Pentingnya kejujuran dilihat dari sudut pandang sosial – Kejujuran menjadi nilai moral yang menjadi dasar dalam hal berinteraksi antar sesama manusia.
Pentingnya kejujuran dilihat dari sudut pandang sosial tidak terlepas dari fakta bahwa setiap manusia memiliki pandangan yang berbeda. Kejujuran juga menyangkut mematuhi prinsip-prinsip moral yang berlaku di masyarakat.
Contoh Kejujuran Dilihat dari Sudut Pandang Sosial dan Dalilnya
Sikap jujur diartikan sebagai kesesuaian antara yang terucap dengan perbuatan di kehidupan sehari-hari. Ketika kejujuran dilihat dari sudut pandang hukum, contohnya ketika Anda sudah mengatakan tidak untuk korupsi, maka perbuatan harus selaras. Jangan sampai terjadi lisan yang tidak sesuai dengan perbuatan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Anda menjadi orang yang munafik. Sebagai orang yang jujur, maka tauhid harus ada dalam hati dan selaras dengan perbuatan. Sifat jujur dalam Islam menjadi tanca kesempurnaan. Di zaman modern sekarang ini, sifat jujur sangat mahal. Sebab, masih banyak ditemui kasus korupsi yang semakin merajalela.
Oleh karena itu, kejujuran dilihat dari sudut pandang agama perlu ditanamkan sejak dini. Sebab, banyak hikmah dan manfaat yang akan Sobat Cahaya Islam dapatkan.
Contoh Sifat Jujur di Kehidupan Sehari-hari
Nilai dari kejujuran akan membangun kepercayaan yang menjadi dasar dalam hubungan antar individu. Saat seseorang mampu bersikap jujur, maka orang lain akan merasa nyaman serta bisa bekerja sama atau saling berinteraksi. Selain itu, sikap jujur juga akan menciptakan ikatan yang kuat antar individu, terutama kejujuran di Indonesia.
Kejujuran akan menciptakan kredibilitas serta reputasi baik bagi Sobat Cahaya Islami. Orang yang mampu bersikap jujur akan lebih disegani dan dihormati karena integritasnya. Berkebalikan dengan hal itu, sikap munafik akan merusak reputasi dan dapat menghancurkan hubungan sosial yang telah terjalin.
Dalil Kejujuran yang Menjadi Pedoman
Dalam bahasa Arab, jujur atau shiddiq memiliki arti benar atau nyata. Sifat jujur merupakan empat sifat dari Rasulullah. Islam menjunjung tinggi perihal kejujuran, bahkan kata jujur disebut 153 kali melalui ayat yang berbeda. Oleh karena itu, kejujuran dilihat dari sudut pandang sosial sangat penting.
Secara umum, dalil yang membantu memahami kejujuran dilihat dari sudut pandang sosial lebih mudah yaitu:
1. HR At-Tirmidzi
…إِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَة، وَالْكَذِبَ رِيْبَة
HR Tirmidzi nomor 2518 jujur memiliki beragam makna, seperti:
- Setiap hamba harus bisa menjaga kata-katanya sehingga harus berbicara dengan jujur.
- Jujur harus dimulai dari niatnya.
- Selain itu, jujur dalam tekad juga harus terpenuhi.
2. HR Muslim
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Selanjutnya, HR Muslim nomor 2607 mengingatkan bahwa setiap muslim harus bersikap jujur dan berusaha selalu jujur. Sebab, semua perbuatan jujur akan dicatat di sisi Allah. Selain itu, jujur juga akan menjadikan hati lebih tenang, sedangkan perbuatan dusta justru akan mengantarkan Sobat Cahaya Islami kepada kejahatan.
Kejujuran dilihat dari sudut pandang sosial juga mengingatkan setiap umat muslim untuk berlindung dari kefakiran, kemunafikan dan riya’. Salah satu dampak jika Sobat Cahaya Islam jika tidak pandai menjaga kejujuran yaitu akan kehilangan kepercayaan. Reputasi yang buruk serta mudah dicurigai orang lain menjadi dampak negatif selanjutnya.
Setelah memahami kejujuran dari sudut pandang sosial, maka umat muslim dapat mendapatkan banyak manfaat. Sebab, Islam sangat menjunjung tinggi kejujuran dan dapat Anda temukan dalil yang menjadi dasarnya.
