Tes MBTI dalam Islam – Belakangan ini, tes MBTI menjadi salah satu hal yang populer terutama di kalangan anak muda. Banyak di antara mereka yang melakukan tes MBTI secara online untuk mengetahui jawabannya. Namun bolehkah tes MBTI dalam islam sebenarnya?
Tes MBTI sendiri merupakan singkatan dari Myers Briggs Type Indicator. Ini menjadi salah satu jenis psikotes yang akan mengukur preferensi dasar murni psikologis manusia. Tak heran jika banyak orang yang kemudian penasaran dengan hasil tes MBTI-nya masing-masing.
Bolehkan Melakukan Tes MBTI Dalam Islam?
Sebelum membahas seputar tes MBTI dalam islam, tak ada salahnya Sobat Cahaya Islam menggali lebih dalam tentang tes tersebut. Sekedar informasi, tes MBTI menjadi instrumen yang membantu mengklasifikasikan kepribadian manusia.
Klasifikasi dalam tes satu ini terbagi menjadi tempat dimensi utama yang masing-masingnya mempunyai dua kutub. Tes MBTI ternyata mempunyai banyak kegunaan, salah satunya mengetahui karakteristik seseorang atau diri sendiri.
Selain itu, ada sejumlah manfaat yang bisa Sobat dapatkan dengan melakukan MBTI, di antaranya:
– Lebih mengenal bermacam tipe manusia
– Pemilihan tipe karakter manusia
– Memahami diri sendiri
– Pengembangan diri
– Manajemen tim
Lalu, bagaimana hukum melakukan tes MBTI dalam islam? Menurut beberapa pendapat, tes MBTI boleh-boleh saja dilakukan oleh kaum muslimin. Ada beberapa alasan mendasar mengapa tes MBTI boleh menurut ajaran islam, di antaranya:
1. Hukum Segala Sesuatu Halal
Sobat, di zaman Rasulullah SAW belum ditemukan tes MBTI. Oleh sebab itu, tidak ada dalil pasti tentang halal atau haramnya melakukan tes MBTI. Ini sejalan dengan sebuah dalil yang berbunyi,
الحلال ما أحل الله في كتابه والحرام ما حرم الله في كتابه وما سكت عنه فهو مما عفا عنه
“Yang halal adalah apa yang Allah halalkan dalam kitabNya, yang haram adalah yang Allah haramkan dalam kitabNya, dan apa saja yang di diamkanNya, maka itu termasuk yang dimaafkan.” (HR. At Tirmidzi No. 1726, katanya:hadits gharib. Ibnu Majah No. 3367, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 6124. Syaikh Al Albani mengatakan:hasan. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 1726.
Dalil di atas mempunyai makna yang begitu besar dalam hidup manusia. Sebab sejatinya manusia dibebaskan melakukan apa saja dalam kehidupannya, selama tak ada dalil yang melarang, mengharamkan, atau mencelanya.
2. Tidak Termasuk Ramalan
Sobat, banyak orang yang mengira tes MBTI sama seperti ramalan. Padahal tes MBTI sebenarnya psikotes yang berisi pertanyaan tentang tindakan atau perasaan dan umumnya manusia rasakan dalam situasi tertentu.
Singkatnya, MBTI mengidentifikasi sifat, kepribadian, dan karakter manusia. Ini mirip seperti Sobat menilai seseorang ada yang pemarah, pemalu, rendah hati, dan masih banyak lagi. Lain halnya dengan tarot, zodiak, shio, dan lain-lain yang hadir berdasarkan ramalan takhayul.
Ini jelas terlarang yang tercantum dalam,
مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532, hasan)
Berdasarkan kedua hal di atas, maka bisa Sobat pahami bahwa tes MBTI tidak menyalahi aturan islam. Meskipun begitu, Sobat tidak perlu mempercayai hasil tes MBTI sepenuhnya, baik hasil diri sendiri atau orang lain.
Sebab pada dasarnya sifat atau kepribadian manusia bisa saja berubah karena berbagai faktor. Apalagi Allah SWT mampu membolak balikan hati manusia, sehingga hasil tes MBTI tak berlaku sampai selamanya.
Sobat Cahaya Islam, itulah pembahasan seputar boleh atau tidaknya melakukan tes MBTI dalam islam. Apabila Sobat tertarik melakukan tes MBTI, sebaiknya datangi ahli psikologi langsung dan bukan sembarangan di internet. Wallahu’alam.