Kenapa Kita Selalu Merasa Kemeriahan Puasa Ramadan Tidak Seperti Tahun – Tahun Sebelumnya?

0
146
Kenapa Kita Selalu Merasa Kemeriahan Puasa Ramadan Tidak Seperti Tahun - Tahun Sebelumnya

Kemeriahan Puasa – Dalam beragam situasi dan obrolan tim cahaya islam bersama teman teman dan rekan kerja. Banyak banget lho kita temukan keluh kesah. Dimana kita merasa bahwa Ramadan tahun ini, kita rasakan tidak semeriah tahun tahun sebelumnya. Kita berhadapan pada pemikiran dan nostalgia pada suasana Ramadan sebelumnya. Relate nggak sih?

Dalam hal ini, kami udah ngobrol panjang kali lebar bareng pakar psikologi dan para alim ulama. Khusus untuk menemukan jawaban, tentang sebenernya kenapa begitu? Yuk simak deh lebih jauh.

Perubahan Kondisi Lingkungan dan Sosial Bisa Jadi Faktor Kenapa Kemeriahan Puasa Memudar Sirna

Kita memahami bahwa hidup ini berjalan kedepan dan progressif. Tentu lingkungan dan sosial di sekitar kita juga berubah kondisinya. Fenomena inilah yang menyebabkan kita akan selalu merasa kemeriahan di bulan suci ini tidak akan sama setiap tahun. Pasti selalu ada yang kurang, karena hidup itu sendiri pun berubah.

Lingkungan atau situasi sosial juga bisa berubah dengan cepat. Misalnya, perubahan dalam lingkungan kerja atau pergaulan bisa memengaruhi cara seseorang menjalani puasa. Tahun kemarin kita masih sekolah dan tahun ini kita udah kuliah misalnya. Tentu experience yang kita jalani pun berbeda. Jika seseorang merasa kurang didukung atau lingkungan sekitarnya tidak mendukung praktik berpuasa, ini bisa memengaruhi pengalaman dalam menyemarakkan bulan Suci juga.

Faktor Perubahan Fokus dan Prioritas Paling Dominan

Mungkin kita berpikir tentang masa kecil saat melaksanakan puasa Ramadan. Semua terasa sederhana. Kehidupan kita rasakan simple. Kayak menunggu waktu buka dengan TPA di masjid bersama kawan, buka bersama, bermain perang sarung, meminta tanda tangan kyai untuk laporan buku Ramadan sekolah. Semakin dewasa kita berhadapan dengan fakta bahwa kita harus bertanggung jawab pada kehidupan kita.

Prioritas dan fokus seseorang dalam hidup bisa berubah dari waktu ke waktu. Hal ini bisa memengaruhi cara seseorang menjalani puasa dan pengalamannya. Misalnya, jika seseorang sedang sibuk dengan tugas-tugas dunia atau masalah-masalah pribadi, mereka mungkin merasa kurang fokus pada ibadah mereka selama bulan puasa.

Solusinya Gimana: Menemukan Pengalaman kemeriahan ramadan kita sendiri, dengan barometer keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

***

Pada akhirnya, kita memiliki kesimpulan yang cukup solid. Bahwasanya perihal apakah kita merasakan kemeriahan Puasa Ramadan dengan maksimal dan sebaik baiknya atau tidak, itu kembali kepada diri pribadi kita. Ada Banyak faktor yang mempengaruhi, entah itu lingkungan, sosial, juga bahkan kesehatan. Yang pasti adalah Kita harus lebih banyak berkaca dan melihat dengan tulus soal kualitas Ketaqwaan kita.

Bulan Ramadan haruslah menjadi momentum kebaikan dalam kehidupan kita dan hati sanubari kita. Ketakwaan kita dalam merespon hal itu secara ikhlas adalah kunci. Memang benar prioritas hidup kita berubah seiring usia kita bertambah. Namun sejatinya, keimanan dan rasa taqwa kepada Allah itulah yang harusnya kita ramu. Untuk membuat Kemeriahan Puasa Ramadan selalu sama setiap tahunnya. Semoga Bermanfaat ya!

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY