Membangun Integritas Diri – Integritas adalah salah satu faktor kepemimpinan yang terbilang sangat penting. Lalu, bagaimana cara membangun integritas diri bagi para calon pemimpin?
Pun, integritas itu sendiri mengandung sebuah arti padu pada keutuhan pribadi. Yang mana, jika ada orang yang mempunyai jiwa integritas maka dia akan berpadu dan bersatu baik antara kata maupun perbuatannya.
Bagi seorang pemimpin dan calon pemimpin, integritas sudah jelas menjadi suatu keharusan. Sebab, inti dari kepemimpinan itu sendiri; menurut para pakar, yakni pengaruh dan kepercayaan dari seluruh rakyat.
Sementara itu, kedua hal penting tersebut tidak akan pernah bisa tercapai tanpa adanya landasan sebuah integritas.
Membangun Integritas Diri, Ini Caranya Menurut Syariat Islam
Nah, Sobat Cahaya Islam, lalu bagaimana cara membangun sebuah integritas bagi calon pemimpin menurut ajaran syariat Islam? Demikian ulasannya!
1. Harus Bersifat Jujur
Yang pertama, di dalam integritas itu, terkandung makna kejujuran (al-shidq). Yang mana, calon pemimpin harus jujur dalam menjalankan jabatannya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Alquran:
قَالَ اللّٰهُ هٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصّٰدِقِيْنَ صِدْقُهُمْۗ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
“Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun ridha terhadapnya. Itulah keberuntungan yang paling besar”. (QS. AL Maidah: 119).
Bagi mereka; pemimpin, tokoh masyarakat, dan pemegang kekuasaan. Sebuah integritas menjadi syarat mutlak yang tidak dapat mereka negosiasi.
Sebab, bilamana mereka tidak mampu menyandang integritas, maka yang kita takutkan adalah timbulnya bencana yang sangat besar di tengah-tengah masyarakat. Bencana itu, adalah hilangnya kepercayaan dari seluruh masyarakat.
Hilangnya kepercayaan tersebut muncul saat masyarakat sering melihat dan mendengar kata-kata yang amat menarik dari mulut para pemimpin.
Akan tetapi, di saat yang sama mereka justru menyaksikan pula perilaku serta perbuatan tercela dari para pemimpin tersebut.
2. Selalu Konsisten
Selanjutnya, seorang pemimpin harus memilikikonsistensi (istiqamah) terutama dalam upayanya memperjuangkan kebenaran.
Seseorang yang konsisten, maka tidak akan hanya janji-janji semata. Sebab, dia takut dengan murka Allah SWT jika dirinya tergolong orang yang zalim.
Tentu saja, konsisten dalam hal kebaikan bukan hal mudah. Selalu saja ada godaan yang muncul di setiap celah kesempatan.
Namun, jika kita senantiasa beriman dan bertaqwa maka Allah SWT akan menjaga kita dari sifat-sifat tercela yang bisa mengotori keistiqamahan terhadapNya.
Nah, Sobat, kedua sifat di atas, merupakan watak dasar dari kepribadian seorang Muslim. Terlebih lagi, yang memiliki wewenang menjadi pemimpin bagi rakyatnya.
Juga, berarti orang yang ingin mempunyai jiwa dengan integritas tinggi maka harus menjauhkan diri dari sifat munafik. Bahkan, demi integritas ini, Allah SWT mengingatkan kaum Muslim agar sekali-kali mereka tidak mengidap penyakit nifaq.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala bersabda dalam QS Shaff ayat 2-3, yang berbunyi;
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
Perlu kita garis bawahi, di mana tanpa adanya sebuah integritas, kata-kata para pemimpin itu; meski begitu indah, maka tidak akan bisa memberikan pengaruh apa-apa.
Bahkan, tidak seorang pun akan mempercayai ucapan mereka, terkecuali mereka mampu membuktikan diri terhadap apa yang mereka katakan dan mewujudkannya di dalam kehidupan nyata.
Demikian di atas merupakan ulasan mengenai cara membangun integritas diri menurut syariat ajaran Islam. Semoga bermanfaat!