Adab Mengiringi Jenazah – Mengantar jenazah merupakan kegiatan yang seringkali dilakukan ketika adanya kematian kerabat, tetangga, atau keluarga. Tapi sudahkah Sobat tahu adab mengiringi jenazah?
Adanya adab ini bertujuan untuk menghormati keluarga yang ditinggalkan dan bentuk penghormatan atas kepergian mayit dan memenuhi hak Muslim pada muslim lainnya.
“Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam.” Beliau bersabda, ”Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya; Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya; Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’); Apabila dia sakit, jenguklah dia; dan Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” (HR. Muslim no.1240)
Mengantar jenazah sendiri hukumnya sunnah bagi kaum laki-laki dan makruh tanzih bagi kaum perempuan. Rasulullah sendiri yang menganjurkan umatnya untuk mengiri jenazah kaum muslim yang meninggal dunia.
“Barangsiapa yang mengantar jenazah seorang muslim dengan keimanan dan mencari ridha Allah, menshalatinya sampai usai menguburkannya, ia pulang membawa pahala dua girath. Setiap qirath itu sama dengan gunung Uhud. Dan barangsiapa yang menshalatinya lalu pulang sebelum dimakamkan, dia pulang dengan membawa satu qirath. (HR Bukhari: 47).
Tentu selama mengiring jenazah, ada sejumlah adab yang perlu Sobat perhatikan.
Adab-adab Mengiringi Jenazah
Dengan menerapkan beberapa adab ini, berarti Sobat sudah menghargai keluarga yang telah ditinggalkan jenazah. Sejumlah adab ini berdasarkan yang disampaikan oleh Imam Al-Ghazali.
Berikut ini penjelasan lebih mengenai adab mengiringi jenzah yang perlu Sobat terapkan.
1. Khusyu’
Ketika mengiringi jenazah harus khusyu,’ tidak boleh bercanda atau bersenda gurau. Para pelayat sudah seharusnya menyadari bahwa kematian ini membawa duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sikap khusyu’ ini sebagai bentuk rasa hormat terhadap perasaan duka keluarga. Adanya anjuran dari Rasulullah untuk bersikap khusyu juga menandakan, bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar kegiatan bersosialisasi biasa, melainkan ibadah yang bernila pahala.
2. Menundukkan Pandangan
Sobat perlu menundukkan pandangan dan tidak membiarkan mata melihat-lihat ke arah lain, karena akan membantu pengiring jenazah lain tetap khusyu dan bisa menikmati suasana duka. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, menunjukkan sikap berduka memang hal yang dianjurkan.
3. Tidak Mengobrol
Hindari percakpan yang tiak penting antar sesama pelayat, apalagi sampai membicarkan keburukan mayit. Usahakan Sobat tidak bercakap-cakap demi mendukung suasana khusyu serta khidmat.
Adanya obrolan tadi bisa menganggu, akibat pelayat yang tidak terkontrol tadi. Tapi jika kalimat yang diucapkan adalah kalimah thayyibah, yakni kalimat tahll maka sangat bagus. Karena mampu mengingatkan kepada Allah dan menciptakan suasan khidmat dan khsyu.
4. Mengambil pelajaran dari jenzah
Penting bagi siapa saja untuk memerhatikan jenazah dan mengambil pelajaran dari kematiannya Dapat mengingatkan bahwa setiap yang hidup pasti akan mati, sesuai dengan firman Allah.
Tapi kematian bukanlah akhir dari hidup ini, melainkan awal dari menuju kehidupan yang abdi. Setelah kematian akan hadir hari dimana kita dimintai pertanggung jawaban atas segala perbuatan yang pernah dilakukan selama di dunia.
5. Meresapi Kematian
Sobat juga perlu memikirkan setiap pertanyaan yang akan dipertanyakan ketika berada di alam kubur.
Karena kematian pasti datang pada siapa saja dan kapan saja. Kita akan mudah menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh malaikat Munkar dan Nakir asal memiliki amalan yang cukup. Serta perlu meresapi setiap pertanyaan dan jawabannya.
Keenam pertanyaan tersebut adalah; siapakah Tuhanmu, apa agamamu, siapakah nabimu, apa kitabmu, di mana kiblatmu, dan siapa saudaramu.
6. Berharap mati dalam keadaan Husnul khatimah
Sudah sepatutnya kita berdo’a dan meminta kepada Allah agar diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah atau dalam keadaan baik. Seperti Sobat ketahui kematian bisa datang kapan saja, naudzubillah jika kita mati dalam keadaan bermaksiat dari Allah.
Itulah sejumlah adab mengantar jenazah yang perlu Sobat terapkan.