bahwa Arsy merupakan pusat pengendalian dari segala persoalan makhluk Allah SWT di alam semesta. Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah, yakni surat Yunus (10): 3 berikut:

…ثم استوى على العرش …

Artinya: “Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy”

Berdasarkan ayat tersebut, paham Ahlussunah wal-Jamaah menyebutkan Arsy sebagai makhluk Allah SWT yang tertinggi berupa singgasana, seperti kubah dengan tiang-tiang yang dipikul dan dikelilingi oleh para malaikat. Adapun para imam ahli tafsir menjelaskan ‘Arsy merupakan suatu tempat yang memiliki fisik dan materi, bukan hanya suatu ungkapan kiasan semata.

Sementara, istilah Sidratul Muntaha terdapat dalam empat ayat Al-Quran, yakni surat Saba’ [34] ayat ke-16 bermakna pohon bidara. Selain itu, istilah tersebut juga dimuat dalam surat an-Najm [53] ayat ke-14 dan ke-16, bermakna pohon namun hanya Allah SWT yang mengetahui hakikatnya. Terakhir, surat al-Waqi’ah [56] ayat ke-28 bermakna pohon bidara tidak berduri.

Di samping itu, istilah Sidratul Muntaha dalam Al-Qur’an diartikan sebagai ujung atau batas alam semesta yang dikenal dengan langit ketujuh. Tempat istimewa yang tidak dapat dimasuki oleh siapapun, bahkan malaikat Jibril. Namun atas izin Allah SWT, Nabi Muhammad SAW menjadi satu-satunya manusia terpilih yang dapat memasuki dan melihatnya secara langsung.

Perbedaan Arsy dan Sidratul Muntaha sebagai tempat istimewa yang diciptakan oleh Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat berikut:


إني لم أجاوز هذا الموضع، ولم يؤمر أحد بالمجاوزة عن هذا الموضع غيرك

Artinya: “Aku tidak bisa melewati tempat ini. Tidak ada satu pun yang diperintah melewati tempat ini kecuali engkau.”

Di sana, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT untuk diberikan perintah salat lima waktu. Adapun beberapa literatur menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan tempat tersebut untuk menandai akhir hidup dari semua makhluknya melalui daun-daun pohon. Jika ada daun jatuh bertuliskan nama suatu makhluk maka menandakan perjalanannya di dunia sudah selesai.

2. Berdasarkan Letaknya

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Khatim dari Wahhab bin Munabbih dijelaskan bahwa Allah menciptakan Arsy dari cahaya-Nya. Arsy tersebut melekat pada kursi, di mana para malaikat pun berada di tengah-tengahnya.

Selain itu, Arsy juga dikelilingi oleh empat sungai, yaitu sungai berisi cahaya berkilauan, api menyala kemerahan, salju putih berkilauan, dan air.

perbedaan arsy dan sidratul muntaha

Di setiap sungai, para malaikat berdiri dengan bacaan tasbihnya, yang berarti Mahasuci Allah SWT. Adapun penjelasan hadis yang diriwayatkan oleh Abu asy-Syaikh dari Hammad bahwa,

“Allah menciptakan arsy dari permata zamrud hijau dan diciptakan baginya tiang penopang dari batu permata (yakut) merah. Di Arsy terdapat seribu bahasa (lisan). Di bumi diciptakan seribu umat. Setiap umat bertasbih kepada Allah dengan bahasa arsy.”

Sementara perbedaan Arsy dan Sidratul Muntaha dilihat dari letaknya, ada beberapa hadis yang menjelaskan bahwa Sidratul Muntaha terletak pada langit ketujuh dan ada di langit ketujuh.

Namun perawi hadis menyebutkan bahwa Sidratul Muntaha diperkirakan menancap di langit keenam, lalu cabangnya menjulang di langit ketujuh, serta letaknya sangat dekat dengan surga.

3. Berdasarkan Bentuknya

Meski banyak ayat dan hadis yang menjelaskan tentang Arsy, ternyata belum ada yang benar-benar mengetahui bentuk sejatinya. Namun sebagai umat Islam, sobat wajib mengimani sesuai keterangan Allah SWT dan Rasul-Nya tentang penggambaran singgasana tersebut. Di mana besarnya ‘Arsy dapat dilihat dari besarnya malaikat yang memikulnya sebagaimana ayat berikut:

الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ

“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): ‘Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.’” (QS. Ghafir: 7)

Begitu pun bentuk Sidratul Muntaha yang hanya diketahui oleh Allah SWT, tetapi beberapa pendapat menyebutkan berbentuk seperti sebuah pohon. Hal tersebut sesuai dengan arti Sidrat (dalam bahasa Arab) yang berarti pohon bidara. Selain itu, daun yang terdapat pada pohon tersebut jumlahnya sebanyak jumlah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT di alam semesta.

Berdasarkan pemaparan perbedaan Arsy dan Sidratul Muntaha di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kedua tempat tersebut tidak hanya memiliki definisi yang berbeda, melainkan juga letak dan bentuk tersendiri atau masing-masing. Sebagai umat muslim, Sobat Cahaya Islam memang sudah seharusnya mengetahui ketiga hal tersebut, bahkan diwajibkan untuk mengimaninya.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY