Dakwah islam via Sholawat Nabi, Yuk!

0
1045
sholawat nabi

Ceramah Agama – Agama islam bisa tersebar karena adanya dakwah islam. Kini sejarah perkembangan islam sendiri mencatat bahwa islam adalah agama dengan penganut terbanyak di dunia. Bukan hanya itu, merupakan satu kebanggaan tersendiri juga bahwa Indonesia merupakan negara dengan umat Muslim terbanyak di dunia. lalu apakah dengan sholawat nabi dakwah akan terasa menggembirakan? simak ulasannya berikut ini

Dakwah islam via Sholawat Nabi, Yuk!

Hal itu tentu tak terlepas pula dari jasa para ulama penyebar agama islam di negeri ini. Hal itu sudah dilakukan jauh dari abad-abad pertama Islam, meskipun dalam sejarah umum hal itu seringkali ditutup-tutupi, seolah-olah Islam datang belakangan.

Menarik bahwa biasanya penyebaran agama islam di Nusantara pada zaman dulu dilakukan tanpa pertumpahan darah. Islam datang dengan damai, sedikit demi sedikit bisa memikat penduduk nusantara untuk memeluknya. Itu merupakan praktik dari satu ayat dalam Alquran yang berbunyi:

أَمِ اتَّخَذُوا آلِهَةً مِنَ الْأَرْضِ هُمْ يُنْشِرُونَ

Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, yang dapat menghidupkan (orang-orang mati)? [1]

Nabi Muhammad adalah rohmatan lil-alamin, rohmat bagi seluruh alam. Karena itulah kehadiran islam pun menjadi rohmat, membebaskan umat manusia dari masa kegelapan ke masa terang-benderang. Bukanlah lumrah jika kemudian islam bisa diterima dengan mudah asalkan memang orang-orang non-muslim menerima kedatangannya sebagai rohmat? Itu adalah salah satu poin utama dakwah islam.

Sholawat Nabi sebagai Bentuk Dakwah

Membaca sholawat nabi artinya memuliakan nabi. Nabi adalah manusia paling mulia, dengan membaca sholawat nabi maka manusia secara sekaligus memuji Allah SWT dan memuji Nabi Muhammad. Apa yang diharapkan dari pembacaan sholawat nabi adalah mendapat syafaat di hari kiamat nanti. Sholawat, dengan demikian, adalah doa. Menariknya, sholawat juga kini biasa digunakan sebagai salah satu bentuk dakwah islam. Tentu saja ada beberapa kreativitas tersendiri yang membuat hal itu bisa disebut demikian.

Yang pertama, sholawat nabi biasanya dikombinasikan dengan seni islam. Seni inilah yang kemudian mengemas pembacaan sholawat menjadi satu bentuk dakwah islam itu tadi. Diiringi dengan tabuh-tabuhan dengan alat-alat yang diperbolehkan dalam islam, pembacaan sholawat nabi kemudian menjadi syiar agama islam. Mereka yang selama ini tidak mengenal islam kemudian menjadi tahu bahwa islam juga mencintai seni.

Selain itu, bentuk seninya yang memikat kemudian akan memikat orang pula untuk tertarik masuk islam. Kalau sudah di situ, akan menjadi lebih mudah untuk membuat orang tertarik masuk memeluk islam.

Generasi Milenial Bersholawat dengan Riang

Hal lain yang menarik, generasi milenial menjadi lebih kreatif lagi saat melakukan pembacaan sholawat. Seringkali misalnya kita temukan mereka mengemas nada-nada pembacaan sholawat dengan meniru nada-nada populer. Di satu sisi umat Islam yang berpikiran ortodoks mungkin sedikit terganggu dengan hal itu.

Akan tetapi di sisi lain, selain hal tersebut merupakan satu cara Islamisasi seni lain, hal tersebut juga bisa mempermudah munculnya keakraban pada si pendengar. Salah satu kunci dakwah islam adalah membaur dengan sasaran dakwah. Langkah yang dilakukan generasi milenial ini bisa mempermudah mereka untuk membaur dengan sasaran dakwah di sekitar mereka sendiri.

Langkah lain juga misalnya ditunjukkan dengan diterjemahkannya lirik-lirik sholawat nabi ke dalam bahasa Indonesia. Ini memiliki fungsi yang sama juga yakni untuk mempermudah pembauran dengan sasaran dakwah di sekitar. Misi dakwah islam menjadi lebih mudah diselesaikan karena masyarakat di sekitar juga bisa langsung paham berdasarkan lirik-lirik yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mereka itu tadi. Akan beda kasusnya jika sholawat tetap hanya dibacakan dalam bahasa Arab saja, karena tidak semua orang di sekitar tentunya bisa berbahasa Arab dan memahami artinya.


Catatan Kaki

[1] Surat Al-Anbiya (21) ayat 21

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY