Banjir Sukabumi Menewaskan 2 Warga, Bagaimana Cara Muslim Menyikapi Musibah yang Melanda?

0
828

Banjir Sukabumi – Sejak Senin malam, banjir Sukabumi melanda wilayah Kecamatan Cicurug. Sejumlah rumah warga terendam dan beberapa diantaranya mengalami kerusakan parah. Ada tiga orang warga yang turut terseret derasnya air, dan dua diantaranya telah temukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Ratusan tim gabungan yang terdiri dari personel TNI-POLRI, tim SAR, BNPB beserta relawan setempat bergegas menuju lokasi kejadian untuk melakukan proses evakuasi warga yang terdampak. Sejak malam pertama banjir Sukabumi, posko layanan medis dan dapur umum juga didirikan di sekitar lokasi banjir.

Diketahui penyebab terjadinya banjir bandang Sukabumi ini adalah longsornya salah satu bendungan kecil di Sungai Citatih. Material bendungan inilah yang kemudian terbawa arus sehingga menyumbat aliran air di Sungai Cibuntu.

Sobat Cahaya Islam, datangnya bencana telah menjadi satu dari sekian ketetapan Allah SWT yang tak bisa kita elakkan. Dalam Ilmu Aqidah, musibah menjadi bagian yang wajib kita imani dan harus diterima dalam keadaan yang lapang.

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al Hadid: 22)

Simak Tuntunan Bagi Muslim dalam Menyikapi Musibah Banjir Sukabumi Berikut!

  • Ridho Terhadap Ketetapan Allah

Musibah menjadi bagian dari iman kepada Allah yang harus kita yakini kedatangannya. Dalam menghadapi musibah ini kita wajib menerima dengan lapang, bukan dengan mengeluh dan mencaci maki Allah SWT.

Kerap kali kita tak sadar pada saat menghadapi bencana serta merta kita bertanya, “Ya Allah, mengapa harus aku? Ya Allah apakah dosaku sampai Engkau turunkan musibah ini?” sungguh ucapan seperti ini tak layak kita tanyakan kepada Allah, sebab Allah tak akan pernah ditanyai alasan atas apa yang ia turunkan kepada umat manusia.

“Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah (manusia) yang akan ditanyai.” (QS. Al Anbiya: 23)

Dalam musibah ini pula Allah menguji ketabahan seorang manusia, apabila ia ridha dengan musibah tersebut maka Allah akan memberikan ridha pula kepadanya. Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Sesungguhnya besarnya pahala itu seiring dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum, maka Allah memberi cobaan pada mereka. Maka barangsiapa yang ridha (terhadap cobaan) maka dia mendapat ridha Allah. Barangsiapa yang murka, maka dia akan mendapat murka Allah.” (HR. Tirmidzi: 2396)

  • Bersabar

Menurut Imam Suyuthi dalam tafsirnya Al Jalalain, sabar merupakan sikap menahan diri dari segala sesuatu yang Allah tidak sukai, al-habsu li an-nafsi ‘alaa maa takrahu. Sikap inilah yang harus kita miliki dalam menghadapi segala macam musiba serta cobaan yang datangnya dari Allah SWT.

Selain bersabar, kita juga disunnahkan untuk membaca kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun apabila tengah menghadapi suatu musibah, dibalik orang-orang yang sabar sungguh ada pahala besar yang Allah janjikan.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: Inna lillahi wa innaa ilahi raajiuun.” (QS. Al Baqarah: 155-156)

  • Meyakini Adanya Hikmah Dibalik Musibah Banjir Sukabumi

Bersama musibah yang Allah turunkan, selalu ada hikmah dibaliknya. Bagi setiap muslim yang mengetahui himah dibalik ini maka ia telah memiliki ketangguhan mental yang sempurna dan ia tak akan goyah apabila musibah ini datang padanya.

  • Berikhtiar

Beriman kepada ketentuan Allah bukan berati kita hanya berpangku tangan menunggu keajaiban. Ikhtiar disini merupakan segala bentuk upaya yang kita lakukan untuk mejauhkan diri dari bahaya yang muncul akibat musibah.

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah nasib yang ada pada diri mereka sendir.” (QS. Ar-Ra’du: 11)

Sobat Cahaya Islam, marilah sama-sama kita membangun prasangka baik kepada Allah SWT. Selalu meyakinkan diri bahwa dibalik semua musibah yang kita alami ada hikmah serta pahala bagi orang-orang yang bersabar.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY