Arah tidur yang dilarang Islam – Sobat Cahaya Islam, ada beberapa arah tidur yang dilarang Islam dikarenakan berbagai alasan. Berdasarkan sunah dan hadits Rasulullah, umat Islam dianjurkan untuk tidur sebagaimana yang dicontohkan.
Dalam pandangan Islam, tidur dianggap sebagai anugerah dari Allah SWT dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental manusia. Tidur yang cukup dan berkualitas dapat membantu meningkatkan ibadah, produktivitas, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dua Arah Tidur yang Dilarang Islam
Dalam surah Al Furqan ayat 47 tertulis
وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ لِبَاسًا وَّالنَّوْمَ سُبَاتًا وَّجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوْرًا
“Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.”(QS Al Furqan:47)
Disini Allah SWT telah memberikan pemahaman bahwa manusia membutuhkan istirahat di malam hari dalam bentuk tidur. Manusia juga diperintahkan untuk menyeimbangkan waktu antara bekerja di siang hari dan tidur di malam hari.
Dalam Islam, terdapat dua arah tidur yang dilarang, yaitu:
1. Tidur Menghadap ke Kiri
Nabi Muhammad SAW melarang umatnya untuk tidur menghadap ke kiri. Ada beberapa pendapat ulama tentang hikmah di balik larangan tidur menghadap ke kiri.
Salah satu pendapat adalah bahwa tidur menghadap ke kiri dapat mengganggu kesehatan jantung, karena jantung terletak di sebelah kiri tubuh. Allah SWT tentu sangat mengetahui apa yang berbahaya bagi tubuh manusia.
2. Tidur Telentang dengan Kedua Kaki Menghadap Kiblat
Nabi Muhammad SAW juga melarang umatnya untuk tidur telentang dengan kedua kaki menghadap kiblat. Hikmah di balik larangan ini adalah untuk menjaga kesopanan. Kiblat merupakan tempat yang suci dan dihormati oleh umat Islam sehingga mengarahkan kaki ke arah kiblat dianggap tidak sopan.
Arah Tidur yang Dianjurkan Dalam Islam
Allah berfirman dalam surah Az Zumar ayat 42,
اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْاُخْرٰىٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
“Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS Az Zumar:42)
Ayat ini menjelaskan bagaimana Allah mengambil ruh manusia yang tengah tidur dan mengembalikan ruh tersebut kembali pada saat manusia terbangun. Ini adalah peristiwa alam yang sangat misterius dan hanya diketahui oleh Allah SWT.
Karena tidur merupakan peristiwa alam yang magis, kita harus memperhatikan adab ketika tidur, salah satunya adalah arah tidur. Selain arah tidur yang dilarang Islam, ada juga arah tidur yang justru dianjurkan.
Arah tidur yang dianjurkan dalam Islam adalah:
1. Tidur Menghadap ke Kanan
Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk tidur menghadap ke kanan. Hikmah di balik anjuran ini adalah bahwa tidur menghadap ke kanan dapat membantu melancarkan aliran darah dan pernapasan, serta mengurangi tekanan pada jantung.
2. Tidur Telentang dengan Kepala Menghadap ke Kiblat
Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk tidur telentang dengan kepala menghadap ke kiblat. Hikmah di balik anjuran ini adalah untuk mengingatkan umat Islam akan arah kiblat, yang merupakan tempat yang suci dan dihormati oleh umat Islam.
Sobat Cahaya Islam, saat tidur umat Islam tetap memiliki adab dan tata krama yang harus dipatuhi. Hal ini semata-mata agar kualitas tidur tetap terjaga dan tubuh semakin bugar saat bangun. Hindari arah tidur yang dilarang Islam agar norma agama kita tetap terjaga.