Pedoman Wajib Dalam Hidup Adalah Al Quran Dan Hadist

0
6891
kata bijak islami

Tafsir Al Quran dan Sunnah – Dalam hidup ini, kita harus selalu belajar terus menerus. Dari kecil sampai dewasa, kita tidak boleh berhenti untuk belajar. Ilmu yang bermanfaat akan membantu kita di akhirat nanti. Terutama untuk selalu belajar tentang islam. Dalam hidup ini, kajian islam akan membantu kita menjadi orang yang lebih baik. Tahu hal yang dilarang dan dianjurkan oleh Allah SWT. Dalam mempelajari kajian islam, Al Quran dan hadist pedoman wajib dalam hidup. Dua hal ini harus menjadi pedoman utama umat muslim dalam kehidupan sehari-hari.

Pedoman Wajib Dalam Hidup Adalah Al Quran Dan Hadist

Mungkin kita tahu, bahwa saat ini banyak ajaran yang menyimpan dari Al Quran dan hadist. Bidah semakin banyak di masyarakat. Bahkan ajarannya sudah sangat jauh menyimpan. Seperti menciptakan ibadah baru, yang tidak ada ajarannya di Al Quran dan hadist. Al Quran merupakan kitab suci umat islam yang di turunkan oleh Allah SWT melalui nabi Muhammad SAW untuk umat islam di seluruh dunia. Sedangkan hadist merupakan ajaran, perkataan dari nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Dalam belajar kajian islam, kita harus selalu berpedoman pada dua hal tersebut.

Bahkan Allah SWT memberikan jaminan, bagi hambanya yang selalu berpedoman kepada Al Quran dan hadist.

(123)قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ

(124)وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

Allah berfirman: “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. maka jika datang kepadamu petunjuk dari Ku, lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempurna, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. [1]

Dari ayat diatas, sudah diterangkan dengan jelas, bahwa kita harus selalu berpedoman pada Al Quran dan hadist, akan menjadi petunjuk yang baik buat kita. Hal ini juga berlaku dalam belajar kajian islam. Hampir semua ilmu di dunia ini, dijelaskan di Al Quran. Tentang pembuatan alam semesta, sikap sehari-hari, ibadah, kehidupan dengan seksama dan masih banyak lainnya. semuanya dijelaskan dengan rinci dan jelas di Al Quran. Kemudian diperjelas lewat hadist. Dalam tafsir ath thabari mengatakan Allah SWT akan menjamin siapa saja yang membaca Al Quran dan mengikuti apa yang ada di dalamnya, bahwa dia tidak akan tersesat di dunia dan juga celaka di akhirat.

Tapi kenyataannya, masih banyak orang yang belum memahami isi Al Quran dan hadist, tafsiran satu orang dan lainnya memberikan tafsiran yang berbeda dan akhirnya menimbulkan perbedaan di masyarakat. Padahal dalam belajar kajian islam, semuanya harus berpedoman dengan Al Quran dan hadist. Di masyarakat, umat islam saja terpecah menjadi berbagai macam golongan. Antar satu golongan dengan golongan lainnya, saling bertentangan satu sama lain. Saling mempercayai kebenarannya masing-masing dan membuat perbedaan semakin terlihat.

Semua golongan memang memakai Al Quran dan hadist untuk pedoman hidup. Tapi setiap orang mentafsirkan berbeda-beda. dalam belajar kajian islam, memang tidak semuanya bisa dibenarkan. Pasti ada yang namanya salah tafsir. Tapi seharusnya hal ini tidak menjadikan perpecahan antar golongan. Jika semua umat islam berpedoman pada Al Quran dan hadist, maka hidup akan lebih damai dan tidak ada perpecahan. Bahkan setiap orang bisa saling memahami satu sama lain.

Para ulama pun memakai cara yang berbeda-beda dalam mentafsirkan Al Quran dan hadist. Tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar. Asalkan semuanya kembali kepada Al Quran dan hadist. Kita juga tidak bisa menelan mentah-mentah semua hal yang dijelaskan. Harus bisa saling belajar dan memahami satu sama lain. Inilah yang membuat belajar kajian islam akan lebih mudah dan tidak ada perbedaan yang berarti.


Catatan Kaki

[1] Q.S. Thaha (20) ayat 123-124

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY