Apresiasi untuk Warung Mak Beng, Namun Jangan Sampai Cela Makanan

0
288
Warung Mak Beng

Warung Mak Beng – Saat ini banyak sekali tempat makan yang menawarkan menu makanan lezat dan pas di lidah. Salah satunya ada tempat makan bernama Warung Mak Beng.

Sesuai dengan namanya, tempat makan atau restoran tersebut berada di Indonesia. Menariknya, banyak orang yang mengapresiasi restoran satu ini karena cita rasanya yang lezat.

Warung Mak beng Menjadi Restoran Paling Legendaris di Dunia

Belum lama ini, TasteAtlas meluncurkan 150 restoran yang paling legendaris di dunia tahun 2023. Menariknya, dalam daftar tersebut, Warung Mak Beng berada di peringkat ketiga.

Untuk di posisi pertama ada restoran di Austria, sedangkan posisi kedua ditempati oleh sebuah restoran di New York.

Adapun pendiri dari restoran tersebut adalah Ni Ketut Tjuki dan suaminya yakni I Putu Gede Wirya sejak tahun 1941 silam. Prakarsa sambal Mak Beng adalah mertua Mak Beng dan menjadi ciri khas sejak warung satu ini berdiri.

Warung legendaris yang ada di Bali tersebut beralamat di Jalan Hang Tuah Nomor 45, Sanur, Denpasar. Warung makan tersebut sebelumnya terkenal sebagai tempat mangkal kalangan sopir bemo.

Tempat makan satu ini menawarkan menu andalan berupa ikan goreng dan sup kepala ikan hasil tangkapan nelayan setempat.

Makanan di Mata Islam

Sobat Cahaya Islam, wajar jika Warung Mak Beng menjadi restoran legendaris karena cita rasa makanannya yang khas. Karena itu, banyak orang yang memberikan apresiasi untuk tempat makan tersebut.

Sayangnya tidak sedikit orang yang memperlakukan hal buruk kepada makanan di sekitarnya. Salah satunya yakni membuang-buang makanan sampai mencelanya.

Padahal, islam mengatur agar manusia memperlakukan makanan dengan baik. Mengingat makanan merupakan rezeki dari Allah SWT untuk manusia bertahan hidup.

Selain itu, makanan juga sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hambanya di muka bumi.

Pandangan Islam Terhadap Makanan

Sobat Cahaya Islam, berikut ini ada beberapa pandangan dalam islam terhadap makanan:

1.       Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Mencela Makanan

Salah satu bentuk adab yang harus Sobat perhatikan tentang makanan yakni terlarang untuk mencela atau menghina makanan. Bahkan Nabi Muhammad SAW mencontohkan tidak pernah mencela makanan sama sekali.

Warung Mak Beng

Hal ini tertuang dalam:

 مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sekali pun. Apabila beliau berselera (suka), beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya (tidak memakannya).” (HR. Bukhari no. 5409 dan Muslim no. 2064)

2.       Hendaknya Bersyukur Terhadap Makanan Apapun

Pada hakikatnya, makanan merupakan ciptaan Allah SWT. Karena itu, manusia hendaknya tidak mencela makanan itu sama sekali.

Hendaknya, Sobat mensyukuri makanan apa saja yang tersaji, selama makanan itu halal dan didapatkan dengan berkah. Ini sejalan dengan:

والذي ينبغي للإنسان إذا قدم له الطعام أن يعرف قدر نعمة الله سبحانه وتعالى بتيسيره وأن يشكره على ذلك وألا يعيبه إن كان يشتهيه وطابت به نفسه فليأكله وإلا فلا يأكله ولا يتكلم فيه بقدح أو بعيب

“Yang hendaknya dilakukan oleh seseorang jika dihidangkan makanan adalah menyadari besarnya nikmat Allah Ta’ala kepadanya dengan memudahkannya (mendapatkan makanan) dan juga bersyukur atasnya. Dan seseorang hendaknya tidak mencela makanan tersebut. Jika dirinya berselera dan senang (suka) terhadap makanan tersebut, hendaklah dimakan. Jika tidak, maka tidak perlu dimakan, dan tidak mengomentari makanan tersebut dengan komentar yang berisi celaan dan hinaan.” (Syarh Riyadhus Shalihin, 1; 817)

Dengan begitu, makanan yang Sobat makan menjadi berkah dan mendatangkan pahala sendiri.

3.       Tidak Membuang Makanan

Hal terpenting dalam islam terhadap makanan yaitu jangan sampai membuangnya karena alasan apapun. Karena itu, hendaknya Sobat mengambil makanan secukupnya namun memakannya sampai habis.

Warung Mak Beng

Pasalnya islam melarang tegas umatnya menghambur-hamburkan harta termasuk dalam membeli makanan. Allah SWT berfirman:

وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا

Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Q.S Al-Isra ayat 26-27)

Sobat Cahaya Islam, itulah beberapa pandangan islam terhadap makanan yang manusia makan. Semoga saja lebih banyak lagi restoran yang mendapat apresiasi seperti Warung Mak Beng.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY