Kepada Siapakah Kita Harus Amanah? Ternyata Penjelasannya Seperti Ini

0
328
kepada siapakah kita harus amanah

Kepada siapakah kita harus amanah – Menanggapi pertanyaan kepada siapakah kita harus amanah, pasti kebanyakan orang akan menjawab pada amanah yang diberikan orang lain untuk dirinya. Meski tidak salah sepenuhnya, tetapi sebenarnya masih ada pembahasan lebih lanjutnya.

Sebagai manusia, kita memegang amanah tidak hanya pada satu pihak melainkan ada tiga pihak. Siapa sajakah itu? Penjelasan selengkapnya bisa Sobat Cahaya Islam Temukan di sini. 

Penjelasan Pertanyaan Kepada Siapakah Kita Harus Amanah

Amanah terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu amanah kepada Allah SWT, amanah terhadap sesama manusia, dan terakhir yaitu amanah pada diri sendiri. Agar lebih memahami maksud dari istilah tersebut, perhatikan ulasan berikut:

1. Amanah Kepada Allah SWT

Perwujudan amanah kepada Allah SWT yakni dengan amar ma’ruf nahi munkar. Maksudnya adalah melakukan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Penegasan perintah mengenai menjaga amanah kepada Allah SWT ada dalam surat Al-Anfal ayat 27 yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Lafadz latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā takhụnullāha war-rasụla wa takhụnū amānātikum wa antum ta’lamụn

Terjemah: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

2. Amanah Kepada Sesama Manusia

Salah satu contoh penerapan amanah kepada manusia yaitu ketika seseorang diberi jabatan, maka ia akan melakukan seluruh tanggung jawabnya secara maksimal. Mengenai hal ini telah diterangkan dalam surat An-Nisa ayat 58, beribunyi:

 إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا

Lafadz latin: Innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum bainan-nāsi an taḥkumụ bil-‘adl, innallāha ni’immā ya’iẓukum bih, innallāha kāna samī’am baṣīrā

Terjemah: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

3. Amanah Kepada Diri Sendiri

Setiap individu menanggung amanah kepada dirinya sendiri yang dijalankan dengan cara memelihara serta menggunakan segenap kemampuannya. Tujuannya adalah menjaga kebahagiaan diri, kesejahteraan, dan kelangsungan hidup baik ketika di dunia maupun di akhirat kelak. Penjelasannya ada dalam surat Al-Mu’minun ayat 8, berbunyi:

وَٱلَّذِينَ هُمْ لِأَمَٰنَٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَٰعُونَ

Lafadz latin: Wallażīna hum li`amānātihim wa ‘ahdihim rā’ụn

Terjemah: “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.”

Menjaga amanah merupakan sebuah keharusan karena nantinya, setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Jangan sampai karena melanggar amanah yang diemban, akhirnya malah menyebabkan timbangan amal buruk lebih banyak dari amal baik.

Itulah penjelasan mengenai kepada siapakah kita harus amanah yang ternyata jawabannya yaitu kepada Allah SWT, sesama manusia, dan diri sendiri. Agar tidak salah, pastikan untuk memahami contoh-contoh penerapannya.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY