Komedi Jadi Media Kritik Menurut Indro Warkop, Ketahui Rambu-Rambu Mengkritik Dalam Islam

0
1003
Komedi Jadi Media Kritik dan Begini Rambu-Rambu Dalam Mengkritik

Komedi jadi media kritik – Indro warkop mengatakan bahwa komedi di era sekarang ini sudah lebih terbuka dibandingkan dulu. Di jaman warkop sendiri, komedi seolah dibatasi untuk menyampaikan kritik. Padahal komedi sendiri memiliki peran penting sebagai alat kritik sosial. Namun saat ini, pemerintahan yang semakin terbuka membuat komedi juga lebih bebas untuk menyampaikan kritik. Hanya saja menurut indro, komedi saat ini tidak memiliki nilai akademis dalam mengkritik.

Komedi Jadi Media Kritik Menurut Indro Warkop

Kritik memiliki peran penting dalam memajukan atau memperbaiki sistem pemerintahan. Bukan hanya sebagai media untuk memberikan koreksi atau saran, namun juga menyampaikan aspirasi rakyat. Melalui komedi, kritik bisa disampaikan dengan cara yang berbeda tentu saja. Namun sebagai seorang muslim yang memiliki prinsip agama yang harus diterapkan dalam segala aspek kehidupan. Ini berarti dalam mengkritik juga perlu memperhatikan nilai agama didalamnya.

Komedi Jadi Media Kritik Menurut Indro Warkop, Begini Rambu-Rambu Mengkritik Dalam Islam

Komedi Jadi Media Kritik dan Begini Rambu-Rambu Dalam Mengkritik

Komedi jadi media kritik sosial yang dinilai memiliki peran penting. Sebagai seorang komedian sendiri, Indro menilai bahwa komedi saat ini lebih bebas dalam mengkritik. Dalam islam, mengkritik adalah tindakan yang diperbolehkan selama tidak menyimpang dari ajaran agama. Namun tentu saja, untuk menjadikan kritik sebagai media aspirasi yang tepat dalam islam. Maka penting mengetahui rambu-rabu dalam mengkritik.

Lalu apa saja rambu-rambu atau etika dalam mengkritik?

Mengkritik Harus Diimbangi Dengan Ilmu

Komedi Jadi Media Kritik Menurut Indro Warkop dan Ini Mengkritik Dalam Islam

Dalam mengkritik, ilmu adalah bagian penting yang harus menjadi dasar untuk menyampaikan kritik itu sendiri. Sehingga kritik tidak semata-mata hanya untuk membantah atau menyalahkan. Dengan mengimbangi adanya ilmu, maka kritikan yang disampaikan akan lebih tepat dan juga bisa disampaikan dengan baik.

Mengkritik Perlunya Sikap Adil

Untuk menyampaikan kritik dengan baik dan sesuai dengan nilai islam, maka perlu untuk bersikap adil. Dalam islam sendiri, adil adalah sikap yang perlu dimiliki oleh kaum muslimin.

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(1)

Lembut dan Santun, Tidak Menghakimi

Meskipun kritik adalah menyuarakan bantahan, aspirasi atau saran namun tentu saja cara menyampaikan juga harus diperhatikan. Meskipun komedi cenderung menyampaikan sesuatu dengan lucu, berupa sindiran ataupun lelucon. Namun kesantunan juga harus dijunjung tinggi dalam mengkritik. Dan juga sebaiknya tidak dengan perkataan yang cenderung menghakimi atau menghukum.

Komedi jadi media kritik – Menurut Indro, komedi adalah media yang berperan penting untuk mewakili kritik agar bisa sampai dengan tepat. Namun sebagai seorang muslim, mengkritik tidak bisa dilakukan dengan sesuka hati. Ada rambu-rambu yang harus diperhatikan ya sobat CahayaIslam, untuk menyampaikan kritik itu sendiri. Sehingga tidak sampai menyimpang dari ajaran islam atau bahkan mengacu pada keburukan.


Catatan Kaki:

(1) – Surat An-Nisa’ Ayat 58

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY