Sebelum Kehilangan seperti Ria Ricis, Pahami Makna Ayah

0
491
Ria Ricis

Ria Ricis – Beberapa hari ini, kanal media tengah digemparkan dengan pemberitaan kematian ayah Ria Ricis yang sangat dicintainya. Sontak, hal ini juga mengejutkan para fans setia Icis. Dukungan dan support dari beberapa sahabat artis turut berdatangan baik dalam bentuk materiil maupun support.

Sobat Cahaya Islam, siapapun akan sedih sebagaimana Ria Ricis dan keluarga jika ditinggalkan orang yang terkasih. Semua kenangan baik senantiasa terus membayangi diri. Apalagi orang yang meninggalkannya adalah pahlawan yang sudah membesarkannya sedari kecil. Tentu, kesedihan yang dialami sangat mendalam.

Bagaimana Peran Mendiang Ayah Ria Ricis semasa Hidupnya bagi Keluarga?

Ria Ricis

Tak dapat dipungkiri, bahwa kehidupan sang anak kurang lengkap rasanya tanpa dibimbing seorang ayah. Begitulah kiranya kehidupan Icis. Dalam beberapa konten maupun unggahan di sosial media, ia senantiasa mengenalkan ayahnya kepada publik sebagai sang pahlawan pertama yang tak pernah bisa tergantikan jasanya. Hal ini menunjukkan bakti Icis pada ayahnya.

Selain itu, sosok mendiang ayahnya kerap kali ditunjukkan sebagai seseorang yang pekerja keras serta perhatian dengan anak – anak dan keluarga. Hal yang patut diteladani semasa hidupnya juga yakni ketekunan dan keteguhan beliau dalam mengajarkan anaknya untuk senantiasa mengikuti tuntunan syariat.

Bagaimana Makna Ayah dalam Islam?

Ria Ricis

Ayah merupakan sosok yang sangat penting dalam keluarga sebab mereka diberikan amanah untuk menjadi seorang pemimpin serta pengarah bagi istri, anak dan keluarga. Keseimbangan dalam keluarga bukan hanay diciptakan oleh sang bunda namun juga oleh peran ayah.

Bahkan di dalam Islam, Allah SWT secara langsung memberikan pengajaran kepada sang Ayah bagaimana memperlakukan sang anak agar menjadi pembela Islam yang sejati. Sebab, pemikiran generasi peradaban akan mulai terbentuk dimulai dari keluarga.

Namun, tampaknya krisis sosok ayah mulai dirasakan generasi hari ini. Bahkan banyak beredar kasus sang anak membunuh sang ayah atau sebaliknya. Tentu, hal ini menjadi sebuah indikasi bahwa sosok ayah kurang dihargai kehadirannya.

Misal dari segi ekonomi. Dampak dari kekurangan ekonomi menjadikan pemikiran sang ayah untuk tetap berada di luar rumah demi mencari nafkah bagi keluarga. Kendati sang ibu telah mencoba untuk menyampaikan alasan sang ayah yang pergi mencari nafkah, tetap saja sang anak akan merasa kurang disayang dengan ayah.

Kalau dari segi pendidikan, hal ini bermakna bahwa sang ayah sendiri merasa tidak siap menjadi ayah yang harus mengayomi dan mengajarkan pendidikan karakter kepada anaknya. Hal ini jika terjadi berlarut-larut, maka sang anak akan kehilangan figur ayah.

Bagaimana Cara Menjadi Ayah Sejati?

Di dunia serba digital seperti sekarang, rasanya tak akan sulit bagi para calon ayah maupun yang sudah menjadi ayah untuk mengikuti beberapa pelatihan maupun membaca buku ilmu parenting untuk memperbanyak pemahaman tentang merawat anak. Selain itu, komunikasi serta perencanaan anak di masa depan harus disampaikan dengan pasangan agar keduanya sama – sama bisa menjalankan proses menuju keberhasilan cita – cita. Selain itu, kisah Lukman dalam AlQuran juga perlu dikaji. Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala :

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (1) وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 13-14)

Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan mengenai kematian ayah Ria Ricis serta apa yang bisa diteladani dari aktivitas semasa hidupnya sebagai seorang ayah. Semoga yang masih diberi kesempatan bersama sang ayah, dapat memanfaatkan waktu sebanyak mungkin serta mengambil banyak pelajaran dari beliau.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY