Cerita Islam – Setiap manusia pasti mengalami cobaan, meskipun bentuk dan tingkat cobaannya berbeda-beda. Nabi dan Rasulpun juga mengalami cobahan, bahkan lebih berat dari cobaan yang kita alami. Lalu, bagaimana sikap kita saat diberi cobaan oleh Allah? belajar Sabar dan selalu percaya kepada Allah adalah sikap yang paling tepat. Ada sebuah cerita Islam yang menjadi inspirasi untuk menjadi orang sabar. Ialah Nabi Ayyub sebagai manusia pilihan yang memiliki kesabaran level atas.
Belajar Sabar Dari Kisah Nabi Ayyub !
Meskipun mengalami cobaan yang begitu berat, namun beliau tetap sabar hingga akhirnya menjadi manusia yang mulia di sisi Allah, karena Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
ا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“Janganlah kamu berduka cita (bersedih), sesungguhnya Allah bersama kita.” [1]
Setan Iri dengan Kesuksesan Nabi Ayyub
Awal cerita muslim ini ketika Nabi Ayyub mengalami kesuksesan yang sangat besar. Beliau menjadi seorang yang sukses bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Dengan kekayaannya yang terus bertambah, Nabi Ayyub semakin hari semakin dermawan, semakin sering bersodaqoh, semakin sering menggunakan hartanya di jalan Allah.
Melihat kesuksesan itu, setan merasa iri dan memohon kepada Allah supaya Allah menguji Nabi Ayyub dengan musibah yang bertubi-tubi. Allah juga ingin tahu seberaoa besar kesabaran Nabi Ayyub dalam menghadapi cobaan-Nya. Maka, cerita Islam ini mengisahkan bahwa Allah menerima tantangan setan untuk memberi musibah yang bertubi-tubi pada Nabi Ayyub.
Frustasinya Setan Menghadapi Nabi Ayyub
Cerita Islam tentang cobaan kepada nabi Ayyub dimulai dengan kemiskinan. Allah membuat ternaknya mati semua, panennya gagal semua, dan harta bendanya musnah. Namun, Nabi Ayyub tak sedikitpun berkurang taqwanya kepada Allah, tak sedikitpun berkurang ibadahnya kepada Allah.
Selain itu, Allah juga memberi cobaan berupa penyakit kepada Nabi Ayyub, penyakit gatal parah hingga kulitnya digerogoti oleh ulat-ulat. Setan-setanpun bekerja sama untuk menjauhkannya dari Allah. Tapi apa yang terjadi? Beliau tetap sabar dan tabah melaluinya. Itulah kenapa kisah inspiratif Islam ini sangat menarik.
Puncak Cobaan Nabi Ayyub
Puncak cobaan untuk Nabi Ayyub dimulai ketika penduduk warga sekitar merasa jijik dengan kedaan Nabi Ayyub yang tubuhnya dikerubungi oleh ulat. Beliaupun diusir. Ditemani istrinya, Nabi Ayyub pergi tak tau arah dan tujuan. Ketika sampai ke suatu tempat, penduduk sekitar pun pengusirnya juga karena menrasa jijik dan takut tertular penyakitnya. Cerita Islam ini semakin membuat kita merinding karena kulit dan daging Nabi Ayyub digerogoti habis oleh ulat-ulat. Namun, sang istri tetap setia menemaninya dan Nabi Ayyub tetap berdzikir kepada Allah.
Nabi Ayyub Kembali Seperti Semula
Seakan tinggal tulang, hati dan mulut yang tersisa, Nabi Ayyub takut jika hati dan mulutnya juga ikut digerogoti ulat karena itu artinya beliau tak bisa mencintai dan berdzikir kepada Allah lagi. Kemudian beliau berdoa agar ditambah kesabarannya. Allah menganggap Nabi Ayyub sudah lulus ujian dan saatnya beliau kembali sehat dan bisa berdakwah mengajarkan tauhid lagi kepada manusia.
Kemudian atas izin Allah melalui malaikat-Nya, Nabi Ayyub kembali sehat. Nabi Ayyub beserta istrinya pun sangat bersyukur. Karena ketabahannya yang luar biasa, Allah menempatkan Nabi Ayyub ke derajat yang lebih tinggi. Itulah cerita Islam tentang nabi Ayyub yang kesabarannya tiada batas.
Apa yang Bisa Kita Teladani?
Ada beberapa hal yang bisa kita teladani dari cerita Islam di atas. Pertama, kita harus selalu sabar menghadapi cobaan Allah. Kedua, jadikanlah cobaan untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah, bukan sebaliknya. Ketiga, jangan sekali-sekali berpaing kepada Allah dan yakinlah bahwa selalu ada hikmah dibalik cobaan.
Catatan Kaki:
[1] Q.S. At-Taubah (9) ayat 40