Tazkiyatun Nafs adalah Kebutuhan Penting yang Kadang Terlupakan

0
168
tazkiyatun nafs adalah

Tazkiyatun Nafs Adalah – Sobat Cahaya Islam, salah satu amalan penting bagi seorang muslim adalah tazkiyatun nafs. Menurut Imam Ghazali, maksud dari tazkiyatun nafs adalah melepaskan jiwa dari najis-najisnya, hawa nafsunya yang salah, sifat kebinatangannya yang nista, perebutannya dari hak rububiyah, dan melepaskannya dari berbagai kegelapan.

Hati memiliki peranan yang sangat esensial dalam kehidupan manusia. Kondisi hati seseorang sangat mempengaruhi kecenderungan dan amalannya. Hati yang bersih akan menuntun manusia untuk senantiasa berbuat baik. Sebaliknya hati yang kotor akan membawa manusia pada kecenderungan untuk bertindak buruk.

Dalam salah satu hadits, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia buruk maka buruklah seluruh tubuhnya. Adapun segumpal daging itu adalah hati.” (HR Bukhari 28/1 no. 25)

Obyek Utama Tazkiyatun Nafs adalah Hati

Hati ibarat tanah. Adapun perkataan, perbuatan, dan tingkah laku adalah tanaman yang tumbuh di atasnya. Jika tanah tidak subur maka tanaman akan layu, berpenyakit, atau bahkan mati. Jika di sekitar tanaman tersebut tumbuh gulma yang mengganggu dan tidak segera dihilangkan, tumbuh kembang tanaman akan terganggu.

Itulah sebabnya aktivitas tazkiyatun nafs adalah kebutuhan yang sangat penting. Hati harus senantiasa bersih dari berbagai penyakit. Ibadah khusus (mahdhah) sangat penting untuk merawat dan menjaga kondisi hati agar senantiasa bersih dan cerah dengan cahaya rabbaniyah.

tazkiyatun nafs adalah

Nabi Muhammad saw bersabda tentang hati yang kotor karena dosa dan maksiat, “Seorang hamba jika melakukan sebuah keburukan maka dititikkan pada hatinya satu titik hitam. Jika dia meninggalkannya, meminta ampun, dan bertaubat maka hatinya dibersihkan. Jika dia kembali (berbuat maksiat) maka bertambah titik hitam itu hingga menutupi hatinya. Itulah “ar-raan” yang Allah menyebutkannya dalam firman-Nya, ‘Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka kerjakan itu menutupi hati mereka.’” (HR At-Tirmidzi no. 3334)

Ustadz Cahyadi Takariawan dan Ustadz Ghazali Mukri dalam Kitab Tazkiyah menyebutkan bahwa ada tiga jenis hati. Apa saja ketiga jenis hati tersebut? Sobat Cahaya Islam bisa menyimak uraian berikut:

1.      Hati yang sehat (qalbun shahih)

Tanda-tanda hati yang sehat adalah hati yang selalu mencintai, bergantung, khidmat, merindukan, taat, dan berorientasi kepada Allah swt. Di samping itu, hati yang sehat juga merasa menyesal jika melewatkan waktunya untuk perbuatan yang sia-sia, melupakan dzikir, atau meninggalkan ketaatan kepada Allah Ta’ala.

2.      Hati yang mati (qalbun mayyit)

Keadaan hati yang mati adalah tidak mengenal Allah swt, tidak menyembah-Nya, dan tidak mencintai hal-hal yang Allah cinta dan ridhai. Tanda lainnya adalah selalu memperturutkan hawa nafsu dan hanya sibuk memburu kesenangan duniawi semata.

3.      Hati yang sakit (qalbun maridh)

Hati sakit sebenarnya masih hidup tetapi dalam keadaan tidak sehat. Dia mengenal dan mencintai Allah swt tetapi sulit bertaubat karena terlalu memperturutkan hawa nafsu daripada memenuhi hak-hak Allah Ta’ala.

Sarana Tazkiyatun Nafs

tazkiyatun nafs adalah

Sobat Cahaya Islam bisa melakukan tazkiyatun nafs dengan amalan-amalan yang berpengaruh pada jiwa secara langsung, menyembuhkannya dari penyakit, membebaskannya dari belenggu, dan merealisasikan akhlak mulia.

Amalan utama dalam tazkiyatun nafs adalah shalat, zakat, memperbaiki tauhid, puasa, taubat, haji, umrah, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan amar ma’ruf nahi munkar. Sebenarnya semua amal shalih dalam Islam dapat termasuk dalam kategori menyucikan jiwa, hanya saja sebagian amalan memiliki pengaruh yang kuat dan jelas bagi jiwa.

Demikian, Sobat Cahaya Islam, pembahasan singkat mengenai tazkiyatun nafs. Penjelasan yang lengkap ada dalam kitab Tazkiyatun Nafs karya Said Hawwa yang merupakan intisari dari kitab Ihya ‘Ulumuddin. Sebenarnya tazkiyatun nafs adalah bagian penting dari agama. Menjaga hati agar senantiasa bersih dan suci tentunya membawa banyak kemaslahatan bagi kehidupan.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY