Yuk Hijrah! Fenomena Menjadi Pakar Agama islam (Part 2)

0
1996
fenomena agama islam

 Kehidupan Islami – Merasa diri sudah terlalu banyak dosa dan kesalahan hingga akhirnya berfikiran untuk mengubah diri kearah yang lebih baik? – Well, salah satu pertanda baik saatnya sobat mendalami islam dan hijrah kedalam kehidupan yang lebih banyak rahmat dan ridho dari Allah. berikut ini Fenomena Menjadi Pakar Agama islam !

Fenomena Menjadi Pakar Agama islam

Namun perjalanan hijrah bukanlah seperti ilmu matematika lho. Dimana kita tahu persis bahwa 1 ditambah 1 hasilnya adalah 2. Perjalanan hijrah ini harus dilakukan hari demi hari, menjemput kebaikan dari Allah dan meresapi setiap prosesnya hingga benar benar menjadi sebuah jalan hidup kita.

Namun ironisnya, banyak sekali fenomena mengejutkan diantara banyak orang orang yang mengaku “hijrah” namun perilaku dan karakter yang ditunjukkan tidaklah layaknya orang yang sedang berlari kearah kebaikan. Justru sebaliknya. Yakni sikap merasa benar sendiri dan Judgmental.

Mengingat Bahwa tiada manusia yang sempurna di dunia ini

Rasulullah sendiri bahkan mengatakan bahwa anak turun adam dipenuhi dengan dosa dan kesalahan. Jika memang begitu, apa hak kita untuk bisa kemudian menjelekkan / menghakimi ataupun menganggap rendah orang yang mungkin melakukan kesalahan.

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ، حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مَسْعَدَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏:‏ ‏ “‏ كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ ‏”

Dalam hadits riwayat ibnu Majjah diatas dikatakan bahwa manusia itu tempatnya dosa dan yang terbaik dari mereka adalah orang yang bertaubat. [1]

Allah tidak menyukai orang orang yang merendahkan orang lain

Hanya karena kita sudah merasa baik dan bisa mengamalkan kebaikan yang diperintahkan Allah dan rasul, bukan berarti kita harus menganggap rendah orang – orang yang belum bisa melakukan hal yang sama seperti kita. Bahkan Allah berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 11.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. [2]

Bahkan dalam surat tersebut dikatakan bahwa jangan jangan orang yang direndahkan itu justru sebenarnya lebih baik daripada mereka yang merendahkan. Nah, oleh karena itu yuk hijrah dengan damai dan justru memberikan contoh yang baik kepada saudara saudari kita lain agar terinspirasi menjadi baik.

Nasihat dan Memberikan Contoh adalah jalan yang terbaik

Daripada menjadi seorang muslim yang banyak dibenci karena merasa paling benar sendiri. Alangkah lebih baik bila sobat Hijrah menjadi tipe man of action. Yakni orang yang sedikit berbicara namun lebih banyak melakukan aksi nyata. Memberikan contoh kepada orang lain tentang kebaikan dan menginspirasi mereka untuk berubah ke arah yang lebih baik pula. Justru hal itulah yang menjadikan islam indah kan?

***

Nah, itulah sedikit ulasan kami soal fenomena hijrah yang salah kaprah dan banyak kita temui di mana mana. Lebih tekankan pada esensi dan hikayat hijrah itu sendiri ya, daripada hanya terhenti pada apa yang nampak. Semoga kita selalu ditunjukkan pada jalan yang terbaik. Aamiin


catatan kaki

[1] H.R. Sunan Ibn Majjah NO. 4251 (Hasan)

[2] Q.S. Al – Hujurat (49) ayat 11

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY