Cara Melatih Anak Berpuasa – Anak merupakan anugerah sekaligus Amanah besar dari Allah kepada orangtua. Sebagai orangtua, kita harus memberikan hak-hak anak, termasuk hak mendapatkan pendidikan agama. Oleh karena itu, orangtua harus memberikan pendidikan agama sebelum baligh. Harapannya, saat sudah balih, anak sudah benar-benar siap melaksanakan kewajiban agama, termasuk puasa. Lalu, bagaimana cara melatih si kecil untuk puasa?
Kewajiban Orangtua Melatih Anak Berpuasa
Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (1)
Melalui ayat di atas, Allah memerintahkan kita dan keluarga kita untuk senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya agar terhindar dari api neraka. Oleh karena itu, adalah kewajiban orangtua untuk memastikan anak-anaknya beribadah kepada Allah, termasuk puasa.
Jadi, kewajiban seorang mukmin bukan hanya beribadah dan menjauhi maksiat, namun juga memerintahkan keluarganya untuk beribadah dan menjauhi perbuatan dosa. Salah satunya adalah dengan mengajak anak untuk belajar puasa sejak kecil. Dengan begitu, ia akan terbiasa dan tidak berat menjalankan puasa setelah baligh.
Kapan Orangtua Harus Melatih Anak Puasa?
Idealnya, orangtua sudah mulai mengajari anak untuk ikut berpuasa mulai dari usia 7 tahun. Sebagaimana hadits Nabi di bawah ini:
مُرُوا الصَّبِيَّ بِالصَّلاَةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِينَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا
“Perintahkanlah anak untuk shalat saat ia berumur 7 tahun. Dan saat berusia 10 tahun, pukullah di dia karena (meninggalkan)nya.” (2)
Atas dasar hadits di atas, para ulama fiqih juga memberlakukan hal yang sama untuk puasa. Jadi, jika anak telah berumur 7 tahun dan mampu, orangtua harus memerintahkan dan melatihnya berpuasa. Kemudian, saat berumur 10 tahun, orangtua harus lebih tegas lagi. Misalnya adalah dengan memberikan pukulan ringan jika anak tidak mau berpuasa. Tujuanya adalah agar anak takut meninggalkan puasa, bukan untuk menyakitinya.
Cara Melatih Anak Berpuasa Berdasarkan Hadits Nabi
Dalam satu kesempatan, Rasulullah pernah bersabda:
مَنْ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ، وَمَنْ أَصْبَحَ صَائِمًا فَلْيَصُمْ
“Barangsiapa tidak puasa di pagi hari, hendaknya ia menyempurnakan sisa harinya. Barangsiapa yang berpuasa, hendaknya ia melanjutkan berpuasa.” (3)
Jadi, dengan merujuk hadits-hadits di atas, cara terbaik untuk melatih si kecil untuk berpuasa adalah dengan menyuruhnya ikut puasa saat memasuki usia 7 tahun. Selain itu, Latihan puasa juga boleh bertahap. Misalnya tidak sanggup berpuasa sampai maghrib, maka boleh sampai dzuhur dulu dan lanjut berpuasa sampai maghrib. Dengan begitu, Latihan puasa tidak akan terasa berat.
Sebaiknya, jangan memaksa anak untuk langsung berpuasa dari Subuh sampai Maghrib. Bisa-bisa si kecil akan merasa kapok untuk berpuasa. Mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan bagi kita semua untuk melatih anak-anak kita menjalankan ibadah puasa sejak dini. Aamiin.
Referensi:
(1) Q.S. At-Tahrim Ayat 6
(2) Sunan Abi Dawud 494
(3) Sahih al-Bukhari 1960