Buka Puasa Bersama (Bukber), Tradisi Baik atau Buruk?

0
201
buka puasa bersama

Buka Puasa Bersama – Saat Ramadhan tiba, ajakan untuk buka bersama (bukber) pasti muncul. Misalnya adalah bukber teman sekolah, teman kerja, alumni, dll. Di luar drama yang selalu menyertainya, bahkan terkadan hanya sebatas wacana, bukber menjadi momen berkumpul ria. Keseruan inilah yang membuat momen tahunan ini semakin berwarna. Lalu, apakah tradisi ini baik atau buruk dalam perspektif Islam?

Buka Puasa Bersama Sebagai Ajang Silaturahim

Salah satu hal baik dari bukber adalah menjaga silaturahim antar keluarga, saudara, atau teman. Rasulullah bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia menjaga silaturahim.” (1)

Dengan motivasi silaturahim, acara bukber harusnya lebih bermakna. Apalagi jika ada acara yang mengandung unsur ibadah seperti ceramah agama, membaca shalawat, dll. Oleh karena itu, momen bukber di bulan Ramadhan harus fokus untuk mempererat tali persaudaraan antar muslim. Pasalnya, pahala silaturahim sangat besar.

Apalagi jika acara bukber adalah dengan anggota keluarga atau saudara. Maka, pahalanya akan semakin besar. Selain itu, hubungan antar anggota keluarga atau saudara pun akan semakin akrab.

Bolehkah Berjabat Tangan Saat Bukber?

Bukber juga bisa menjadi momen penggugur dosa. Pasalnya, jabat tangan sesama muslim dapat menggugurkan dosa, sebagaimana sabda Rasulullah:

 مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا

“Tidaklah 2 orang muslim bertemu dan berjabat tangan (salaman), kecuali diampuni dosa keduanya sebelum mereka berpisah.” (2)

Jadi, hal sederhana seperti salaman saja ternyata bisa berpahala. Dan hal ini umumnya terjadi saat acara bukber. Oleh karena itu, jangan pernah remehkan acara bukber karena ternyata banyak hal yang bernilah ibadah atau berpahala di dalamnya.

Potensi Dosa Saat Bukber

Namun pada prakteknya, bukber tidak selalu menjadi acara yang positif. Ada beberapa potensi dosa yang berawal dari acara buka puasa bersama ini. Salah satunya adalah ghibah. Ya, setelah sekian lama tidak bertemu, bukber kerap kali menjadi ajang temu kangen yang di dalamnya justru sering terjadi ghibah, yakni menggunjing orang lain. Padahal, Islam sangat melarang ghibah, sebagaimana ayat Al-Qur’an di bawah ini:

وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ

“Dan janganlah di antara kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah di antara kalian ada yang suka memakan bangkai saudaranya? Tentu kamu merasa jijik.” (3)

Selain ghibah, bukber juga kerap menjadi ajang pamer, baik pamer harta, jabatan, maupun pasangan. Bahkan, tak jarang bukber justru menghalangi pesertanya untuk shalat maghrib hingga harus meninggalkannya.

Oleh karena itu, sobat Cahaya Islam harus bijak jika ada rencana ikut bukber di bulan Ramadhan ini. Jangan sampai hanya gara-gara ikut bukber, kita jadi melakukan dosa seperti ghibah, pamer, hingga meninggalkan shalat.


Referensi:

(1) Sahih al-Bukhari 6138

(2) Sunan Abi Dawud 5212

(3) Q.S. Al-Hujurat Ayat 12

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY